TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Siklus Hidup Bunga Teratai, Tanaman Khas Asia Tenggara

Bunganya yang indah banyak dibudidayakan

ilustrasi bunga teratai (pexels.com/Diego Madrigal)

Teratai (Nymphaeaz) merupakan jenis tanaman yang hidup di perairan, dan termasuk keluarga genus Nymphaea. Meskipun kemunculan awalnya berasal dari Mesir, tetapi bunga ini lebih banyak tumbuh di wilayah tropis seperti di Asia Tenggara. Bunga teratai dalam bahasa Inggris disebut waterlily, dan dalam bahasa Indonesia disebut bunga lotus. Dinamakan lotus karena sering disamakan dengan bunga seroja yang berasal dari genus Nelumbo.

Perbedaan antara bunga teratai (Nymphaea) dan seroja (Nelumbo) bisa terlihat pada bunga yang tumbuh di atas air. Bunga teratai tumbuh mengapung di atas permukaan air, sedangkan bunga seroja tidak mengapung. Meskipun tanaman teratai ini banyak tumbuh di wilayah tropis, namun kedatangannya berasal dari Mesir.

Dalam pembahasan ini, kita akan mengulik siklus hidup tanaman bunga teratai, bunga yang banyak dibudidayakan karena bentuknya yang indah. Berikut ini beberapa penjelasan siklus hidup bunga teratai.

1. Biji teratai

ilustrasi biji teratai (pexels.com/Thể Phạm)

Biji teratai yang berwarna hitam adalah siklus hidup pertamanya. Dari tepi sungai yang bersih maupun kolam yang kotor, tanaman teratai akan terus beradaptasi dengan lingkungan habitatnya. Demi keberlanjutannya, teratai terus menghasilkan banyak biji dan kemudian menyebarkannya dalam jumlah banyak.

Setelah biji dilepaskan di badan lumpur dan hamparan air, biasanya memerlukan waktu dua minggu hingga dua bulan untuk mulai berkecambah, dan yang berkecambah biasanya hanya ada beberapa saja.

Selain itu, ketahanan biji teratai sangat kuat bahkan bisa bertahan sampai bertahun-tahun. Hal ini memungkinkan teratai dapat bertahan hidup walaupun dalam kondisi keras sekalipun. Tidak hanya itu, pertumbuhannya bisa menyingkirkan tanaman lain di sekitarnya. Ini yang membuat teratai berhasil menjuarai eksistensinya sebagai tanaman air.

Baca Juga: 5 Cara Menanam Teratai di Kolam Rumah, Mudah dan Indah

2. Bibit

ilustrasi bibit bunga teratai (pexels.com/Max Chen)

Setelah biji yang berkecambah terus bertumbuh hingga menghasilkan bibit, kemudian mulai menumbuhkan daun. Setelah menghasilkan lebih banyak daun dan bunga, teratai akan muncul ke permukaan air.

Salah satu hal yang harus diketahui, bentuk daun tanaman tropis lain cenderung lebih tebal, sedangkan daun tanaman rawa seperti teratai bentuknya lebih tipis. Dengan demikian, bibit teratai yang dapat tumbuh di perairan tergantung pada kondisi lingkungannya.

3. Bunga

ilustrasi bunga teratai (pexels.com/Pixabay)

Bunga mulai bermekaran setelah pertumbuhan bibit. Setiap harinya, bunga teratai terus bermekaran di siang hari, namun saat malam telah tiba, bunga pun akan menutup dan tenggelam ke dalam air. Meskipun begitu, saat esok harinya mereka akan muncul kembali ke permukaan air.

Bunga-bunga yang telah mekar akan melakukan penyerbukan dengan mengeluarkan aroma nektar untuk mengundang kumbang atau serangga lain agar mengisap serbuk sarinya. Kemudian, dengan kemungkinan kumbang akan menghampiri bunga yang lain dengan membawa serbuk sari tersebut.

Dengan tidak sengaja kumbang menempelkan serbuk sari itu pada bunga betina melalui organ reproduksinya. Setelah proses penyerbukan selesai, kelopak bunga akan jatuh dan siap memproduksi polong biji.

4. Polong biji

ilustrasi polong biji teratai (pexels.com/Bishnu Sarangi)

Batang dan daun teratai harus merelakan bunganya berjatuhan demi menghasilkan polong biji, yang nantinya akan menghasilkan bunga lagi. Seperti yang sudah dijabarkan di poin ke tiga, mungkin proses penyerbukannya terkesan rumit. Tetapi demi keberlangsungan hidupnya, proses pernyerbukan teratai diawali dengan menghasilkan panas pada bunganya dan mengeluarkan aroma nektar untuk mengundang kumbang.

Perkembangan polong dimulai setelah inkubasi beberapa minggu, dengan kemunculan tunas yang berwarna hijau. Ketika polong sudah matang, maka akan berubah menjadi cokelat dan mulai terbelah satu per satu. Setiap polong menghasilkan ratusan biji untuk disebarkan melalui angin ataupun air. 

Setelah itu, polong mulai berjatuhan ke air atau terbawa angin. Karena biasanya tanaman teratai menyebarkan bijinya melalui proses hidrofilik. Tanaman teratai ingin memastikan keturunannya itu memiliki akses ke air untuk terus berkecambah dan berkembang demi melanjutkan siklus hidup baru.

Baca Juga: Tak Disangka, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Teratai bagi Tubuh

Verified Writer

Ali Akbar Mhd

Menyukai Kesibukan Walau Tak Lupa Rebahan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya