Fakta Unik Gunungkidul, Lautan yang Berubah Menjadi Daerah Pegunungan!

Gunungkidul dulunya tenggelam di bawah air!

Gunungkidul, wilayah yang terletak di tenggara Yogyakarta, merupakan daerah yang memancarkan keajaiban alam yang unik dan menakjubkan. Terkenal dengan lanskap karsrt yang mempesona, Gunungkidul menyimpan kisah geologis yang mengagumkan, dulu kawasan ini adalah bagian dari lautan purba yang kemudian berubah menjadi pegunungan kapur megah.

Proses panjang yang melibatkan pengangkatan kerak bumi, erosi, dan pengendapan selama jutaan tahun telah membentuk pemandangan yang tak hanya memikat, tetapi juga kaya akan sejarah geologis. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap berbagai fakta menarik tentang transformasi dramatis Gunungkidul, dari yang awal mulanya adalah dasar laut yang tersembunyi hingga menjadi deretan bukit dan gua-gua spektakuler yang kini menjadi tujuan wisata yang wajib dikunjungi.

1. Gunungkidul dulunya adalah lautan

Fakta Unik Gunungkidul, Lautan yang Berubah Menjadi Daerah Pegunungan!pantai Wdiombo Gunungkidul (commons.wikimedia.org/Azisrif)

Gunungkidul, yang kini dikenal sebagai sebuah kabupaten dengan lanskap pegunungan karst, dulunya adalah bagian dari lautan. Proses transformasi ini terjadi karena pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia. Lempeng ini bergerak ke arah utara dan menabrak lempeng Eurasia yang lebih ringan, menyebabkan bagian selatan Pulau Jawa terangkat dan mengubah wilayah ini dari dasar laut menjadi daratan yang kita kenal sekarang.

Perubahan ini dimulai pada kala Pliosen akhir, sekitar 2,5 juta tahun lalu, dan berlanjut hingga kala Pleistosen awal, sekitar 0,7 juta tahun lalu. Seiring dengan berjalannya waktu, sedimen lautan yang terangkat menjadi lapisan batuan kapur, membentuk karakteristik unik wilayah Gunungkidul. Proses ini juga menghasilkan lanskap yang kaya akan bukit-bukit kecil dan pegunungan karst yang sangat khas di bagian selatan Gunungkidul.

2. Banyak ditemukan pegunungan karst

Fakta Unik Gunungkidul, Lautan yang Berubah Menjadi Daerah Pegunungan!tebing karst pantai Baronan Gunungkidul (commons.wikimedia.org/Pulungadi)

Bagian selatan Gunungkidul dikenal dengan bentang alam karst yang terbentuk dari batuan gamping atau kapur, yaitu batuan yang tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3). Bentang alam ini adalah bagian dari Gunung Sewu, yang artinya "1000 Gunung", sebuah sebutan yang mencerminkan banyaknya bukit kecil yang tersebar di wilayah ini. Batuan karst ini terbentuk dari sisa-sisa organisme laut seperti terumbu karang dan hewan bercangkang, menjelaskan mengapa banyak bukit di sini menyerupai karang yang pernah ada di dasar lautan.

Selain keindahannya, pegunungan karst ini juga memiliki nilai penting dalam studi geologi dan pariwisata. Wilayah ini diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Geopark Gunung Sewu karena keunikannya dan kekayaan geologisnya. Pengunjung yang datang ke Gunungkidul dapat melihat langsung bukit-bukit karst ini dan menyaksikan formasi batuan yang dulunya merupakan bagian dari lautan purba.

Baca Juga: 5 Pantai di Gunungkidul yang Masih Sepi, Bagai Milik Pribadi

3. Proses geologi pembentukan Gunungkidul

Fakta Unik Gunungkidul, Lautan yang Berubah Menjadi Daerah Pegunungan!lempeng indo-australia (en.wikipedia.org)

Proses geologi yang menyebabkan wilayah selatan Gunungkidul terangkat dimulai sejak jutaan tahun lalu. Pada kala Pliosen akhir, sekitar 2,5 juta tahun yang lalu, dan berlanjut hingga kala Pleistosen awal, sekitar 0,7 juta tahun yang lalu, terjadi pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia yang menabrak lempeng Eurasia. Akibatnya, sebagian besar wilayah laut di selatan Pulau Jawa terangkat dan berubah menjadi daratan.

Lapisan batuan di wilayah ini bervariasi dalam umur, dengan batuan tertua diperkirakan berumur sekitar 15 juta tahun dan lapisan termuda sekitar 2,5 juta tahun. Ketebalan lapisan batuan gamping di wilayah ini bisa mencapai 650 meter. Batuan-batuan ini mengandung fosil-fosil dari organisme laut seperti ikan dan terumbu karang, menunjukkan bahwa area ini pernah menjadi lautan yang penuh kehidupan.

4. Wilayah karst Gunungkidul sangat kekurangan air

Fakta Unik Gunungkidul, Lautan yang Berubah Menjadi Daerah Pegunungan!ilustrasi sumber air di daerah karst (gurugeografi.id)

Salah satu tantangan utama yang dihadapi penduduk di wilayah karst Gunungkidul adalah kesulitan dalam mendapatkan air. Batuan karst yang terdiri dari batuan gamping sangat poros dan mudah larut, sehingga air hujan cepat meresap melalui celah-celah batuan dan sulit tersimpan sebagai air tanah dangkal. Akibatnya, banyak daerah di Gunungkidul mengalami kekeringan, terutama pada musim kemarau, membuat pasokan air menjadi tantangan besar.

Namun, meski sulit mendapatkan air di permukaan, wilayah ini kaya akan air di lapisan yang lebih dalam. Air yang meresap melalui batuan karst bertemu dengan lapisan kedap air di bawah tanah, membentuk sungai-sungai bawah tanah. Fenomena ini menciptakan gua-gua dengan sungai bawah tanah seperti Gua Pindul dan Gua Kalisuci, yang kini menjadi daya tarik wisata dan sumber air alternatif bagi penduduk setempat.

5. Pertanian di wilayah karst Gunungkidul yang unik

Fakta Unik Gunungkidul, Lautan yang Berubah Menjadi Daerah Pegunungan!pertanian Gunungkidul (pertanian.gunungkidulkab.go.id)

Pertanian di wilayah karst Gunungkidul menghadapi tantangan yang cukup besar. Tanah di daerah ini terbentuk dari pelapukan batuan kapur, sehingga cenderung gersang dan minim unsur hara. Kondisi ini membuat tanah kurang subur untuk pertanian, dan banyak tanaman sulit bertahan hidup atau tumbuh dengan baik. Petani di wilayah ini harus beradaptasi dengan kondisi tanah yang tidak mendukung dengan menggunakan metode yang lebih tahan kekeringan atau memilih tanaman yang lebih cocok.

Namun, beberapa tanaman keras seperti pohon jati dan jambu monyet mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan karst ini. Berbeda dengan bagian tengah dan utara Gunungkidul, yang tanahnya lebih subur karena terbentuk dari proses vulkanisme. Di sana, ketersediaan air lebih baik dan tanahnya lebih kaya akan mineral, memungkinkan pertanian berkembang lebih pesat dibandingkan di wilayah karst.

Dengan memahami sejarah geologi Gunungkidul dan tantangan yang ada, kita dapat melihat bagaimana perubahan alamiah telah membentuk kehidupan di wilayah ini dan upaya masyarakat setempat untuk beradaptasi.

Baca Juga: 5 Pantai di Gunungkidul yang Aman buat Berenang, Ombaknya Bersahabat

Achmat Amar Fatoni Photo Verified Writer Achmat Amar Fatoni

seorang berusia 20 tahun yang suka menulis terutama tema sains. Saya mencoba menuangkan hobi menulis dan ketertarikan terhadap sains di platform ini. Semoga kamu suka artikel buatanku. Enjoy :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya