Ketika Tokoh Partai Republik Mendukung Kamal Harris-Walz

Sebuah pandangan yang menarik

Intinya Sih...

  • Tokoh Partai Republik mendukung Kamala Harris-Tim Walz sebagai Capres-Cawapres Demokrat.
  • Dukungan dari tokoh Independent dan mantan Demokrat untuk Donald Trump-JD Vance.
  • Perbandingan keluarga Harris-Walz yang harmonis dengan keluarga Trump-Vance yang terkesan berbeda.

Suatu pemandangan menarik yang juga mengandung pesan mendalam tentang kebebasan berpendapat, sewaktu mengikuti pidato dari sejumlah tokoh Partai Republik berpidato secara bersemangat di depan peserta Konvensi Partai Demokrat untuk memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden mereka untuk maju di Pilpres as di bulan November nanti, di arena konvensi di Chicago, Illinois. Mereka semua mengungkapkan alasan mereka memutuskan untuk menjatuhkan pilihan mereka kepada Calon Presiden dan Wakil Presiden Partai Demokrat, Wapres Kamala Harris sebagai Presiden dan Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai Wakil Presiden.

Mereka semua yakin, Partai Demokrat dibawah keduanya sama saja dengan Partai mereka, Republik, yang memperjuangkan kebebasan dan menegakkan demokrasi. Mereka juga mengajak rekan-rekan Partai Republik agar mengikuti pilihan mereka dan meninggalkan Capres Partai Republik Donald Trump yang telah meninggalkan nilai-nilai yang dijunjung Partai Republik selama ini, menghormati kebebasan dan demokrasi. Donald Trump hanya mementingkan dirinya sendiri dan harus ditinggalkan. Dengan penekanan dan gaya yang berbeda sedikit, semua menyerukan hal-hal tersebut dan memperoleh sambutan yang sangat luar biasa sudah barang tentu.

Mereka ini adalah, John Giles, Wali Kota dari kota Kecil Maze di Arizona, Stephanie Grisham, Press Secretary dari President Trump, Olivia Troye, Penasehat National Security dari Wapres Mike Pence, Lieutenant Governor Georgia Geoff Duncan, dan mantan Congressman dari Illinois Adam Kinzinger. Selain itu ada banyak mantan staff atau penasehat dari Presiden George G. Bush, Alm Senator McCain, Senator Mitt Romney yang juga menyatakan mendukung Kamala Harris-Tim Walz. Tidak ketinggalan orang-orang penganut Gerakan MAGA (Make America Great Again), dan White Dudes, semuanya mendukung Harris-Walz. Saya terus terang sangat senang melihat hal ini, karena kebebasan yang dihormati dan ya kebetulan memang melihat Trump tidak pantas memimpin AS.

Baca Juga: Survei Pilpres AS: Kamala Harris Unggul dari Donald Trump

Donald Trump dan JD Vance boleh bangga pula mereka memperoleh dukungan dari tokoh Independent, mantan Demokrat yang punya nama keluarga yang harum, Robert F Kennedy Jr, dia anak sulung Robert Francis Kennedy, adik Presiden John F Kennedy yang pernah menjadi Jaksa Agung di Pemerintahan JFK, dan kemudian terpilih menjadi Capres Partai Demokrat di Pilpres tahun 1968. Sayangnya, para hari almarhum terpilih ada orang gila yang membunuh dia, Sirhan bin Sirhan, di Konvensi Partai Demokrat di Los Angeles, 6 Juni 1968.

Kerry Kennedy, adik dari RF kennedy Jr membuat pernyataan publik bahwa keluarga besar Kennedy merasa malu melihat kelakuan abangnya mendukung Trump yang dianggap mencederai nama keluarga dan menghina bapak mereka yang telah mati sebagai kader Demokrat. Dukungan juga datang dari Congresswoman dari Hawaii,Tulsi Gabbard yang sekaligus meninggalkan Partai Demokrat. Tetapi banyak yang mengatakan bahwa kedua orang ini tidak banyak pengikut, hingga bukan kehilangan yang berarti. Yang jelas salah satu keanehan dari Robert F. Kennedy Jr adalah bahwa dia ini antivaksinasi dan membuat gerakan untuk itu. Memang aneh dan merugikan masyarakat.

Menarik juga untuk mengikuti analisa dan dan laporan host televisi dalam acara Midas Touch, Ben Misella, yang menyebutkan bahwa Ivanka, anak Donald Trump dari ibunya, Ivana Trump, pendukung sangat setia ayahnya dari dulu, sekarang sudah menjauh dari Donald Trump karena merasa bahwa ayahnya tidak akan bisa menang. Ivanka dengan suaminya Jared Kushner pengusaha properti yang menikmati kontrak dengan Saudi Arabia senilai USD 2 miliar mendukung isterinya dan menjauh dari Donald Trump. Ya, serupa dengan sang ayah mertua setelah memburu duit ya yang lain dilupakan saja. Kabarnya saudara Ivanka Eric dan Donald Jr ya sami mawon.

Ketika Tokoh Partai Republik Mendukung Kamal Harris-WalzDonald Trump dan Robert Kennedy Jr. (x.com/@TeamTrump)

Podcast yang banyak beredar membandingkan keluarga Trump dengan Keluarga Harris dan Walz yang nampak sangat berbeda. Kalau keluarga Trump kayaknya jalan sendiri-sendiri, publik bisa melihat betapa keluarga Kamala Harris dan suaminya Dough Emhoff dengan kedua putrinya yang semua punya karir bagus, sangat dan penuh hormat serta kasih terhadap ibu tirinya dengan memanggil Kamala Harris “Mamala”. Sedangkan Gubernur Walz, selesai membuat sambutan menerima pencalonannya sebagai Wapres beliau minta keluarganya naik ke panggung. Anak laki-lakinya Guz seperti berteriak waktu bapaknya mengatakan, “Gwen, Hope and Guz, you are all my world, and I love you”, Gus sambil mengacungkan tangan mengatakan “That’s my Dad, That’s my Dad!” sangat kegirangan.

Isterinya Gwen seperti Tim juga mantan guru, mereka bertemu sewaktu sama-sama mengajar di kota kecil di Minnesota. Adegan ini tidak dirancang, kelihatan jelas secara spontan mereka menunjukkan hubungan sangat erat berdasarkan kasih yang nyata tidak dibuat-buat. Kedua keluarga ini menunjukkan keluarga yang harmonis berdasarkan ikatan kasih yang murni, yang menyenangkan bagi yang menyaksikan.

Memang sangat berbeda dengan keluarga Donald Trump dan Melania maupun JD Vance dan isterinya, Usha Chilukuri, keturunan India, seperti Kamala Harris juga. Rasanya tidak bisa disalahkan kalau kita mengatakan bahwa keluarga mereka memang berbeda, apa mau dikata.

Saya menutup ulasan ini dengan melaporkan adanya Perdana Menteri baru di Thailand, Paetongtarn Shinawatra, putri dari PM Thaksin Shinawatra, PM Paetongtarn dari keluarga politisi Pheu Thai Party, dan Wanita kedua menduduki kursi PM di Thailand.

Penulis adalah  Guru Besar Ekonomi Emeritus, FEBUI, Jakarta, dan Guru Besar Tamu Ekonomi Internasional, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya