5 Fakta Menarik Ulat Tenda, Larva Ngengat yang Berperilaku Sosial

Bisa menyebabkan aborsi pada kuda hamil

Ulat tenda adalah salah satu spesies ulat yang berasal dari Amerika Utara. Ulat yang berukuran sedang ini tergolong ke dalam genus Malacosoma dan famili Lasiocampidae. Populasi ulat tenda akan berfluktuasi dari tahun ke tahun, bahkan bisa mewabah setiap beberapa tahunnya.

Biasanya, kelompok dan sarang dari larva ngengat ini sering ditemukan di pohon ceri dan apel liar, namun bisa juga ditemukan di pohon lain. Selain itu, ulat ini juga sering menjadi hama ketika menjelang akhir musim semi dan awal musim panas. Kendati demikian, ulat hama yang memiliki karakteristik menarik ini bisa membahayakan hewan lain. Berikut ulasannya!

Baca Juga: Roket Suriah Hantam Tenda-tenda Pengungsian, 9 Orang Tewas

1. Ulat tenda berperilaku sosial

5 Fakta Menarik Ulat Tenda, Larva Ngengat yang Berperilaku Sosialilustrasi ulat tenda (yesterdaysisland.com)

Gerombolan ulat tenda yang seakan-akan terlihat seperti sedang berkemah di tenda komunal ini bukanlah kebetulan. Ulat dari genus Malacosoma ini merupakan ulat yang sangat sosial. Diketahui terdapat 26 spesies ulat tenda dan seluruhnya menunjukkan perilaku sosial.

Ngengat betina bisa menyimpan sekitar 150 hingga 250 telur dalam satu massa, dan telur-telurnya biasa disimpan di sela-sela batang atau ranting pohon ceri. Tumpukan telurnya bisa membentuk satu koloni besar. Setelah telur-telurnya menetas, dan selama 6-8 minggu ulat tenda bisa tumbuh dengan panjang 2-3 inci, dan akan berkembang lagi menjadi ngengat.

2. Mereka membuat tenda sutra sebagai markasnya

5 Fakta Menarik Ulat Tenda, Larva Ngengat yang Berperilaku Sosialilustrasi sarang ulat tenda (pixabay.com/JamesDeMers)

Ulat tenda akan memulai kehidupan berkeluarganya dengan memilih lokasi yang cocok untuk membuat sarang. Ulat kecil akan mencari titik sela batang atau ranting pohon yang bisa disoroti oleh sinar matahari pagi. Hingga kemudian masing-masing akan memintal sutra untuk membangun tenda atau sarang sebagai rumah mereka.

Namun, sarang dari ulat Malacosoma tidak semuanya besar dan permanen. Hanya saja mereka membangun sarang keluarganya sebagai basis operasi selama tahap kehidupan larva. Ulat instar yang baru menetas hanya membutuhkan tenda kecil, dan seiring pertumbuhannya mereka akan memperbesar tendanya untuk menyesuaikan ukurannya yang sudah besar.

Sebelum mereka keluar mencari makan, mereka akan terlebih dahulu memperbaiki dan merawat rumahnya. Setelah selesai mencari makan dan masuk kembali ke dalam, rumahnya tersebut berfungsi sebagai tempat beristirahat dan berlindung dari pemangsa.

Baca Juga: 9 Fakta Rosy Maple Moth, Ngengat Cantik Berwarna Ngejreng

3. Ulat tenda menggunakan feromon sebagai penanda jejak

5 Fakta Menarik Ulat Tenda, Larva Ngengat yang Berperilaku Sosialilustrasi ulat tenda (saferbrand.com)

Untuk saling berkomunikasi, banyak serangga yang menggunakan penanda kimia. Seperti ulat tenda yang menggunakan feromon yang berbeda sebagai penanda jalur eksplorasinya. Ketika seekor ulat mengembara dan menemukan jejak feromon penjelajah, ia tahu bahwa ulat lain sudah mengamati cabang di tempat itu untuk mencari makanan.

Jika ulat menemukan cabang yang rata dengan daun, ia akan memberi sinyal kepada ulat lain untuk ikut makan bersamanya dari jejak feromon yang digunakannya. Dengan prinsip eksplorasinya, ulat akan berhenti di selangkangan dahan pohon dengan mengendus untuk menentukan kemana ia harus pergi.

4. Ulat tenda saling menjaga satu sama lain agar tetap hangat

5 Fakta Menarik Ulat Tenda, Larva Ngengat yang Berperilaku Sosialilustrasi ulat tenda (pixabay.com/gloverbh222)

Kehidupan ulat tenda cukup aktif pada musim semi saat cuaca hangat belum mereka rasakan. Namun, terkadang suhu pada malam harinya bisa sangat dingin. Kendati demikian, ulat tenda akan melakukan termoregulasi perilaku, yakni melakukan gerakan aktif dengan membuat kehangatan bersama untuk mengendalikan suhu tubuh mereka.

Jika butuh pemanasan, mereka akan keluar dari tenda atau sarangnya untuk berjemur di bawah sinar matahari. Mereka akan berkerumun dengan sangat rapat untuk meminimalisir dampak terpaan angin. Apabila kedinginan mereka akan berkerumun di dalam tenda sutranya. Dikarenakan tenda dibangun dengan berlapis-lapis, mereka bisa berpindah-pindah dari satu lapisan ke lapisan lain sesuai kebutuhan suhu.

Meskipun mereka suka kehangatan, tetap saja ulat-ulat tersebut akan membutuhkan sirkulasi udara, dan akan pindah ke sisi lain yang sedikit teduh. Mereka akan saling terpisah agar udara bisa bersirkulasi di antara mereka.

5. Ulat tenda bisa menyebabkan aborsi pada kuda hamil

5 Fakta Menarik Ulat Tenda, Larva Ngengat yang Berperilaku Sosialilustrasi ulat tenda (equimed.com)

Selain menjadi hama bagi pohon, ulat tenda juga bisa menyebabkan aborsi pada kuda hamil. Kok bisa? Karena kuda penggembala bisa dengan mudah menelan ulat tenda saat kuda memakan dedaunan yang terdapat ulat tersebut. Meski ulatnya tidak berbahaya, namun bulu-bulu kecil pada tubuh ulat bisa menembus dinding pencernaan kuda, termasuk ususnya.

Hal tersebut akan memasukkan bakteri ke dalam organ reproduksi kuda hingga ke kantung ketubannya. Jika kuda hamil memakan daun yang terdapat ulat tenda, dalam sekian waktu kuda tersebut akan menggugurkan janinnya yang sudah cukup bulan, kondisi ini dikenal sebagai mare reproductive loss syndrome (MRLS).

Dengan demikian, meskipun ulat tenda dewasa akan berubah menjadi ngengat, akan tetapi larva dari ngengat tersebut bisa mewabah dan merusak banyak pohon. Untungnya, wabah ulat tenda ini bersifat siklus. Pun, para pengelola kebun apel dan ceri akan seefektif mungkin menghilangkan wabah ulat tenda dan berusaha mencegahnya datang kembali.

Baca Juga: 5 Ulat Bulu Beracun Ini Memiliki Bentuk yang Unik, Awas Terjebak! 

Ali Akbar Mhd Photo Verified Writer Ali Akbar Mhd

Menyukai Kesibukan Walau Tak Lupa Rebahan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya