Cerita Ramadan: Jadi, Udah Azan Subuh Apa Belum, sih?

#CeritaRamadan Fahmi dan Sandy dari KPAD

Ramadan 2014. Dua orang pemuda tanggung dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tengah menghabiskan waktu bersama. Satu orang berasal dari Indramayu, dan satu lagi asli Bandung. Bocah Indramayu ini rupanya belum mudik, lantaran harus mengulang beberapa mata kuliah di kampus.

Si Indramayu bernama Fahmi, sedangkan si asli Bandung adalah Sandy. Keduanya sejatinya beda satu angkatan di kampus. Tetapi, kedekatan terjalin antara mereka karena sering naik gunung bersama. Kisaran 2014 adalah awal dari perkenalan mereka, dengan Gunung Ciremai sebagai penandanya. Selepas itu, Papandayan, Cikuray, Burangrang, dan beberapa gunung lainnya mereka daki bersama.

Singkat cerita, pada Ramadan 2014, Fahmi meminta Sandy menemaninya di kosan. Maklum, bulan puasa, teman-teman kos Fahmi tentu pulang kampung. Hanya dia yang masih bertahan. Otak gemblung memang, pakai mengulang mata kuliah segala, sih. Sandy menyanggupi permintaan Fahmi dan datang ke kosannya.

Sekira Maghrib, Sandy pun mendatangi Fahmi ke kosannya di wilayah Perumahan KPAD, Gegerkalong, Kota Bandung. Seketika datang, Fahmi langsung menyuguhi Sandy makanan berupa keripik dan juga kopi. Sesajen sih ini biasanya, ucapan terima kasih.

"Ngopi heula bro atuh, meh jongjon (ngopi dulu bro, biar santai)," ujar Fahmi, tak lama setelah Sandy memarkirkan motor Supra andalannya.

"Heeh kalem. Aya rokok teu bro? Can meuli aing (Yoi, santai. Ada rokok gak bro? Belum beli gue nih)," kata Sandy. Fahmi pun langsung menimpali, "Aya kalem, geus disadiakeun (ada bro tenang, udah disediakan)," balas Fahmi.

Malam itu mereka lalui dengan haha-hihi, tanpa Salat Tarawih, tetapi tak lupa Salat Isya. Heran memang, padahal Fahmi anak pesantren, Sandy pernah jadi Waketum DKM di SMA-nya. Tetapi memang perkara ibadah wajib, tentu tidak terlewat. Lain hal dengan ibadah sunah.

Singkat kata, Sandy dan Fahmi pun memutuskan tidur, lalu bangun pada pukul 03.30 dini hari WIB. Mereka berniat mencari sahur. Tidak jauh-jauh, dekat Gegerkalong saja. Mereka pun memutuskan untuk santap sahur di warteg dekat perempatan Gerlong Tengah. Rupanya, ketika itu tengah digelar babak semifinal Piala Dunia 2014 antara Argentina lawan Belanda.

Fahmi dan Sandy menyantap sahur dengan nikmat, sembari ditemani Arjen Robben dan Lionel Messi yang tengah berduel. Ternyata, duel berjalan ketat hingga berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Santap sahur mereka sejatinya sudah tuntas. Mereka tinggal menenggak air putih dan juga teh tawar hangat yang sudah tersedia. Jangan lupa, rokok satu batang.

Namun, di sinilah keanehan tercipta. Ternyata, saking asyiknya nonton bola, Sandy dan Fahmi tak memerhatikan waktu Imsak dan azan Subuh. Hisap, hisap, asap rokok masih mengebul dari mulut mereka, disertai haha-hihi komentar laga Argentina lawan Belanda yang memang berlangsung ketat. Sampai akhirnya, ibu warteg berkomentar.

"Mas, udah azan loh. Masih merokok aja?" teriak ibu warteg.

Fahmi dan Sandy hanya saling berpandangan. Rokok yang mereka pegang masih sisa setengah bungkus lagi. Lalu, Fahmi pun nyeletuk bertanya kepada si ibu warteg. "Udah iqomah belum, bu?" ujar Fahmi. "Waduh, belum kayaknya mas. Azannya baru beres," ujar si ibu.

Fahmi pun lanjut merokok. Sandy, memandangi Fahmi penuh heran, bertanya, "Bro, geus azan eta eh. Ngarokok keneh? (Bro, udah azan loh. Masih merokok aja?)," tanya Sandy.

"Nggeus kalem. Nu penting mah can iqomah. Aing kan santri lima tahun bro di Khusnul (Udah tenang. Yang penting belum iqomah. Gue kan santri lima tahun nih di Khusnul)," ucap Fahmi dengan yakin, sambil menepuk-nepuk dadanya.

Sandy bergeming. Dia ikut Fahmi melanjutkan rokok. Tanggung sih, sedang enak-enaknya memang. Tak lama, sekitar pukul 04.45, keduanya memutuskan kembali ke kosan. Di jalan, Sandy yang masih penasaran, bertanya ke Fahmi.

"Jadi, geus azan Subuh apa acan sih? (Jadi, udah azan Subuh apa belum sih?)," tanya Sandy ke Fahmi.

"Geus kalem bro. Allah mah Maha Uninga (Udah tenang bro, Allah Maha Tahu)," jawab Fahmi. Mereka pun kembali ke kosan, di tengah dinginnya udara Subuh di KPAD Gegerkalong.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya