Dirgahayu Republik Indonesia Tercinta

Upacara terakhir Jokowi sebagai presiden

Pada tanggal 17 Agustus 2024, Republik Indonesia tercinta genap berusia 79 tahun. Umur
yang belum cukup lanjut buat suatu negara, meskipun tidak demikian halnya untuk
manusia, yang mempunyai sebutan sendiri--lansia, yang artinya lanjut usia. Biasanya rambut sudah memutih, jalan kaki melambat, berbicara lebih pelan.

Bagaimana pun, hari tersebut merupakan  hari yang bagi kita orang Indonesia bersifat luar biasa dan karena itu sepantasnya kita rayakan, memperingati hari bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan kepada dunia, terbebas dari penjajahan negara asing, tiga ratus lima puluh tahun oleh Kerajaan Belanda dan tiga setengah tahun oleh Kerajaan Jepang.

Demikian pula Belanda membonceng tantara sekutu kembali ke tanah air untuk menghalau tentara Jepang, tetapi dengan keinginan sendiri untuk kembali menguasai Indonesia. Para pendiri Republik Indonesia dengan kehebatannya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sebagai republik yang berdiri sendiri pada waktu kekuasaan di seluruh wilayah Indonesia sedang kosong, Belanda tidak ada, dan tentara Jepang telah menyerah kepada tentara Sekutu setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Para pendiri Republik Indonesia, di bawah kepemimpinan dwitunggal Soekarno-Hatta yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden pertama RI pada tanggal 17 Agustus 1945.

Selama beberapa tahun semenjak proklamasi kemerdekaan, tentara Indonesia bersama
seluruh rakyat Indonesia berperang dengan bersenjatakan bambu runcing dan segala
senjata yang ada melawan sisa-sisa tentara Jepang dan tentara Belanda. Jalan
diplomasi dilancarkan yang berakhir dengan diselenggarakannya Konferensi Meja Bundar
(KMB), Den Haag, Negeri Belanda, antara tokoh-tokoh perjuangan kita di bawah pimpinan
Wapres Bapak Mohammad Hatta, bersama Haji Agus Salim, Sutan Syahrir, Sumitro
Djojohadikusumo, Sujatmoko bernegosiasi dengan pihak Belanda, Ratu Juliana, PM Drees
dan yang lain.

Setelah cukup lama melakukan berdebatan akhirnya terjadi kesepakatan di mana Kerajaan Belanda mengakui kemerdekaan RI. Ini terjadi di bulan Desember 1949, lebih dari empat tahun setelah RI memproklamasikan kemerdekaan. Salah satu keputusan yang menyakitkan adalah bahwa Indonesia harus mewarisi utang Pemerintah Belanda di
Indonesia senilai US$10 miliar yang sangat besar dan berat buat republik baru yang belum
mempunyai uang sama sekali. Dan semua ini utang yang digunakan untuk membiayai
pemerintahan Belanda dalam menjajah Indonesia.

Tetapi ya begitulah kejamnya penjajah. Jadi buat orang Indonesia, kemerdekaan kita diperoleh bukan sebagai hadiah dari negara lain, tetapi berkat perjuangan yang gigih dari para pendiri, ibu-bapak perintis kemerdekaan dan semua pahlawan yang gugur di medan pertempuran untuk merebut kekuasaan dari tangan penjajah sehingga menjadi bebas merdeka. Kemerdekaan kita bukan hadiah, melainkan hasil perjuangan, dari keringat, pikiran dan jiwa para pendiri dan perintis kemerdekaan dan pahlawan yang gugur di medan perang melawan tantara Belanda dan Jepang. Karena itu bangsa Indonesia sangat menghargai kemerdekaan ini sebagai milik paling berharga yang akan selalu kita jaga dan lestarikan serta selamatkan dari kekuatan manapun.

Perayaan hari kemerdekaan tahun ini sangat Istimewa, karena Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara, ke Ibu Kota Negara, di Kalimantan Timur dari Jakarta. Upacara peringatan detik-detik proklamasi, pembacaan naskah proklamasi dan pengibaran bendera pusaka dilaksanakan di IKN dan Jakarta dalam waktu yang bersamaan.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana serta presiden terpilih Prabowo Subianto
bersama kebanyakan anggota kabinet beserta isteri atau suami di IKN. Sedangkan Wakil
Presiden Makruf Amin dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka beserta
sejumlah Menteri beserta isteri atau suami di Istana Negara Jakarta. Di kedua tempat perayaan acara berjalan dengan hikmat secara rinci detik demi detik, semua sangat bagus disimak dan diikuti, suatu peringatan yang sangat membanggakan kita semua.

Buat orang tua seperti saya, mengikuti upacara tersebut melalui tayangan televisi juga
sangat bagus. Saya kebetulan lahir tanggal 17 Agustus, tetapi tahun 1938, tujuh tahun
sebelum Indonesia merdeka. Bapak President dan Ibu Negara, Bapak Presiden Terpilih dan semua anggota cabinet serta pimpinan DPR dan MPR mengenakan pakaian adat warna- warni yang membuat suasana menjadi semarak, enak untuk dipandang seraya melestarikan tanda kebudayaan yang kita banggakan dalam pakaian adat tersebut.

Buat Presiden Joko Widodo peringatan kemerdekaan ini adalah yang terakhir kali di mana
beliau masih menjabat presiden. Puji Tuhan bahwa perayaan dilaksanakan di kedua lokasi
dengan selamat secara sempurna. Para panitia penyelenggara sepantasnya kita beri
acungan jempol untuk itu.

Bagi saya, mengikuti acara tersebut melalui tayangan televisi memang sangat tepat, tidak
kepanasan dan kecapaian. Saya dan isteri pernah di sana selama sepuluh tahun dalam era
kepemimpinan Presiden Soeharto, waktu menjabat Menteri Muda Perdagangan dan
Gubernur Bank Indonesia, 1988-1998, sekarang jelas saya memilih nonton di televisi.
Generasi telah berpindah ke anak-anak saya dan angkatan mereka. Saya menyaksikan anak pertama saya Thomas Djiwandono yang beberapa bulan sebelumnya diangkat menjadi Wakin Menteri Keuangan, bersama isterinya Mulan ikut hadir di Istana Merdeka Jakarta.

Sedangkan adiknya Budi Djiwandono, sehari sebelumnya, sebagai Wakil Ketua Komisi IV
DPRRI hadir di Geduang DPR Senayan mendengarkan Presiden Joko Widodo menyampaikan Pidato Nota Keuangan dan RAPBN. Demikianlah sedikit pandangan mata sekitar perayaan 17 Agustus tahun ini, saya ingin menutup ulasan ini dengan mengucapkan “Dirgahayu Republik Indonesia”. Semoga Panjang Umur dan dipenuhi berkat Tuhan, Tuhan memberkati Indonesia, Tuhan memberkati Bangsa Indonesia. Amin.(Dradjad, 23/08/2024).

 Guru Besar Ekonomi Emeritus, FEBUI, Jakarta, dan Guru Besar Tamu Ekonomi Internasional, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya