Mengungkap 12 Fakta Bencana Deepwater Horizon 

Dampaknya sangat fatal bagi hewan dan masyarakat terdampak

Pada tahun 2020, tumpahan minyak Deepwater Horizon masih dianggap sebagai tumpahan minyak terburuk dalam sejarah Amerika Serikat. Terletak lebih dari 5.000 kaki di bawah permukaan air, sumur itu bocor selama 87 hari hingga akhirnya ditutup, menghasilkan lebih dari 3 juta barel minyak yang mengalir ke Teluk Meksiko.

Lebih dari sepuluh tahun kemudian, satwa liar setempat dan masyarakat sekitar masih menanggung penderitaan akibat tumpahan minyak tersebut. Berikut ini adalah kisah tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan bencana tumpahan minyak BP Deepwater Horizon.

1. Apa sebenarnya Deepwater Horizon? 

Mengungkap 12 Fakta Bencana Deepwater Horizon mountainmystery.com

Dibangun pada tahun 2000, Deepwater Horizon adalah anjungan minyak yang beroperasi di Teluk Meksiko selama kurang lebih sepuluh tahun sebelum tumpahan minyak BP. Dibangun di Korea Selatan oleh Hyundai Heavy Industries, Deepwater Horizon mulai beroperasi pada tahun 2001.

Menurut Encyclopedia Britannica, rig pengeboran tersebut, terutama yang dimiliki dan dioperasikan oleh Transocean, sebuah perusahaan pengeboran minyak lepas pantai, disewakan kepada British Petroleum LLC, atau BP, di bawah kontrak jangka panjang hingga September 2013. Dengan biaya sekitar 365 juta dolar AS untuk pembangunannya, Deepwater Horizon disewakan kepada BP dengan tarif 502.000 dolar AS per hari.

Deepwater Horizon memiliki kapasitas kedalaman pengeboran sekitar 30.000 kaki, menurut Transocean, pada awal tahun 2010 Deepwater Horizon dibor hingga kedalaman 35.000 kaki. Kedalaman ini berkontribusi pada parahnya ledakan yang terjadi. Setiap pengeboran sedalam 100 kaki bisa meningkatkan bahaya yang serius, seperti kebakaran atau ledakan, sebesar 8,5%.

2. Ledakan Deepwater Horizon 

Mengungkap 12 Fakta Bencana Deepwater Horizon awesomestories.com

Sumur minyak Deepwater Horizon ditempatkan di atas sumur Macondo, gelombang gas alam yang meledak melalui inti beton pada tanggal 20 April 2010. Ledakan ini disebabkan karena gas alam naik dan menyala ke platform, mengakibatkan ledakan yang menewaskan 11 pekerja, melukai 17 lainnya, dan membalikkan rig pengeboran.

Rig tersebut tenggelam dua hari kemudian pada tanggal 22 April, dan merusak riser pengeboran. Pipa besar sepanjang satu mil ini, mengaliri lumpur pengeboran untuk melawan tekanan dari gas alam dan minyak. Karena rusak, riser pengeboran ini tidak dapat menahan tekanan, minyak pun mengalir ke Teluk Meksiko dari pipa sumur yang rusak. 

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, sistem otomatis untuk mencegah ledakan mengalami kegagalan fungsi karena tidak dirawat dengan tepat. Upaya selanjutnya untuk mengoperasikan pencegahan ledakan menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh di dasar laut juga gagal. 

Penyelidikan mengungkapkan bahwa perusahaan Halliburton menyembunyikan fakta sesungguhnya, dan mengetahui bahwa campuran semen yang mereka gunakan untuk inti beton cacat, serta perusahaan BP sebenarnya pernah mengalami masalah serupa dua tahun sebelumnya di anjungan minyak di Laut Kaspia, namun menutupinya. Pada akhirnya, kedua inti beton yang dipasang oleh Halliburton dengan metode "quick-dry", membuat semen tidak mampu menahan tekanan yang kuat. 

3. Beberapa upaya untuk mengatasi aliran minyak dari sumur Macondo 

https://www.youtube.com/embed/8j8Rx9m9P08

Dilansir laman The Guardian, dibutuhkan sepuluh cara untuk menutup sumur Macondo. Salah satunya dengan menempatkan kubah di atas salah satu kebocoran, yang dikenal sebagai "top hat". Upaya lain yang dikenal sebagai "junk shot", yakni menyumbat sumur dengan limbah ban dan bola golf. 

Metode "capping stack," juga dipasang pada 10 Juli yang akhirnya berhasil. Hal ini memberi cukup waktu bagi para insinyur untuk menuangkan semen dan lumpur ke dalam sumur demi mengurangi tekanan dan menghentikan minyak pada 15 Juli 2010, setelah 87 hari minyak terus mengalir.

Dalam kurun waktu tersebut, dua rig juga melakukan pemboran dua sumur secara bersamaan untuk mencegat aliran sumur Macondo. Melalui sumur-sumur bantuan inilah semen akan dituangkan, yang secara permanen menutup sumur Macondo pada 19 September 2010. 

Baca Juga: 7 Sosok Dewa dan Entitas yang Sering Dikaitkan dengan Bencana Alam

4. Debris minyak dan gas alam

https://www.youtube.com/embed/K-li3tABQzk

Dalam satu bulan, lebih dari 3 juta galon minyak mentah mengalir ke Teluk Meksiko. Lima bulan setelah ledakan, sumur ditutup secara permanen pada 19 September 2010. Tetapi pada saat itu, lebih dari 200 juta galon minyak mentah telah dilepaskan ke teluk, mencakup lebih dari 15.300 mil persegi pada tingkat maksimumnya dan mempengaruhi garis pantai sepanjang 16.000 mil lebih, membentang dari Texas hingga Florida.

Sebagian minyak mengapung ke permukaan dan membentuk lapisan minyak, dan sebagian minyak lainnya tersuspensi di dalam air, menciptakan gumpalan minyak. Menurut PBS, ini adalah hasil dari beberapa faktor, diantaranya kedalaman kebocoran serta fakta bahwa BP menyemprotkan 1,8 juta galon dispersan ke sumbernya. Penggunaan dispersan memiliki konsekuensi meningkatkan penyebaran minyak sebesar 49%. Diperkirakan juga bahwa 20% dari minyak yang tumpah berakhir di dasar laut. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, diperkirakan bahwa setidaknya 7,7 miliar standar kaki kubik gas juga dilepaskan dari sumur.

5. Membersihkan minyak dengan metode pembakaran terkontrol

https://www.youtube.com/embed/EFLxsRsf3A4

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, tim pemadam kebakaran diarahkan ke area minyak yang sangat terkonsentrasi. Mereka menggunakan metode fire boom, di mana minyak akan ditampung, kemudian dibakar. Lebih dari 11.000 barel minyak per hari dibakar, tetapi yang terbanyak terjadi pada tanggal 18 Juni, ketika 16 jenis pembakaran menghabiskan antara 50.000 hingga 70.000 barel minyak.

Dampak pembakaran ini terkontrol pada area yang terbatas, meskipun hanya mencakup area yang relatif kecil, namun sejumlah besar jelaga atau aerosol karbon hitam dilepaskan ke atmosfer. Menurut Yale School of the Environment, antara 1,4 juta dan 4,6 juta pon karbon hitam dilepaskan ke atmosfer selama sembilan minggu pembakaran yang terkontrol. 

6. Upaya pembersihan tumpahan minyak Deepwater Horizon dengan berbagai metode

https://www.youtube.com/embed/AaUNWyw0g-8

Salah satu cara yang sering digunakan untuk mengatasi tumpahan minyak adalah dispersan, yaitu menggunakan bahan kimia untuk mengurai minyak agar lebih mudah larut oleh air. Namun, kombinasi antara minyak dengan dispersan mungkin hampir 50 kali lebih beracun bagi satwa liar mikroskopis daripada minyak itu sendiri. 

Selain hampir 2 juta galon dispersan, ada banyak upaya pembersihan lainnya untuk mengatasi tumpahan minyak. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, skimmer juga digunakan untuk menghilangkan minyak dari permukaan air, meliputi perairan dekat pantai dan lepas pantai. Antara April dan pertengahan Juli, upaya pembersihan ditingkatkan,  dari 26 kapal skimming menjadi 593 kapal.

Ketika upaya untuk membendung aliran minyak dari sumur gagal, air dari Sungai Mississippi dilepaskan untuk mencegah minyak berpindah ke rawa-rawa dan daerah garis pantai. Namun, metode ini justru meningkatkan salinisasi di daerah pesisir Louisiana. Dan sayangnya, menurut The Guardian, sangat tidak mungkin upaya pembersihan ini akan menghilangkan semua minyak. Belum lagi, banyak minyak yang terendap di bawah pasir, yang dapat bergerak kembali setiap diterjang badai. 

7. Perusahaan menyembunyikan potensi kebocoran dan mencoba memperbaiki reputasinya

https://www.youtube.com/embed/ZEFXBgApKLU

BP sebenarnya menyadari potensi kegagalan inti betonnya sebelum terjadi ledekan, tetapi setelah ledakan, mereka berulang kali meremehkan keparahan kebocoran. Menurut The Guardian, sebuah memo internal mengungkapkan bahwa perkiraan BP tentang kebocoran itu kira-kira 20 kali lebih besar dari perkiraan yang diberitahukan kepada publik. Pada awalnya, BP mengatakan bahwa kebocoran itu menyembur 1.000 barel minyak per hari, memo internal mereka memproyeksikan potensi 100.000 barel per hari. Puncaknya, kebocoran itu terjadi antara 60.000 hingga 80.000 barel minyak per hari.

Selain berbohong kepada publik, BP juga berbohong kepada regulator terkait persiapan mereka untuk mengatasi tumpahan sebesar ini. Setelah terjadinya kebocoran minyak ini, BP menggelontorkan jutaan dolar untuk memperbaiki citra mereka. Menurut Campaign, BP menghabiskan lebih dari 90 juta US dolar untuk iklan surat kabar lokal dan nasional, majalah, serta televisi, antara April dan Juli. 

8. Sanksi yang diterima bagi mereka yang bertanggung jawab dalam tumpahan minyak Deepwater Horizon 

Mengungkap 12 Fakta Bencana Deepwater Horizon jaycashman.com

Hakim New Orleans memutuskan bahwa BP bersalah. Dikutip Majalah Time, pada tahun 2014, Hakim Distrik AS Carl Barbier mengaitkan 67% kesalahan diakibatkan BP, 30% ke Transocean, yang memiliki rig pengeboran Deepwater Horizon, dan 3% ke Halliburton, kontraktor semen. Namun, BP tidak sendirian dalam pengambilan keputusan yang sembrono tersebut. 

BP juga dikenakan sanksi denda. Menurut The Verge, pemerintah Amerika Serikat mendenda BP sebesar 20,8 miliar US dolar. Tetapi pada 2018, BP telah membayar lebih dari 65 miliar US dolar terkait berbagai tuduhan lainnya. Transocean juga didenda 1,4 miliar US dolar pada 2013.

Sejak 1969, lebih dari 40 tumpahan minyak yang terjadi memengaruhi perairan Amerika Serikat, dan bahkan tumpahan kecil pun dapat menyebabkan kerusakan besar. Tumpahan tidak hanya terjadi di sumur minyak Deepwater Horizon. Pipa minyak di seluruh AS juga menumpahkan sekitar 3 juta galon minyak per tahun sejak 1986. 

9. BP harus membayar semua tindakan sembrono mereka

https://www.youtube.com/embed/nIygQDGxtQk

Pada tahun 2012, BP mengaku bersalah atas 14 dakwaan dan tindakan ilegalnya yang menyebabkan dan setelah bencana Deepwater Horizon 2010. Pengakuan bersalah ini juga disertai denda 4 miliar US dolar, tetapi tidak ada dakwaan yang mengakibatkan hukuman penjara bagi siapa pun. Secara keseluruhan, jumlah tersebut termasuk banyaknya pekerja yang tewas, pelanggaran kejahatan, dan pelanggaran Perjanjian Air Bersih dan Perjanjian Migrasi Burung.

Dan menurut CBS News, Anthony Badalamenti, mantan manajer Halliburton, hanya menerima masa percobaan hukuman selama satu tahun karena memusnahkan bukti terkait kebocoran minyak tersebut. Pada tahun 2016, penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap empat orang yang sebagian besar pegawai BP tingkat bawah telah berakhir. Pengawas rig Robert Kaluza yang didakwa karena melanggar Undang-Undang Air Bersih, dibebaskan. Pengawas rig Donald Vidrine mengaku bersalah dan hanya dihukum sepuluh bulan masa percobaan. Mantan Wakil Presiden BP David Rainey dibebaskan, dan insinyur Karl Mix menerima percobaan enam bulan penjara setelah mengaku bersalah karena merusak komputer.

10. Konsekuensi akibat tumpahan minyak bagi mereka yang terdampak

https://www.youtube.com/embed/kS8g9LiW--g

Bencana Deepwater Horizon memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental masyarakat. Dampak kesehatan ini ditemukan baik pada pekerja kebersihan maupun orang yang tinggal di dekat garis pantai yang terdampak.

Menurut Frontiers in Public Health, sebuah studi yang menilai efek kesehatan jangka panjang bencana ini, menemukan bahwa mereka yang membersihkan tumpahan minyak menderita gangguan pada fungsi jantung, paru-paru, darah, dan hati mereka. Gejala itu juga muncul setidaknya tujuh tahun setelah terkena tumpahan minyak. Beberapa pekerja pembersih minyak juga menegaskan bahwa BP melarang mereka menggunakan respirator dan tidak memberi tahu mereka tentang bahaya Corexit, dispersan yang digunakan, yang mengakibatkan rusaknya daya ingat dan paru-paru. 

Mereka yang tinggal dalam jarak sepuluh mil dari pantai, hampir 20% orang dewasa mengalami masalah pernapasan atau iritasi kulit yang dikaitkan dengan tumpahan tersebut. Dan menurut Earth Institute di Columbia University, anak-anak yang tinggal di daerah tersebut juga menderita masalah kesehatan fisik dan mental akibat tumpahan minyak.

11. Pengaruh tumpahan minyak pada hewan

https://www.youtube.com/embed/FtTchXN6oMU

Dalam enam bulan pertama setelah tumpahan, lebih dari 8.000 hewan laut dan burung laut ditemukan terluka atau mati. Minyak tersebut menutupi ratusan burung laut, membuat mereka tidak bisa terbang, mengapung, atau mengatur suhu tubuhnya. Menurut Smithsonian Institute, burung laut yang menelan minyak menderita berbagai masalah kesehatan mulai dari hipotermia hingga penurunan ketebalan kulit telur. Telur-telurnya juga banyak yang dihancurkan oleh para pekerja selama pembersihan minyak. Pada tahun 2014, diperkirakan 800.000 burung laut mati akibat tumpahan tersebut, namun kemungkinan jumlahnya mencapai dua juta. 

Lebih dari 150.000 penyu juga diyakini telah mati karena tumpahan minyak, dan penyu serta lumba-lumba yang terdampar meningkat setelah tumpahan minyak terjadi. Karang laut juga ditemukan mati dan sekarat hingga tujuh mil jauhnya dari sumur Macondo. Menurut National Wildlife Federation, dibutuhkan beberapa dekade - atau ratusan tahun untuk memulihkan karang yang terkena bencana Deepwater Horizon. Satu-satunya hewan yang mendapat manfaat dari tumpahan minyak ini adalah sekelompok bakteri tertentu yang mengonsumsi minyak, yang mampu berkembang biak di gumpalan minyak.

12. Bahaya berkelanjutan dari tumpahan minyak Deepwater Horizon 

https://www.youtube.com/embed/IZ93kTd7_-A

Sepuluh tahun kemudian, banyak populasi hewan dan manusia di daerah tersebut masih berjuang melawan efek tumpahan minyak BP. Dan dilansir dari National Geographic, banyak gejala yang diderita oleh sekelompok satwa liar, seperti lumba-lumba. Lebih dari 100 juta galon minyak juga diperkirakan mendarat di dasar laut, dan bahkan sepuluh tahun setelah tumpahan, para peneliti masih tidak yakin apakah minyak tersebut tersuspensi kembali ke dalam air dan mempengaruhi makanan cetacea.

Dalam beberapa hari setelah larangan selama setahun dicabut, BP memenangkan 24 kontrak minyak dari AS pada 2014. Menurut The Conversation, hingga 2020, masih belum ada undang-undang untuk meningkatkan kewajiban perusahaan atas tumpahan minyak, dan pada 2019, Pemerintahan Trump melonggarkan atau sepenuhnya membalikkan reformasi keamanan yang ada.

BP juga menyangkal bahwa tumpahan minyak mencapai Meksiko, tetapi sepuluh tahun setelah tumpahan, komunitas nelayan di Meksiko terus merasakan dampak dari populasi ikan yang hancur dan belum menerima satu sen pun sebagai kompensasi. Selain komunitas nelayan yang terkena dampak di sekitar Teluk Meksiko karena penurunan populasi ikan dan tiram, minyak dan bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan minyak, justru mematikan vegetasi di sekitarnya, mengakibatkan erosi tanah dan menyebabkan lebih banyak bencana banjir. 

Setelah gelembung metana memicu ledakan di rig pengeboran, banyak kesalahan yang terungkap, salah satunya pemotongan anggaran yang dilakukan perusahaan Halliburto, dan terjadilah ledakan tak terelakkan. Terlepas dari bencana Deepwater Horizon ini, perusahaan minyak BP masih terus berinvestasi dalam berbagai proyek minyak dan gas alam.

Baca Juga: 7 Bencana Alam yang Sering Dijadikan Film, Makin Dramatis

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya