Popularitas Biden Anjlok karena Mendukung Israel di Konflik Gaza

Dukungan anjlok 17 persen jelang pemilu tahun depan

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden harus menghadapi reaksi keras dari warga Arab-Amerika imbas dukungannya terhadap Israel dalam konflik Gaza.

“Ini sangat rumit bagi Israel. Ini juga sangat rumit bagi dunia Muslim. Saya mendukung solusi dua negara sejak awal,” kata Biden pada pidato kampanyenya, Rabu (1/11/2023), dilansir Al Jazeera.

Dalam survei yang dirilis oleh lembaga think tank Arab American Institute (AAI) pada Selasa (31/1/2023), dukungan terhadap Biden anjlok hingga 17 persen. Sebagian besar responden mengaku tidak suka terhadap Biden. Dukungan warga Arab-Amerika telah anjlok 42 persen sejak Biden terpilih pada 2020.

“Ketidakpuasan terhadap Presiden Biden sangat signifikan. Jumlahnya sangat rendah, lebih banyak dari yang pernah saya lihat pada calon presiden dari Partai Demokrat,” kata James Zogby, presiden AAI.

1. Tidak akan memilih Biden

Popularitas Biden Anjlok karena Mendukung Israel di Konflik GazaIlustrasi bendera Amerika Serikat (pixabay.com/Michael Luenen)

Presiden AS yang berasal dari partai Demokrat ini berencana untuk kembali mengikuti pemilu tahun depan. Namun banyak warga Amerika yang mendukung Palestina, terutama dari kalangan Arab-Amerika, berjanji tidak akan memilih Biden karena pendiriannya terhadap perang.

Suehaila Amin, aktivis Arab-Amerika di Michigan, mengatakan bahwa kemarahan yang meningkat terhadap presiden kemungkinan akan terasa di kotak suara pada 2024. Pemilihan akan dihelat pada November 2024.

“Kita menyaksikan pembantaian yang terjadi di depan mata kita, dan kepemimpinan AS sama sekali tidak memiliki penyesalan atau belas kasihan dan rasa kemanusiaan yang sama atas apa yang terjadi,” kata Amin.

Washington memberi Israel lebih dari 3,8 miliar dolar AS untuk dana militer setiap tahunnya. Sejak perang Israel-Hamas dimulai, Biden justru menambah jumlah bantuan kepada Israel hingga 14 miliar dolar AS, termasuk amunisi dan dukungan senjata lainnya.

Baca Juga: Iran: Boikot Minyak dan Makanan untuk Israel!

2. Biden serukan jeda perang

Popularitas Biden Anjlok karena Mendukung Israel di Konflik GazaPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Pada Rabu, dalam kampanyenya di Minneapolis, Biden menyerukan jeda kemanusiaan kepada Israel untuk yang pertama kalinya. Pernyataannya muncul usai seorang perempuan menyela dia dan memintanya untuk menyerukan gencatan senjata.

“Saya pikir kita perlu jeda. Jeda akan memberi waktu untuk mengeluarkan para tahanan Hamas,” ungkap Biden, dilansir BBC.

Pernyataan Biden disinyalir menjadi perubahan posisi dari AS, yang sebelumnya mengatakan tidak akan mendikte bagaimana Israel melakukan serangan ke Gaza.

Seruan Biden untuk jeda kemanusiaan juga merupakan upaya pemerintah AS untuk mengevakuasi warganya yang terjebak di Gaza.

3. Jumlah korban terus meningkat

Popularitas Biden Anjlok karena Mendukung Israel di Konflik GazaGedung-gedung di kamp pengungsi Jabalia di Gaza hancur setelah serangan Israel pada Rabu, 1 November 2023. (twitter.com/@UNHumanRights)

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, per 1 November 2023, serangan Israel ke Gaza sudah menewaskan 8.720 orang, di mana 73 persen di antaranya adalah anak-anak, perempuan dan lansia.

Kementerian juga menyebutkan bahwa sekiar 177.781 unit perumahan juga hancur dan tercatat ada 270 serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan di Gaza.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda akan dilakukannya gencatan senjata. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya mengatakan tidak akan melakukan gencatan senjata karena sama saja menyerah terhadap Hamas.

Baca Juga: Mesir Siap Terima Pengungsi dari Gaza via Perbatasan Rafah

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya