5 Fakta Kicauan Burung, Tidak Semua Burung Dapat Berkicau

Beberapa burung tidak berkicau dan memiliki suara terbatas

Burung adalah salah satu hewan vertebrata dengan karakteristik tubuh yang hangat, ditutupi bulu, memiliki paruh yang tidak bergigi, dan bersayap. Kemampuan terbang adalah salah satu ciri yang paling menonjol dari burung, meskipun tidak semua burung dapat terbang. Selain kemampuan terbang, burung juga terkenal dengan kicauannya yang khas.

Kicauan burung adalah serangkaian suara atau nyanyian yang dihasilkan oleh burung dengan menggunakan bantuan organ vokalnya. Setiap spesies burung memiliki kicauan yang unik dan bervariasi. Kicauan ini tidak hanya sekadar suara atau nyanyian, tetapi juga sebagai bentuk komunikasi antar burung. Ingin mengetahui informasi lebih banyak terkait kicauan burung? Yuk, simak faktanya di bawah!

1. Mengapa burung berkicau?

5 Fakta Kicauan Burung, Tidak Semua Burung Dapat Berkicauilustrasi burung pipit (wikimedia.org/Deepak Sundar)

Kicauan burung tidak hanya sekadar suara atau nyanyian, melainkan merupakan benruk komunikasi antar burung. Dilansir laman Finger Lakes Land Trust, kicauan burung merupakan bentuk komunikasi dan vokalisasi kompleks yang bertujuan untuk mempertahankan wilayah maupun menarik pasangan.

Burung jantan sering kali mengeluarkan kicauan yang merdu dan bervariasi untuk memikat burung betina. Dengan berkicau burung juga memberi tahu burung lain bahwa suatu area tertentu sudah menjadi miliknya.

Fungsi lain dari kicauan burung adalah sebagai alat berkomunikasi antara induk dan anak burung. Burung induk akan berkicau untuk memanggil anak-anaknya atau memberi tahu mereka tentang keberadaan makanan. Dalam situasi bahaya, kicauan juga berfungsi sebagai alarm untuk memperingatkan burung lain akan adanya ancaman.

2. Bagaimana burung dapat berkicau?

5 Fakta Kicauan Burung, Tidak Semua Burung Dapat Berkicauilustrasi burung berkicau (wikimedia.org/JJ Harrison)

Dilansir laman Celebrate Urban Birds, burung memiliki organ khusus yang disebut dengan Syrinx yag terletak di bagian bawah trakea dan berfungsi sebagai alat vokal mereka. Syrinx ini sangat kompleks dan memungkinkan burung untuk menghasilkan berbagai macam suara.

Udara yang keluar dari paru-paru bergetar pada membran di dalam syrinx dan menghasilkan suara dasar. Kemudian, otot-otot di sekitar syrinx akan mengubah suara dasar ini menjadi kicauan yang indah.

Setiap spesies burung memiliki struktur syrinx yang unik, sehingga berbagai burung akan menghasilkan kicauan yang unik dan berbeda. Selain struktur syrinx yang unik, adanya perbedaan wilayah geografis juga mempengaruhi perbedaan kicauan pada burung.

Baca Juga: 5 Fakta Kinkajou, Mamalia Nokturnal yang Menggemaskan

3. Tidak semua burung dapat bernyanyi

5 Fakta Kicauan Burung, Tidak Semua Burung Dapat Berkicauilustrasi burung unta (wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Meskipun kebanyakan burung dikenal dengan kicauannya yang merdu, tidak semua spesies burung dapat berkicau atau bernyanyi. Beberapa jenis burung hanya mengeluarkan suara saja tanpa nyanyian atau bahkan suara yang sangat terbatas. Hal ini seringkali disebabkan oleh lingkungan tempat tinggal dan gaya hidup.

Burung yang tidak dapat bernyanyi biasanya merupakan burung yang menjalani hidupnya tanpa mengeluarkan suara. Mereka biasanya lebih mengandalkan penglihatan daripada pendengaran untuk berkomunikasi, sehingga memiliki suara yang terbatas. Dilansir laman Animal Fun Facts, burung yang tidak bisa bernyanyi atau hanya bisa mengeluarkan suara saja adalah burung unta, burung merpati, burung bangau, burung pelatuk, serta burung yang mengeluarkan suara sangat terbatas yaitu burung kolibri.

4. Perbedaan dialek pada kicauan burung

5 Fakta Kicauan Burung, Tidak Semua Burung Dapat Berkicauilustrasi burung pipit (wikimedia.org/JJ Harrison)

Sama seperti manusia yang memiliki dialek berbeda-beda, burung juga memiliki variasi dalam kicauan mereka yang disebut dengan dialek. Dialek pada burung merupakan perbedaan dalam nada, tempo, dan urutan suara dalam kicauan yang khas pada suatu kelompok burung tertentu.

Perbedaan dialek ini dapat terjadi di anatara populasi burung karena adanya perbedaan wilayah tempat tinggal, bahkan pada burung dengan spesies yang sama sekalipun. Dilansir laman Treehugger, kicauan burung akan sedikit berbeda tergantung tempat tinggal mereka. Contohnya yaitu burung pipit mahkota putih yang memiliki dialek berbeda dalam kicauan atau nyanyian mereka tergantung pada lingkungannya.

5. Burung tidak terlahir dengan kemampuan bernyanyi

5 Fakta Kicauan Burung, Tidak Semua Burung Dapat Berkicauilustrasi burung warbler (wikimedia.org/Mdf)

Dilansir laman Treehugger, burung tidak terlahir dengan mengetahui lagu-lagu yang dinyanyikan oleh sesama populasinya. Sama seperti manusia, mereka harus mendengarkan burung dewasa bernyanyi terlebih dahulu untuk memahami “bahasa” atau nyanyian tersebut.

Saat menetas, anak burung hanya dapat mengeluarkan suara-suara sederhana. Seperti anak kecil yang belajar berbicara, anak burung akan mendengar dan meniru terlebih dahulu suara induknya untuk dapat berkicau atau bernyanyi. Kemampuan mereka untuk berkicau atau bernyanyi akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Tidak hanya itu, terdapat pula beberapa ilmuwan yang mempelajari cara burung belajar bernyanyi sebagai cara untuk lebih memahami bagaimana manusia belajar bicara.

Beberapa spesies burung tidak hanya menyanyikan lagu milik spesies mereka sendiri, tetapi juga meniru lagu spesies lain. Contohnya adalah burung rawa yang mengetahui dan dapat menyanyikan berbagai lagu dari 70 spesies burung lainnya. Hal ini disebabkan karena burung rawa berimigrasi ke berbagai tempat seperti Eropa dan Afrika.

Selain burung rawa, terdapat pula burung mockingbird utara yang senang menirukan berbagai kicauan dari burung lain. Mereka dapat menirukan antara 50 hingga 200 kicauan burung yang berbeda dengan baik dan mengesankan.

Baca Juga: 5 Spesies Burung Endemik Amerika Serikat yang Semakin Langka

Alifya Putri Photo Verified Writer Alifya Putri

Bibliophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya