12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumi

Meski gelap dan bertekanan tinggi, lautan sangat beragam

Mayoritas permukaan Bumi adalah lautan. Namun, lebih dari 80 persen lautan belum pernah dieksplorasi, dipetakan, bahkan dilihat oleh manusia. Wah, sebegitu luasnya, ya, lautan Bumi! Tak sekadar itu, bagian laut dalam sangatlah dingin, gelap gulita, dan mustahil bagi manusia untuk menjelajahinya, kecuali menggunakan kapal selam yang dirancang khusus. Akan tetapi, beberapa makhluk laut mampu bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem ini.

Dasar laut yang paling dangkal berada di dekat pantai dan dikenal sebagai landas kontinen. Daerah-daerah ini biasanya dibanjiri sinar Matahari dan penuh dengan kehidupan hewan laut. Semakin dalam, lereng semakin curam dan tidak ada sinar Matahari yang dapat mencapainya. Wilayah ini disebut midnight zone.

Lalu, di kedalaman 3 ribu hingga 6 ribu meter, ada wilayah yang dikenal sebagai zona abisal. Nah, lebih dari 70 persen dasar laut berada di jurang terdalam ini, yang disebut dataran jurang. Berikut ini kita akan membahas dasar laut terdalam yang kaya akan ekosistemnya.

1. Laut dalam memiliki tekanan yang tinggi

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumiilustrasi lautan (pixabay.com/Design Scape Studio)

Mayoritas kedalaman lautan belum dijelajahi, terutama karena tekanan airnya. Ini dikenal sebagai tekanan hidrostatis. Sebagaimana dicatat oleh The Woods Hole Oceanographic Institution, jumlah tekanan yang dirasakan saat berada di permukaan laut atau pantai—jumlah yang biasa dirasakan kebanyakan orang—adalah 1 tekanan atmosfer (atm). Semakin dalam suatu perairan, semakin besar tekanan hidrostatisnya.

Pada kedalaman 10 meter lebih di bawah permukaan laut, tekanan airnya bisa dua kali lipat dari tekanan di permukaan laut. Rata-rata kedalaman dasar laut sekitar 3.600 meter, tapi ada wilayah yang kedalamannya bisa mencapai 11 kilometer dari permukaan laut. Itu sebabnya, untuk menjelajahi kedalaman lautan sejauh ini, kendaraan atau kapal selam harus dirancang menahan tekanan sekitar 380 sampai 1.100 atmosfer.

2. Zona lautan dalam tidak memiliki sinar Matahari

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumiilustrasi skema zonasi di lautan (commons.wikimedia.org/Deepdisco)

Sinar Matahari merupakan sumber panas, cahaya, dan energi bagi sebagian besar planet ini. Namun, di tiga lapisan terdalam lautan, sinar Matahari sama sekali tidak terlihat. Tentunya hal ini sangat menakutkan, ya!

Zona yang paling dekat dengan permukaan laut disebut zona terang Matahari (zona fotik) karena sinar Matahari menyinari dan menghangatkan air di zona ini. Suhu di zona ini berkisar antara 36 derajat celsius hingga -2 derajat celsius. Wilayah di bawahnya disebut twilight zone (zona senja). Zona ini cukup gelap, tapi masih diterangi sinar Matahari.

Lalu, sekitar 1.000 meter di bawah permukaan laut, ada midnight zone (zona batial). Zona ini benar-benar gelap sepenuhnya dan suhunya sekitar 4 derajat celsius. Berikutnya adalah zona abisal, yang sama gelapnya dengan midnight zone. Zona ini juga hampir mendekati titik beku. Namun, palung laut terdalam disebut zona hadal, yang kedalamannya dimulai dari 6 ribu meter hingga 11 ribu meter di bawah permukaan laut dan membentang sedalam samudra.

3. Laut dalam memiliki habitat terbesar di Bumi

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumicumi-cumi stroberi (Histioteuthis heteropsis) (commons.wikimedia.org/L Madin/NOAA)

Meski tekanannya sangat besar dan gelap gulita, laut dalam merupakan habitat terbesar di Bumi. Penelitian yang diterbitkan National Library of Medicine berjudul "How Many Species Are There on Earth and in the Ocean?" (2011) memperkirakan bahwa lebih dari 90 persen makhluk laut belum ditemukan dan diklasifikasikan di laut dalam. Akan tetapi, peneliti dari NASA menjelaskan bahwa ada makhluk laut dalam seperti ikan siput (snailfish) tembus pandang dapat menahan tekanan air yang sangat besar.

Dipercayai bahwa ikan ini mengembangkan suatu enzim yang membantunya untuk melawan beban di bawah laut. Nah, protein dalam sel mereka inilah yang membantu mereka bertahan. Seperti yang terlihat dalam Blue Planet yang ditayangkan BBC Earth, makhluk hidup yang tinggal di bagian laut dalam sebenarnya memiliki bioluminesensi, yang berarti makhluk hidup ini memancarkan cahaya.

Makhluk hidup yang tinggal di laut dalam dengan lingkungan yang ekstrem ini di antaranya ada cumi-cumi stroberi (Histioteuthis heteropsis). Matanya yang besar memancarkan bioluminesensi untuk memudahkannya berenang di laut yang gelap gulita. Lalu, ada bintang bulu yang tubuhnya menyerupai bunga mekar.

4. Lautan terdalam di Bumi

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di BumiAmphipoda dari genus Hirondellea gigas hidup di kedalaman 10.900 meter di Palung Mariana. (commons.wikimedia.org/Daiju Azuma)

Bagian terdalam lautan terdapat di Palung Mariana. Lebarnya hampir 69 kilometer dan kedalamannya sekitar 11.034 meter. Nah, jika Gunung Everest berada di dasar Palung Mariana, puncaknya bahkan tidak akan menembus permukaan laut. Wah, dalam banget, kan?

Titik terdalam ini pun dikenal sebagai Challenger Deep, sebuah parit kecil yang berada di dasar Palung Mariana. Meski menjadi titik terdalam lautan, kehidupan masih bisa ditemukan, lho. Terdapat makhluk Amphipoda (sejenis krustasea) yang panjangnya mencapai 20 milimeter. Amphipoda ini diyakini hidup di bawah kedalaman 9.100 meter.

Seperti yang kita tahu, karena tidak adanya cahaya di kedalaman laut ini, tidak ada tanaman laut yang bisa tumbuh. Itu berarti, hanya ada sedikit makanan yang bisa dimakan di kedalaman lautan ini. Amphipoda sendiri hanya memakan kayu yang tenggelam dari permukaan. Dipercaya bahwa sebagian makanan, Amphipoda berasal dari bangkai kapal laut yang karam.

5. Danau di laut dalam

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumidanau bawah laut (youtube.com/@NaturalWorldFacts)

Kamu mungkin mengira kalau danau hanya ada di daratan. Nyatanya, danau juga dapat ditemukan di dasar lautan, lho. Walau kelihatannya mustahil, danau di laut dalam ternyata memiliki permukaan seperti di daratan. Danau laut ini bahkan mempunyai ombaknya tersendiri.

Seperti yang dijelaskan Smithsonian Ocean, danau-danau ini terpisah dari lautan di sekitarnya karena airnya jauh lebih padat dan asin dibandingkan air laut lainnya. Air di danau ini juga tidak tercampur dengan air laut di sekitarnya. Dipercaya bahwa danau-danau ini berasal dari lautan purba atau sejak periode Jura. Air di danau ini juga sangat padat. Kapal selam bisa dengan mudah mendarat di permukaannya.

Air asin di danau-danau ini penuh dengan metana, yang bisa membunuh sebagian besar hewan laut yang masuk ke danau. Kendati demikian, ada bakteri dan organisme bersel tunggal yang mampu bertahan hidup meski menghirup gas metana ini. Ada juga kerang yang memakan bakteri ini sehingga kerang-kerang tersebut dapat ditemukan di tepi danau air asin laut ini.

6. Zona abisal

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumibintang laut Novodinia antillensis, karang Lophelia putih, anemon, dan semak karang putih (Leiopathes glaberrima), spons lollypop, dan lobster jongkok di perairan dalam (commons.wikimedia.org/NOAA Photo Library)

Baca Juga: 7 Fakta Terunik Argentine Tegu, Reptil Raksasa Berdarah Panas!

Sekitar 70 persen dasar laut terletak di zona abisal yang gelap gulita. Laut dalam yang sangat luas dan datar tersebut dikenal dengan sebutan dataran jurang. Beberapa datarannya berbatu, sementara dataran yang lainnya memiliki substrat yang lunak. Di zona ini, ekosistemnya masih menjadi misteri.

Kedalaman zona abisal sekitar 200 meter sampai 4.000 meter di bawah permukaan laut. Dasar laut sedalam ini sangatlah dingin dan hanya ada sedikit cara bagi makhluk laut untuk mencari makan. Seperti yang dijelaskan oleh Smithsonian Ocean, hanya kurang dari 5 persen makanan dari permukaan laut jatuh ke zona abisal ini.

Meski begitu, beberapa makhluk laut di zona ini telah berevolusi untuk bertahan hidup pada habitat ekstrem tersebut. Lobster jongkok dan udang hidup di zona abisal bersama teripang, moluska, cacing, dan Echinodermata (invertebrata berduri seperti bintang laut dan bulu babi). Dipercaya bahwa ada juga makhluk yang hidup di sedimen lunak di zona ini. Namun, satu-satunya bukti yang ditemukan sejauh ini hanyalah liang (semacam terowongan atau lubang yang digali hewan) dan jalan setapak yang hewan laut ini tinggalkan.

7. Ngarai di bawah laut

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumiilustrasi ngarai bawah laut (youtube.com/Natural World Facts)

Tidak semua lautan datar itu berupa dataran jurang. Nyatanya, terdapat ngarai bawah laut yang dalam yang membentang ratusan kilometer. Seperti halnya di darat, zona ini menciptakan beragam habitat yang tidak hanya di dasar ngarainya, tetapi juga di dinding berbatunya.

Ngarai yang dalam ini membentang dari zona terang Matahari (zona fotik) hingga perairan yang jauh lebih dalam dan gelap. Di ngarai ini, ada peluang bagi semua jenis makhluk laut untuk mendapatkan makanan enak. Nah, hal ini karena adanya arus air dari ngarai tersebut sehingga puing-puing dari permukaan laut terbawa ke dalam ngarai yang menyempit.

Sisi ngarainya sendiri merupakan rumah yang ideal bagi karang dan bunga karang (spons laut). Sementara itu, ada ikan yang bersembunyi di tepian ngarai. Di samping itu, dasar ngarai biasanya lunak dan berlumpur sehingga moluska dan cacing bisa menggali dan bersembunyi di dasar ngarai ini.

Alga juga tumbuh di air yang dekat dengan permukaan ngarai sehingga mendukung populasi ikan, yang pada akhirnya menarik makhluk laut yang lebih besar untuk memangsa ikan-ikan ini. Tak hanya itu, cumi-cumi, gurita, dan kepiting tumbuh subur di sana. Hiu pun tertarik ke ngarai untuk mencari makan. Selain itu, jumlah paus juga lebih banyak di ngarai ini, bahkan paus yang terancam punah masih ditemukan di ngarai New England (atau Atlantik Tengah).

Dipercaya juga bahwa geografi setiap ngarai berdampak pada lautan. Pasalnya, ngarai dapat memengaruhi suhu laut di sekitarnya, menciptakan arus yang kuat, dan memengaruhi migrasi semua jenis ikan. Ada mulai dari tuna hingga hiu yang terpengaruh.

8. Gunung bawah laut

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di BumiROV Deep Discoverer dari NOAA mengamati karang di perairan dalam di sisi utara Gunung Laut Mytilus yang hampir seluruhnya belum dijelajahi. (commons.wikimedia.org/National Oceanographic and Atmospheric Administration)

Ngarai bukan satu-satunya bagian geografis yang sangat besar di bawah laut. Pegunungan bawah laut, yang disebut gunung laut, menjulang tinggi dari dasar laut. Faktanya, gunung tertinggi di dunia itu letaknya di lautan, lho. Seperti halnya ngarai, gunung bawah laut ini sangat memengaruhi arus laut.

Seperti yang dijelaskan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), beberapa gunung bawah laut berusia sangat tua dan diyakini ada sekitar 100 ribu gunung bawah laut yang tingginya lebih dari 1.000 meter, misalnya Gunung Laut Beruang (Bear Seamount) yang ditemukan di Samudra Atlantik. Gunung bawah laut ini diperkirakan berusia 100 juta tahun.

Bahkan, gunung yang berada di Hawaii, Mauna Kea, yang tingginya mencapai 4.205 meter (sebenarnya memiliki tinggi 9.144 meter jika diukur dari bawah permukaan laut), ternyata 1.000 meter lebih tinggi dari Gunung Everest. Bisa dibilang, Mauna Kea adalah gunung bawah laut. Seperti kebanyakan gunung bawah laut lainnya, Mauna Kea adalah gunung berapi yang tidak aktif. Hal ini karena banyak gunung bawah laut yang terletak di tepi lempeng tektonik Bumi atau tempat keluarnya magma melalui kerak Bumi.

Gunung laut menciptakan banyak habitat bagi berbagai bentuk kehidupan laut. Pasalnya, puncak gunung bawah laut ini dapat memengaruhi arus, membuat plankton dan sumber makanan lainnya turun ke lereng gunung. Di lain sisi, karang laut dalam juga hidup di lerengnya. Meski tidak ada energi Matahari untuk karang-karang ini, mereka mampu bertahan hidup dengan menyaring sampah organik yang melayang dari permukaan laut. Karang-karang ini dapat bertahan selama ratusan, bahkan ribuan tahun.

9. Ventilasi hidrotermal

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumiventilasi hidrotermal di Champagne Vent (commons.wikimedia.org/NOAA)

Meski sebagian besar laut dalam bersuhu sangat dingin, ada beberapa tempat yang airnya sangat panas. Dikenal sebagai ventilasi hidrotermal, ventilasi ini menyemburkan semacam asap pekat. Ini terjadi ketika area vulkanik yang aktif atau magma di bawahnya membuat air laut memanas hingga 300 derajat celsius. Nah, kemudian air panas ini menyembur dari celah-celah kerak Bumi.

Meski telah dipanaskan dengan suhu yang ekstrem, air yang menyembur dari celah-celah ini tidak mendidih. Hal ini karena adanya tekanan yang sangat besar di dasar laut. Meski demikian, air tersebut juga mengandung mineral, yang terbentuk ketika cairan hidrotermal panas bertemu dengan air laut yang dingin. Saat air mendingin, mineralnya mengeras dan menciptakan ventilasi. Beberapa berwarna hitam dengan kandungan besi sulfida, disebut "asap hitam", ada juga yang mengandung barium, kalsium, dan silikon atau disebut "asap putih".

Diketahui bahwa organisme dapat hidup tanpa sinar Matahari karena organisme ini memanfaatkan mineral dari ventilasi. Salah satu contohnya adalah kepiting yeti (kepiting berbulu). Seperti yang dijelaskan MBARI, kepiting berbulu ini hidup sekitar 2.200 meter di bawah permukaan laut, sekitar lubang hidrotermal dekat Pulau Paskah di Chili. Nah, rambut pada capit kepiting ini digunakan untuk menangkap bakteri. Bakteri ini sengaja dikumpulkan di bulu-bulu capitnya untuk dijadikan sumber makanan bagi kepiting yeti ini.

10. Fenomena jatuhnya paus

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumikerangka paus di dasar laut (commons.wikimedia.org/OET/NOAA/National Marine Sanctuaries)

Makanan di dasar laut sangatlah langka. Itu karena hanya sedikit yang bisa bertahan sejauh itu. Namun, jika ada bangkai ikan paus mati, ukuran tubuhnya yang sangat besar mampu menopang seluruh ekosistem. Paus umumnya mati di perairan dangkal yang diterangi Matahari. Perlahan-lahan, tubuh paus ini tenggelam ke dasar laut. Peristiwa ini disebut "jatuhnya paus".

Tidak ada bagian dari ikan paus yang terbuang percuma. Selain itu, tidak butuh waktu lama, dalam beberapa jam, bangkai paus ini menarik semua jenis hiu, ikan, dan krustasea untuk menyantapnya. Saat hewan-hewan laut ini memakan bangkai ikan paus, partikel-partikel kecil dari tubuh ikan paus akan tersebar. Inilah yang akan menjadi makanan bagi anemon, moluska, dan cacing di sekitar dasar laut.

Nah, meski sebagian besar ikan paus dikonsumsi oleh hewan yang lebih besar, segala jenis cacing juga ikut memakannya. Beberapa hewan laut bahkan telah beradaptasi untuk memakan tulangnya. Ada juga fenomena yang bernama air terjun paus—sisa-sisa bangkai paus yang juga menjadi makanan bagi hampir 200 jenis bakteri dalam 1 kali jatuhnya bangkai ikan paus.

11. Eksplorasi laut terdalam

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di BumiEkspedisi gunung bawah laut menggunakan ROV Hercules diterapkan di kapal selam DSV Alvin pada 2003 di Rantai Gunung Laut New England. (commons.wikimedia.org/Mountains in the Sea Research Team/IFE Crew/NOAA/OAR/OER)

Mengingat kondisi laut dalam yang ekstrem, tidak mengherankan jika lebih dari 80 persen lautan masih belum tereksplorasi. Kendati demikian, para ilmuwan dan insinyur sedang mengembangkan cara-cara baru untuk menjelajahi bagian laut yang paling dalam.

Sebagai contoh, ada robot penjelajah bernama kendaraan bawah air otonom/autonomous underwater vehicle (AUV). Robot tak berawak ini diprogram untuk menjelajahi wilayah tertentu di laut dalam dan membawa berbagai peralatan untuk pengambilan sampel dan survei, seperti kamera, sonar, dan sensor kedalaman. Ada juga kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh/remotely operated vehicles (ROV). Robot-robot ini dipasang pada kapal. Manusia dapat mengontrol pergerakan mereka dan melihat apa yang terjadi di monitor.

Selain itu, ada kendaraan yang dihuni manusia/human-occupied vehicles (HOV). Kapal selam ini mampu melakukan perjalanan ke laut dalam dan tahan terhadap tekanan ekstrem. Beberapa kapal selam ini bahkan memiliki semacam "lengan" yang dapat digunakan penjelajah di dalamnya untuk mengumpulkan spesimen.

NASA, yang terkenal dengan misi luar angkasanya, ternyata juga menjelajahi lautan di Bumi, lho. Insinyur NASA membuat AUV yang disebut Orpheus. Para insinyur NASA ini menggunakan teknologi yang serupa dengan Mars Perseverance rover untuk memetakan dasar laut.

12. Dampak aktivitas manusia terhadap lautan

12 Fakta Terunik Laut Dalam, Punya Habitat Terbesar di Bumisampah laut berupa sebuah ember yang berada di laut dalam (commons.wikimedia.org/NOAA Okeanos Explorer Program/Mid-Cayman Rise Expedition 2011)

Pada 2019, penjelajah bernama Victor Vescovo menyelam dengan kapal selamnya ke dalam Palung Mariana. Ia memecahkan rekor penyelaman terdalam yang pernah ada atau hampir 11 kilometer ke bawah laut. Vescovo bahkan sempat menetap di kedalaman tersebut selama 4 jam. Ia juga menjelajahi perairan yang belum pernah dilihat sebelumnya. Selain menemukan makhluk laut dalam, Vescovo juga menemukan kantong plastik di Palung Mariana.

Seperti dilansir BBC, diketahui terdapat jutaan ton plastik yang berakhir di lautan setiap tahunnya. Laut dalam tidak saja terancam oleh sampah plastik ini, tapi juga semua jenis polusi, pengasaman laut, dan perubahan iklim secara keseluruhan. Namun, berapa banyak kerusakan yang terjadi masih belum diketahui sepenuhnya.

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, lautan sangatlah beragam seperti daratan. Bahkan, puncak gunung tertinggi dapat ditemukan di kedalaman laut, lho. Terdapat ngarai dan jurang yang dalam, dataran, bahkan danau air asin di bawah laut. Untuk itu, sebagai manusia, kita harus menyadari dampak aktivitas yang kita lakukan di daratan. Pasalnya, aktivitas kita ini dapat memengaruhi ekosistem laut dan keanekaragaman hayatinya.

Baca Juga: Pertambangan Laut Dalam, Manfaat dan Dampak pada Ekosistem

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya