12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama Hilang

Terbelahnya Benua Pangaea menjadi penyebab utamanya

Intinya Sih...

  • Benua Pangaea terbentuk dari gabungan seluruh daratan di dunia.
  • Lempeng tektonik menyebabkan terbelahnya Benua Pangaea dan lahirnya Samudra Tethys.
  • Samudra Tethys menjadi rumah bagi berbagai kehidupan laut purba dan membentuk kondisi geologis saat ini.

Bumi mungkin tampak statis dan padat. Namun, faktanya, planet kita terus mengalami perubahan. Hal ini memang tidak disadari oleh satu individu saja karena rentang waktu geologis sangatlah lama dan bisa memakan beberapa generasi. Di samping itu, permukaan Bumi mengalami perubahan karena lempeng tektonik, batuan padat yang membentuk kerak Bumi.

Seiring berjalannya waktu, lempeng tektonik ini saling berdesakan dan mengalami pergeseran hingga menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi. Akibatnya, pergerakan lempeng tektonik ini dapat mengubah suatu benua, dengan pergeseran yang terjadi secara perlahan. Sebagaimana yang dicatat oleh National Geographic, setiap tahunnya Amerika Utara bergerak sekitar 3 cm lebih jauh dari Eropa seiring dengan melebarnya Samudra Atlantik.

Selain benua yang mengalami pergeseran, lautan di Bumi juga bisa mengalami hal serupa. Bahkan, ada studi bernama paleoseanografi, studi yang mempelajari lautan yang telah lama hilang. Sepanjang sejarah Bumi, lautan pernah tertutup dan lautan baru terbelah sehingga mengubah penampilan planet kita. Lautan atau samudra yang kita kenal di Bumi saat ini adalah Samudra Pasifik, Atlantik, Hindia dan Selatan. Namun, jutaan tahun yang lalu, saat dinosaurus masih ada, empat samudra tersebut belum ada. Akan tetapi, ada Samudra Tethys, lautan kuno yang pernah ada di Bumi. Mari, kita bahas!

 

1. Benua Pangaea dan Samudra Pantalassa

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama Hilangilustrasi penampakan Bumi atau Benua Pangaea pada awal periode Trias (commons.wikimedia.org/Falconaumanni)

Jika saat ini Bumi memiliki 7 benua, beberapa ratus juta tahun yang lalu Bumi hanya punya 1 benua, yakni Benua Pangaea. Benua superbesar ini terbentuk dari gabungan seluruh daratan di dunia dan terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik. Nah, dengan hanya 1 benua ini, Bumi hanya ditutupi oleh 1 lautan, yakni hamparan laut yang dikenal sebagai Samudra Pantalassa, salah satu perairan terbesar yang pernah ada di Bumi.

Namun, Samudra Pantalassa menghilang ketika permukaan Bumi terus bergeser dan mengalami perubahan. Oleh sebab itu, daratan pun berubah. Saat sebagian Samudra Pantalassa terpecah, lautan baru mulai terbentuk.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Philosophical Transactions of the Royal Society B berjudul "The age and origin of the Pacific islands: a geological overview" (2008), Samudra Pantalassa adalah cikal bakal wilayah yang sekarang disebut Samudra Pasifik. Namun, sebelum terbentuknya Samudra Pasifik dalam ratusan juta tahun mendatang, Samudra Pantalassa melahirkan Samudra Tethys terlebih dahulu.

2. Samudra Paleo-Tethys

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama Hilangilustrasi peta Benua Pangea dengan nama benua dan samudra di sekitarnya: Panthalassa, Paleo-Tethys, dan Tethys (commons.wikimedia.org/Adrignola/Kief)f

Para ahli geologi menyadari bahwa Samudra Tethys terbentuk secara bertahap dalam beberapa tahap berbeda. Tahap pertama dikenal sebagai Samudra Paleo-Tethys. Seiring berjalannya waktu, sebagian kecil Samudra Pantalassa menyusut karena terjadinya pergeseran benua Bumi secara perlahan. Akhirnya, Samudra Paleo-Tethys terbentuk dan dikelilingi oleh Benua Pangaea. Di sisi lain, benua besar Pangaea sendiri berbentuk melengkung seperti huruf C.

Samudra Paleo-Tethys terbentuk pada Periode Devon, sekitar 420 sampai 360 juta tahun yang lalu. Pada saat itu, sebagian besar kehidupan di Bumi masih terbatas pada lautan. Pada periode ini, hewan mulai keluar dari laut. Hewan ini sejenis kaki seribu purba, yang muncul sekitar 425 juta tahun yang lalu. Diperlukan waktu 35 juta tahun lagi sebelum hewan vertebrata pertama mulai hidup di darat.

3. Terbelahnya Benua Pangaea

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama Hilangilustrasi Benua Laurasia-Gondwana pada 200 juta tahun yang lalu (commons.wikimedia.org/Lennart Kudling)

Benua Pangaea mencakup beberapa lempeng tektonik, yang pada akhirnya terpecah seiring dengan pergeseran kerak Bumi. Sekitar 300 juta tahun yang lalu, benua superbesar ini terpecah. Pecahan-pecahannya mulai bergerak secara bertahap hingga menjadi benua yang kita kenal sekarang.

Awalnya, Benua Pangaea terpecah menjadi dua, membentuk sepasang benua yang dikenal sebagai Benua Laurasia dan Gondwana. Perairan yang baru terbentuk di antara kedua benua ini menciptakan Samudra Tethys. Di lain hal, samudra yang baru muncul ini kemungkinan juga berperan aktif dalam memecah Benua Pangaea.

Dalam prosesnya, lempeng tektonik Bumi saling bertabrakan. Salah satu lempeng tergelincir ke bawah lempeng lainnya dan tenggelam ke bawah kerak Bumi hingga perlahan-lahan larut ke dalam magma di bawahnya. Wilayah proses ini terjadi dikenal sebagai zona subduksi. Nah, kemungkinan proses seperti inilah yang mengoyak Benua Pangaea.

Zona subduksi seperti ini menyebabkan ketegangan pada lempeng tektonik Bumi pada jutaan tahun yang lalu. Saat gravitasi Bumi menarik lempeng samudra ke bawah hingga ke zona subduksi di tepi Samudra Tethys, hal ini menimbulkan tekanan yang sangat besar pada satu bagian tertentu di Benua Pangaea, yakni wilayah antara Afrika dan Amerika Utara. Proses inilah yang memecah benua Pangaea.

 

4. Samudra Tethys bukan sekadar lautan biasa

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama Hilangilustrasi lautan (pixabay.com/Sam Jotham Sutharson)

Dari sudut pandang kita, samudra hanyalah hamparan air yang luas. Namun, lautan ternyata lebih rumit, lho, dari perkiraan kita. Ini pula yang terjadi dengan Samudra Tethys.

Samudra Tethys merupakan kumpulan cekungan samudra yang sangat besar. Ia bukan hanya satu samudra, tapi kumpulan lautan yang menyatu dan menutupi sebagian besar Bumi. Samudra Tethys juga memiliki berbagai daratan kecil dan gunung berapi yang tersebar di dalamnya.

Tak hanya itu, ada banyak pulau kecil yang tersebar di sekitar Samudra Tethys dan beberapa di antaranya masih ada sampai sekarang meski bukan lagi pulau. Daratan ini pun menjadi bagian dari Italia, Anatolia, dan Semenanjung Iberia. Walau Bumi zaman dahulu terlihat sangat berbeda dari sekarang, bagian-bagiannya justru membentuk dunia saat ini.

5. Terumbu karang peradaban kuno

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama Hilangilustrasi terumbu karang (pixabay.com/Juliezimmi3)

Di sekeliling Samudra Tethys terdapat landas kontinen, bagian dari benua yang tenggelam di bawah laut dangkal. Di perairan yang sejuk, kawasan ini merupakan rumah bagi ekosistem terumbu karang, yang penuh dengan warna dan keanekaragaman. Jadi, Samudra Tethys kemungkinan besar penuh dengan karang.

Di samping itu, ahli paleontologi percaya bahwa karang pertama kali berevolusi lebih dari setengah miliar tahun yang lalu. Itu berarti, karang sudah ada di lautan selama lebih dari 10 persen dari masa keberadaan Bumi kita sendiri. Namun, karang-karang pada peradaban kuno ini tidak mirip seperti karang zaman sekarang.

Pasalnya, karang modern baru berevolusi baru-baru ini. Sebagaimana yang dijelaskan dalam makalah dalam Earth-Science Review berjudul "The evolution of modern corals and their early history" (2002), karang pertama kali muncul pada Periode Trias. Saat dinosaurus berkeliaran di darat, karang ini tumbuh subur di perairan dangkal Samudra Tethys.

Makhluk yang hidup di terumbu karang purba ini adalah makhluk laut yang kita ketahui dari fosilnya. Cangkang ammonit adalah salah satu fosil yang paling terkenal dan melimpah di dunia. Hewan laut ini sangat umum dan dapat ditemukan di beberapa pantai. Cukup belah bebatuan tertentu.

Ammonit sendiri adalah moluska penghuni laut yang mirip dengan Nautilidae. Ia tampak seperti persilangan antara cumi-cumi dan siput taman. Makhluk purba ini hidup di seluruh lautan di Bumi sampai akhirnya musnah akibat peristiwa kepunahan yang juga memusnahkan dinosaurus. Sebelumnya, ammonit merupakan hewan umum yang ditemukan di terumbu karang di Samudra Tethys.

 

6. Terbentuknya pulau-pulau peradaban kuno

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama HilangPulau Haţeg 70 juta tahun yang lalu, tempat yang sekarang disebut Rumania (commons.wikimedia.org/Emily Willoughby)

Pergerakan lempeng tektonik Bumi sering kali diakibatkan oleh letusan gunung berapi yang berada di bawah laut. Seiring berjalannya waktu, letusannya menumpuk menjadi sejumlah besar batuan vulkanik hingga akhirnya membentuk pulau vulkanik seperti Hawaii dan Jepang. Dengan tanah vulkaniknya yang kaya dan melimpah, pulau-pulau ini cenderung kaya akan unsur hara, yang dapat menyuburkan tanaman.

Sebagian besar pulau vulkanik di dunia saat ini masih relatif muda dan baru ada selama beberapa juta tahun. Kendati begitu, kemungkinan besar terdapat pulau-pulau vulkanik yang jauh lebih tua, tapi tenggelam ke bawah laut. Nah, Samudra Pasifik bagian barat diketahui menyembunyikan beberapa pulau-pulau vulkanik yang tenggelam. Berasal dari 140 juta tahun yang lalu, pulau ini mungkin pernah menjadi pulau vulkanik di Samudra Tethys.

Selain itu, ada Pulau Haţeg, pulau kecil dari peninggalan zaman purba. Seperti yang dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan di Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology berjudul "Dinosaurs and the island rule: The dwarfed dinosaurs from Haţeg Island" (2009), Pulau Haţeg merupakan rumah bagi dinosaurus kerdil. Lingkungan pulau ini membuat hewan berevolusi dengan cara yang unik.

Selain hewan, pulau-pulau kuno di Samudra Tethys juga memiliki danau. Jika dilihat dari catatan fosil, danau-danau tersebut dipenuhi dengan jenis tanaman air yang khas. Itu mengapa pulau-pulau di Bumi menjadi tempat yang menarik secara biologis.

 

Baca Juga: 12 Peristiwa Kepunahan Massal dalam Sejarah Bumi

7. Samudra Tethys memiliki monster laut

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama HilangFosil Ichthyosaurus di NC Museum of Natural Sciences. (commons.wikimedia.org/Qualiesin)

Samudra Tethys menjadi rumah bagi beberapa monster laut. Pada awal abad ke-19, ahli paleontologi Inggris bernama Mary Anning menemukan sisa-sisa fosil Ichthyosaurus (Ichthyosauria). Dilansir Live Science, Ichthyosaurus pertama kali berevolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu dan menjadi salah satu makhluk terbesar yang pernah berenang di lautan. Predator puncak Samudra Tethys ini memiliki moncong panjang yang mirip dengan buaya dan punya gigi yang tajam.

Ichthyosaurus hidup pada zaman yang sama dengan dinosaurus. Namun, terlepas dari namanya, Ichthyosaurus bukanlah sejenis dinosaurus. Ichthyosaurus adalah reptil laut yang dikenal sebagai Archosaurus. Tubuhnya yang mirip hiu dan lumba-lumba terjadi karena evolusi konvergen. Nah, hewan-hewan laut ini sempat menguasai Samudra Tethys dan memangsa gerombolan ikan purba.

Hewan purba lain yang menghuni Samudra Tethys adalah Plesiosaurus. Hewan laut ini masuk dalam kategori Archosaurus dan pertama kali berevolusi sekitar 215 juta tahun yang lalu. Plesiosaurus memiliki leher panjang, ekor pendek, dan sirip mirip anjing laut yang biasa mereka gunakan untuk berenang di lautan. Seperti Ichthyosaurus, Plesiosaurus juga bisa tumbuh menjadi sangat besar. Bahkan, salah satu fosil Plesiosaurus yang digali dari kepulauan Svalbard di Norwegia memiliki panjang kepala lebih dari 3 meter, lho.

8. Samudra Tethys adalah rumah bagi paus pertama di Bumi

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama HilangKerangka Pakicetus attocki dari periode Eosen, kira-kira 52 juta tahun yang lalu, dikumpulkan dari Perbukitan Kala Chitta, Pakistan, dan dipajang di Natural History Museum of Los Angeles County, Los Angeles, California, AS. (commons.wikimedia.org/Eric Polk)

Saat dinosaurus punah, banyak kehidupan di lautan yang juga ikut hilang. Namun, saat kehidupan di Bumi pulih kembali, Samudra Tethys mulai tertutup. Jika demikian, Bumi terlihat semakin mirip dengan dunia yang kita kenal sekarang. Namun, di perairan Samudra Tethys, hewan laut seperti paus mulai berevolusi. Sebagaimana yang dikutip Majalah Smithsonian, paus tertua yang pertama kali hidup di lautan itu sekitar 53 juta tahun yang lalu pada hari-hari terakhir hilangnya Samudra Tethys.

Paus pertama di Bumi ini justru lebih mirip makhluk darat yang dikenal sebagai Pakicetus. Hewan seukuran serigala ini hidup di sepanjang garis pantai Samudra Tethys. Nah, alih-alih hidup di air, hewan purba ini justru lebih memilih berenang dalam jangka waktu lama sebelum akhirnya kembali ke darat. Pakicetus kemungkinan besar sangat mirip dengan serigala laut yang hidup di garis pantai Pasifik di Kanada modern.

Lalu beberapa juta tahun kemudian, Pakicetus berevolusi menjadi hewan yang mirip seperti paus saat ini. Di sisi lain, salah satu hewan laut paling awal adalah Dorudon, hewan laut yang memiliki sirip, tapi uniknya memiliki kaki kecil. Namun, saat Dorudon berevolusi 40 juta tahun lalu, Samudra Tethys sudah lenyap.

9. Berakhirnya Samudra Tethys

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama Hilangilustrasi Eurasia yang diambil dari satelit (commons.wikimedia.org/NASA)

Sekitar 50 juta tahun yang lalu, Benua Pangaea sudah tinggal kenangan. Bahkan, Benua Laurasia dan Gondwana telah terbelah menjadi beberapa bagian. Potongan-potongan benua selatan Gondwana pergi ke utara dan bertabrakan dengan wilayah yang sekarang disebut Eurasia. Lalu, India, Arabia, dan Apulia (bagian dari Eropa Selatan) menutupi Samudra Tethys. Saat ini, perairan modern didominasi oleh Samudra Atlantik dan Samudra Hindia.

Benua-benua ini saling bertabrakan hingga menimbulkan tekanan yang sangat besar. Tanahnya sendiri mulai runtuh dan tertekuk hingga menciptakan Benua Eurasia. Tabrakan Apulia dengan Eropa menyebabkan terbentuknya Pegunungan Alpen. Sementara itu, India bertabrakan dengan wilayah Asia lainnya dan menyebabkan terbentuknya Pegunungan Himalaya, pegunungan tertinggi di dunia. Pergerakan pecahan Benua Gondwana ini akhirnya menciptakan Eurasia yang kita kenal sekarang.

10. Jejak dasar laut Samudra Tethys di pegunungan

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama HilangPegunungan Himalaya (pixabay.com/ivo_m_g)

Di pegunungan tertinggi di Bumi, jejak lautan yang telah lama hilang ini dapat ditemukan dari bebatuan peradaban kuno, salah satunya bebatuan di Himalaya yang kaya akan fosil makhluk laut yang telah lama punah. Nah, saat India bertabrakan dengan Asia, dasar laut peradaban kuno di Samudra Tethys terdorong ke atas hingga membentuk gunung. Itu sebabnya, Pegunungan Himalaya penuh dengan batu kapur dan fosil samudra yang terperangkap di bebatuannya. Hal ini menunjukkan asal muasal pegunungan tersebut sebagai bagian dari Samudra Tethys.

Hal serupa juga terjadi di pegunungan di Eurasia. Fosil laut juga pernah ditemukan di Pegunungan Alpen dan bebatuan di Swiss berisi fosil Ichthyosaurus yang berasal dari periode Trias. Predator paling mematikan di lautan purba ini terkubur di dalam batu. Meski Samudra Tethys sudah lama hilang, benua-benua yang menutupinya masih bergerak hingga saat ini. Berdasarkan laporan USGS, Pegunungan Himalaya terus bertambah tinggi sekitar 1 sentimeter setiap tahunnya.

11. Minyak mentah saat ini berasal dari fosil mikroba Samudra Tethys

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama Hilangilustrasi kilang minyak (pixabay.com/Keri Jackson)

Minyak mentah yang digunakan sebagai bahan bakar fosil dibuat dari sisa-sisa hewan purba yang membusuk. Namun, minyak mentah ini bukan dari fosil dinosaurus, melainkan fosil mikroba laut purba. Bahkan, saat ini, hujan bahan organik masih turun ke dasar lautan.

Fenomena ini dikenal sebagai salju laut yang berarti hujan bahan organik, yang terdiri dari plankton yang telah mati, terjun ke bawah laut dan perlahan-lahan membusuk di dasar laut. Seiring waktu, lumpur tebal dari bahan organik yang membusuk ini dikombinasikan dengan panas internal bumi. Akhirnya, terbentuklah minyak. Nah, ladang minyak di Eurasia saat ini adalah fosil terakhir dari mikroba purba yang dulunya terdapat di Samudra Tethys.

Inilah sebabnya mengapa Semenanjung Arab dan wilayah sekitarnya kaya akan minyak. Itu karena wilayah tersebut terjepit di antara lapisan batu pasir dan batu kapur. Seperti minyak itu sendiri, batuan ini terbentuk dari dasar Samudra Tethys yang sudah lama hilang. Pegunungan Zagros di Iran, contohnya, terbentuk dengan cara yang sama seperti Pegunungan Alpen dan Himalaya, yakni ketika Arab bertabrakan dengan Eurasia dan memaksa kerak Bumi membentuk pegunungan. Kaya akan mineral yang dulunya berasal dari kedalaman Samudra Tethys, itulah sebabnya Pegunungan Zagros kaya akan minyak mentah dan gas alam.

12. Peninggalan terakhir Samudra Tethys

12 Fakta Samudra Tethys, Samudra Kuno yang Telah Lama HilangLaut Mediterania (pixabay.com/Rafael Sampaio)

Dengan lempeng tektoniknya yang aktif, Bumi mempunyai kebiasaan yang buruk dengan melahap masa lalunya sendiri. Sebagian besar kerak Bumi peradaban kuno sudah tidak ada lagi, tetapi jejak Samudra Tethys masih ditemukan di lautan dunia saat ini. Pasalnya, di bawah Samudra Pasifik, terdapat beberapa dasar laut tertua di Bumi. Daratan luas ini sudah ada sejak 167 juta tahun yang lalu.

Bahkan, sedikit bagian dari Samudra Tethys sendiri masih ada di Eropa. Yang paling menonjol ialah terbentuknya Laut Mediterania, Laut Hitam, Laut Aral, dan Laut Kaspia. Namun, wilayah Mediterania hampir tidak dapat bertahan. 

Dikutip National Geographic, ketika lempeng tektonik Bumi menutup Samudra Tethys, Laut Mediterania awalnya tertutup sepenuhnya. Selama berabad-abad, Laut Mediterania perlahan mengering, berubah menjadi cekungan yang kering. Kemudian, Samudra Atlantik menerobos Selat Gibraltar, yang secara dahsyat mengairi kembali Laut Mediterania. Bisa dibilang, Samudra Atlantik berhasil memberikan kehidupan ke Laut Mediterania. 

Layaknya kehidupan manusia, kehidupan Bumi ternyata sangat dinamis dan kompleks. Bumi mengalami naik turun dalam membangun kisah penciptaannya sendiri. Berbagai benua dan samudra pernah muncul dan menghilang, seperti Samudra Tethys yang telah kita bahas di atas. Semoga kisah ini membantu kamu, ya, dalam memahami sejarah Bumi.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi jika Semua Es di Antarktika Mencair?

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya