TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[OPINI] Mengapa Sangat Penting Membangun Masyarakat Sadar Bencana?

Masyarakat kuat, Negara hebat

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Tahun akan segera berganti tetapi ingatan bencana yang terjadi di tahun 2018 ini tak serta merta hilang. Rentetan bencana alam yang datang silih berganti seperti gempa bumi di Lombok, Palu, Donggala, dan Sigi, hingga yang terbaru adanya tsunami akibat dari letusan Gunung Anak Krakatau yang menerjang pesisir pantai wilayah Banten dan Lampung tentu meninggalkan duka yang dalam. Belum lagi bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan yang juga tak bisa disepelekan.

Dari banyaknya bencana yang terjadi tak sedikit yang menjadi korban. Selain hilangnya nyawa, kerugian sarana dan prasana juga amat besar sehingga butuh biaya yang tak sedikit untuk rekonstruksi dan rehabilitasi fasilitas yang terdampak bencana.

Maka dari itu diperlukan suatu langkah agar masyarakat bisa mengurangi dampak dari sebuah peristiwa bencana yaitu dengan membangun masyarakat yang sadar akan bencana, mengapa demikian?

Baca Juga: [OPINI] Fenomena 'Cashless' Jangan Sampai Bikin Males

Secara historis & geografis wilayah Indonesia adalah wilayah yang memang rawan bencana

geograph88.blogspot.com

Sudah menjadi rahasia umum bahwa negeri kita ini adalah negeri yang 'kaya' bencana bahkan sejak nenek moyang kita bermukim di Kepulauan Nusantara sudah banyak bencana yang terjadi. Gempa bumi, gunung meletus, banjir, tsunami hingga tanah longsor pernah menghinggapi.

Bahkan, tak jarang bencana tersebut menghancurkan suatu peradaban, semisal bencana letusan Gunung Merapi yang memaksa Kerajaan Mataram Kuno untuk memindahkan pusat kerajaannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur pada masa pemerintahan Empu Sendok. Belum lagi letusan Gunung Krakatau dan Gunung Tambora yang letusannya menggema hampir di seluruh penjuru dunia.

Letak geografis Indonesia yang merupakan pertemuan tiga lempeng besar dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik membuat gempa bumi hampir setiap saat selalu terjadi baik dari yang ber-magnitudo rendah maupun tinggi.

Selain itu, Indonesia juga dilalui oleh dua jalur pegunungan besar dunia yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania sehingga banyak sekali gunung api aktif yang ada di negara kita. Dengan resiko bencana yang sedemikian besar sudah sepatutnya pemahaman tentang bencana harus lebih dikembangkan, bukan?

Manusia memang tak pernah bisa lepas dari bencana, akan tetapi manusia bisa meminimalisir dampak dari suatu bencana

tempo.co

Bencana biasanya datang secara tak terduga dan sejatinya manusia memang tak pernah bisa lepas dari bencana. Akan tetapi manusia bisa berusaha untuk meminimalisir dampak dari suatu bencana sehingga kerugian akibat bencana bisa ditekan seminimal mungkin, baik kerugian nyawa maupun kerugian harta benda.

Dalam pengurangan resiko bencana perlu dilakukan berbagai upaya, baik yang dilakukan sebelum bencana (Pra Bencana), saat bencana (Tanggap Darurat), dan setelah bencana (Pasca Bencana). Namun, untuk mengurangi resiko bencana penanggulangan bencana lebih ditekankan pada upaya-upaya pada saat sebelum terjadinya bencana.

Apakah di Indonesia demikian? Dalam pelaksanaannya penanganan bencana di Indonesia lebih condong ditekankan ke arah tanggap darurat dan pasca bencana, daripada peningkatan kemampuan responsif masyarakat sehingga jika kembali terjadi bencana di masa mendatang maka siklus yang sama akan berulang dan ketidaksiap siagaan masyarakat menambah daftar panjang masalah yang datang.

Baca Juga: [OPINI] Millennial Jangan Apatis Politik

Verified Writer

Candrika Ilham Wijaya

Menghargai kata @cndrikailhm_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya