Utusan Palestina di PBB: Aksi Israel di Gaza Sudah Tak Terkendali 

Upaya gencatan senjata tak kunjung disepakati

Jakarta, IDN Times – Utusan Khusus Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Riyad Mansour, mengatakan bahwa dalam lima bulan terakhir Israel telah melakukan kekejaman terhadap warga sipil yang tak terkendali. 

“Dewan Keamanan berulang kali dilarang menyerukan gencatan senjata segera untuk mengakhiri kekejaman ini,” katanya dalam Sidang Umum PBB pada Senin (4/3/2024), dilansir UN News.

Ia menekankan dampak buruk konflik terhadap warga sipil Palestina, terutama anak-anak, dan menuntut agar kekejaman tersebut harus dihentikan.

“Israel harus diberitahu untuk melakukan gencatan senjata sekarang juga,” tegasnya.

1. Pelaku tidak dimintai pertanggungjawaban

Utusan Palestina di PBB: Aksi Israel di Gaza Sudah Tak Terkendali Militer Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Mansour menggarisbawahi bahwa ada alasan mengapa pembersihan etnis mungkin terjadi di Palestina.

“Ada kepastian bagi para pelaku bahwa mereka tidak akan pernah dimintai pertanggungjawaban. Era impunitas Israel harus diakhiri, dan kita harus memasuki era baru akuntabilitas dan sanksi,” tegasnya.

Ia kemudian menggambarkan kondisi anak-anak Gaza yang kehilangan nyawa, kelaparan, dan penderitaan lainnya akibat serangan Israel yang tak kunjung terhenti.

“Lihatlah Yazan. Dia adalah anak yang bersemangat. Dia dibunuh oleh Israel dengan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang,” katanya sembari memperlihatkan sebuah gambar Yazan al-Kafarneh, salah seorang anak Palestina yang meninggal karena kekurangan gizi.

Baca Juga: Parah! Menteri Israel Serukan Bulan Ramadan Harus 'Dihapus'

2. Israel sebut perhatian hanya ditujukan ke Palestina

Utusan Palestina di PBB: Aksi Israel di Gaza Sudah Tak Terkendali Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Sementara itu, Gilad Menashe Erdan, Duta Besar dan Wakil Tetap Israel untuk PBB, mengaku sangat menyayangkan tindakan dunia karena hanya memusatkan perhatian pada korban Palestina. Menurutnya, korban dari pihak Israel sejak penyerangan 7 Oktober juga harus dibahas.

“Sekali lagi, badan ini (Majelis Umum) bersidang bukan untuk mengutuk Hamas, tidak. Bukan untuk mengutuk kekejaman mereka, tapi kembali fokus hanya pada situasi di Gaza, seolah-olah tanggal 7 Oktober tidak pernah terjadi, seolah-olah tidak ada 134 sandera tak berdosa yang ditahan dan disiksa di Gaza saat ini,” ujarnya.

Erdan meminta Sekretaris Jenderal dan Dewan Keamanan untuk segera bersidang untuk mengutuk kejahatan keji Hamas.

“Hamas harus menghadapi tekanan yang tak henti-hentinya untuk mengakhiri kekerasan seksual dan segera membebaskan seluruh sandera,” tegasnya.

3. Jumlah korban di Gaza terus bertambah

Utusan Palestina di PBB: Aksi Israel di Gaza Sudah Tak Terkendali Seorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

Hingga kini, korban jiwa yang tewas akibat serangan Israel di Gaza terus bertambah. Laporan Middle East Eye sebelumnya mengungkap bahwa korban tewas hampir mencapai 31 ribu jiwa, sementara lebih dari 70 ribu lainnya terluka.

Krisis kemanusiaan juga semakin menjadi-jadi akibat sulitnya akses pada kebutuhan dasar di Gaza akibat konflik yang tak berkesudahan.

Pembatasan Israel terhadap akses kemanusiaan telah secara drastis mengurangi aliran bantuan yang menyelamatkan nyawa. Badan khusus untuk pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan penurunan signifikan sebesar 50 persen jumlah truk yang memasuki Gaza setiap hari dari Januari hingga Februari untuk membawa bantuan.

Baca Juga: Liga Arab Kecam DK PBB yang Gagal Setop Perang di Jalur Gaza

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya