Mengamati Neraca Partai Gerindra

Prabowo akhirnya mencapai apa yang selama ini dicita-citakan

Selama dua hari, tanggal 30 dan 31 Agustus, 2024, Partai Gerindra menggelar pertemuan
nasional, dihadiri seluruh unsur pengurus pusat, pengurus daerah tingkat provinsi, kabupaten dan kota, serta desa. Hari pertama pertemuan di kediaman Ketua Dewan
Pembina Prabowo Subianto di Hambalang, Bojong Koneng, Jawa Barat.

Sedangkan hari kedua di Stadion Bola Basket Senayan, dihadiri ketua dan perwakilan partai-partai pengusung Koalisi Indonesia Maju, Golkar, PAN, Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Garuda, dan Partai Bulan Bintang. Bapak Presiden Joko Widodo hadir dan memberikan sambutannya.

Ini adalah pertemuan pertama setelah kemenangan secara landslide diperoleh Ketua Dewan Pembina Prabowo yang kemudian menjadi Presiden Terpilih untuk dilantik tanggal 20 Oktober yang akan datang. Rasanya memang seluruh jajaran Partai Gerrindra dan para
kadernya merasakan nikmatnya kemenangan dalam Pilpres yang selama tiga kali sebelumnya selalu menderita kalah.

Kemenangan secara landslide memang pantas dirayakan, karena ternyata Presiden terpilih Prabowo mengumpulkan suara yang sekarang menjadi terbesar di dunia, mengalahkan yang diperoleh Presiden Joe Biden di tahun 2020 yang lalu. Karena itu buat seluruh keluarga besar Gerindra kemenangan ini sangat pantas disyukuri dan dirayakan, karena hanya oleh kerahiman dan kasih Tuhan bahwa hal ini bisa terjadi, kemenangan buat Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka untuk memimpin Republik Indonesia dan bangsa Indonesia lima tahun ke depan.

Bagi mereka yang sudah aktif sejak berdirinya Partai Gerindra enam belas tahun yang lalu,
kemenangan Pak Prabowo dan semua yang terpilih dari Partai Gerindra menjadi anggota
DPR nasional, tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta desa, kemenangan ini sangat
berarti setelah tiga kali sebelumnya pernah menelan kekalahan. Buat Bapak Prabowo
apalagi hal ini tentu suatu yang sudah lama didambakan untuk bisa memusatkan perhatian dan kerjanya buat kemajuan bangsa dan republik yang sangat dicintainya.

Saya sendiri dan keluarga, sebagai keluarga beliau merasakan hal ini, dan mengapa tidak. Dimuliakanlah nama Tuhan yang Maha Kasih dan Penyayang pada umat yang mempercayaiNya. Pak Prabowo akhirnya mencapai apa yang selama ini dicita-citakan semenjak memutuskan berkarir di mililiter, Kopassus, mendirikan organisasi sosial dan kemudian masuk arena politik dengan mendirikan Partai Gerindra. Tuhan memberkati Presiden Terpilih Prabowo dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Tetapi, segera setelah mulai Presiden Prabowo dan Wapres Gibran harus menghadapi
sejumlah tantangan berat baik di dalam maupun luar negeri. Presiden Prabowo harus
menghadapi tantangan untuk meningkatkan derajat Indonesia di arena dunia, baik dalam
aspek politik, keamanan, ekonomi dan keuangan, dalam kondisi yang penuh risiko dan
ketidakpastian dalam suasana perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung reda, Israel dan
Hamas dengan Hezbollah yang didukung Iran, masalah perubahan iklim dan implikasinya, serta berbagai disrupsi fisik dan teknis di era digitilisasi.

Kegiatan diplomasi global ini akan dimulai Presiden Prabowo setelah resmi dilantik pada  20 Oktober 2024, Presiden baru akan menghadiri dan menyampaikan pidato di pertemuan internasional dalam konperensi APEC di Peru yang langsung dilanjutkan dengan G-20 Summit di Brazil. Saya yakin Presiden Prabowo akan mampu melaksanakan semua ini dan goodwill dari dalam negeri maupun di pemimpin dunia sudah menampak. Beberapa waktu lalu sebagai Menhan Prabowo berkunjung ke Bejing, namun Presiden Xi Jinping merubah kunjungan tersebut menjadi kunjungan kenegaraan Presiden Terpilih Prabowo. Jelas beliau melihat Presiden Prabowo sebagai pemimpin dunia. Selamat bertugas Pak Presiden, Tuhan memberkati.

Tetapi kita tidak bisa berpuas diri dinegeri ini. Negara kita harus menghadapi tantangan
di depan yang sudah jelas akan datang bersama berbagai disrupsi yang mengganggu. Dalam pembangunan tantangan yang jelas adalah bahwa ruang gerak fiskal kita terbatas,
penerimaan pajak kita rendah, diukur dalam tax rasio, jumlah penerimaan pajak dibagi GDP hanya 10 persen, lebih rendah dari Laos, ini tidak bisa berlangsung terus. Dalam waktu dekat ada utang yangjjatuh tempo yang perlu pembiayaan. Tugas Kementerian Keuangan sangat berat.

Sementara itu, puji Tuhan, Presiden baru mengangkat Menteri Investasi, Bapak Rosan Roeslani, yang sudah teruji kemampuannya mengorganisir kampanye pemilihan Presiden yang berhasil. Ini melegakan hati, sebab pejabat sebelumnya konon kabarnya berbahasa Inggris pun masih belepotan. Bagaimana mau kampanye minta orang asing menanam modal di sini, tetapi tidak bisa berbicara dengan bahasa mereka atau bahasa internasional? Jadi sambil menggalakkan pemungutan pajak, kegiatan menarik investasi swasta dalam dan luar negeri harus ekstra kuat dan pintar. Selamat bekerja Pak Roslan, Tuhan memberkati.

Bagaimana pun kita harus mulai secara benar dan tepat, koalisi Indonesia Maju itu gemuk,
tentu semua pengusung partai merasa punya hak mempunyai kadernya masuk dalam
kabinet. Tetapi semoga mereka semua yakin akan kepentingan yang lebih besar dari
kepentingan partai atau golongan, jadi biarkan presiden menggunakan hak prerogatifnya,
kalau yang dicalonkan dianggap kurang memenuhi syarat, jangan marah kalau diminta
menggantinya, kita yakin semua punya kader yang mumpuni.

Dan tentu saja, suatu keharusan, tidak ada korupsi ya. Ini adalah tuntutan kelayakan, fairness. Hanya dengan jalan ini Indonesia bisa benar-benar maju, mengangkat harkat semua penduduk sesuai dengan potensi kita. Kalau kita berusaha, kita akan sukses mencapainya. Tuhan memberkati kita semua. (Dradjad, 08/09/2024).

Guru Besar Emeritus Ekonomi, FEBUI, Jakarta, dan Guru Besar Tamu Ekonomi Internasional, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya