5 Kucing yang Mampu Mengubah Sejarah Peradaban Manusia
Kucing menatap ke arah pemandangan alam (Gambar oleh Susann Mielke dari Pixabay)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kucing merupakan salah satu binatang yang paling menggemaskan di seluruh dunia. Tingkah mereka yang imut, lucu, dan menggemaskan membuat banyak orang akhirnya menjadikan sebagai binatang peliharaan mereka.
Namun sejarah kucing untuk menjadi binatang peliharaan manusia yang populer memiliki sejarah yang cukup panjang. Bahkan beberapa kucing mampu mencatatkan nama mereka dalam sejarah peradaban manusia. Nah, berikut lima kucing yang mampu mengubah sejarah peradaban manusia.
1. Muezza: Kucing kesayangan Nabi Muhammad
Ilustrasi kucing zaman Nabi (muslimheritage.com)Muezza merupakan kucing favorit Nabi Muhammad. Kecintaan Nabi Muhammad terhadap kucing didasari atas sikap mereka yang selalu menjaga kebersihan, sehingga mereka diperbolehkan untuk masuk ke dalam rumah dan masjid. Dalam suatu kisah, disebutkan bahwa Nabi Muhammad terbangun mendengar suara azan. Beliau kemudian bersiap untuk pergi ke masjid, namun dia mendapati bahwa kucingnya, Muezza, tertidur di lengan Jubahnya. Ketimbang membangunkan Muezza, beliau lantas mengambil gunting dan memotong lengan jubahnya dan meninggalkan Muezza tanpa gangguan.
Kecintaan Nabi Muhammad atas kucing diikuti oleh berbagai Sultan dan Raja. Sultan Dinasti Ottoman mengikuti tradisi Nabi Muhammad dan orang-orang kemudian menirunya. Mereka memberi makan kucing-kucing seperti halnya sang sultan memberi makan. Tradisi ini terus berlanjut hingga sekarang. Bahkan jika kita berwisata ke Istanbul, maka kita akan mendapati jalanan yang dipenuhi oleh berbagi kucing.
2. Maneki neko: Kucing kuil simbol keberuntungan
Manekineko (Gambar oleh sigit nur wicaksono dari Pixabay)Ketika berkunjung ke berbagai toko, restoran, atau bar kemungkinan kamu akan menemukan patung kucing ini di bagian pintu masuk. Patung kucing ini biasanya tampil dengan lambaian tangan sambil memegang koin emas di tangan lainnya. Ini adalah kucing maneki neko atau biasa dikenal sebagai kucing mengundang.
Kisah awal maneki neko ini bermula saat Periode Edo di Jepang (1603-1867). Dikisahkan bahwa ada seorang bangsawan yang berkuda melewati sebuah kuil kumuh di Tokyo. Ketika melewati kuil tersebut, dia melihat kucing dari master kuil yang seperti mengundangnya. Penasaran dan terkesima, dia pun turun dan mendekati kucing tersebut. Tiba-tiba petir menyambar tempat yang baru saja ia tinggalkan.
Sang bangsawan percaya bahwa undangan kucing tersebut menjauhkannya dari sambaran petir. ia menghadiahkan kuil tersebut dengan beberapa petak tanah dan uang. Lalu beberapa tahun setelah kucing itu mati, sang bangsawan membuat patung untuk menghormati jasanya.
Baca Juga: 6 Fakta Kucing Liar Asia, Ancaman Utamanya adalah Hibridisasi
3. Sam yang tak dapat ditenggelemkan (Unsinkable Sam)
Editor’s picks
Unsinkable Sam (iizcat.com)Kucing ajaib ini bernama Oscar. Dia telah selamat dalam peristiwa tenggelamnya 1 kapal perang Jerman dan 2 Kapal perang Britania raya. Secara berurutan, ia telah selamat dari tenggelamnya kapal Bismark tanggal 18 Mei 1941, HMS Cossack pada tanggal 27 Oktober 1941, dan HMS Ark Royal pada 14 November 1941. Ia berhasil selamat dari penenggelaman kapal dengan cara berpegang dan mengapung di atas papan kayu.
Para petugas di Inggris kemudian mengganti nama Oscar menjadi Unsinkable Sam (sam yang tak dapat ditenggelamkan) karena nama tersebut dirasa cocok untuknya. Setelah selamat dari penenggelaman kapal ketiga, dia kemudian dikirim ke rumah pensiunan pelaut dan hidup bahagia bersamanya hingga meninggal tahun 1955
4. AhmedAbad: Kucing yang memulai konflik internasional
Ilustrasi kucing (Photo by Mikhail Vasilyev on Unsplash)Kejadian ini bermula di tahun 1960an, ketika Diplomat Amerika Serikat John Kenneth Galbraith melayani kedutaan selama 27 bulan di India. Dalam masa jabatannya, dia menangani berbagai macam respons terhadap perang Tiongkok-India hingga masalah Pakistan. Namun perkembangan masalahnya bukanlah disebabkan karena manusia, melainkan karena kesalahpahaman penamaan nama kucingnya, Ahmedabad.
Saat mengunjungi Gujarat tahun 1962, sang gubernur memberi 2 anak Galbraith sepasang Kucing siam. Anaknya kemudian menamakannya Ahmedabad, berasal dari nama kota tempat kucing itu lahir. Kemudian insiden terjadi ketika Istrinya, Catherine, bercerita tentang kucing, yang menggunakan nama pendek “Ahmed”. Tetapi hal yang tidak disadari oleh mereka adalah bahwa Ahmed adalah salah satu nama panggilan Nabi Muhammad. Ketika berita tersebut muncul di media massa, sontak hal itu membuat kemarahan di Pakistan dan orang-orang kemudian menyerang gedung konsulat.
Konflik berakhir ketika diplomat menjelaskan kesalahpahaman tersebut. Lebih lanjut, kucing yang bernama Ahmedabad kemudian berganti nama menjadi Gujarat.
5. Hodge: Kucing yang membantu menulis kamus
Patung Hodge the cat di London (wikipedia.org)Hodge merupakan Kucing setia yang menemani tuannya Samuel Johnson(1709-1784) saat ia secara mandiri menyusun pembuatan kamus bahasa inggris pertama. Johnson menghabiskan 11 tahun bekerja, memutar otak menghasilkan definisi demi definisi untuk setiap kata yang dia susun di rumahnya. Proyeknya berhasil ia selesaikan pada tahun 1775 dan mendapat klaim universal sebagai Dictionary Johnson. Dikutip dari The Life of Samuel Johnson, disebutkan bahwa Hodge adalah kucing yang setia menemani Johnson keluar membeli oysters(sejenis tiram). Kesetiaan Hodge menemani tokoh Samuel Johnson kemudian dihormati dengan pendirian patungnya di London, Inggris.
Lima kucing di atas bukan sembarang kucing, mereka banyak disebut-sebut terlibat langsung mengubah sejarah peradaban manusia. Meskipun kucing-kucing kita tak sehebat yang kisah-kisah mereka, tetapi merawat kucing dengan penuh kasih sayang adalah hal yang luar biasa dan tak pernah tergantikan. Sayangi terus kucingmu sebanyak kamu menyayangi dirimu sendiri!
Baca Juga: Kenapa Kucing Perlu Diberi Obat Cacing secara Rutin? Ini Alasannya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
