Pesawat Bantuan Militer AS ke-500 Tiba di Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pesawat militer Amerika Serikat (AS) ke-500 yang mengangkut bantuan persenjataan tiba di Israel pada Senin (26/8/2024).
”Peralatan yang dibeli dan diangkut meliputi kendaraan lapis baja, amunisi, perlengkapan perlindungan pribadi, dan peralatan medis, yang sangat penting untuk mendukung kemampuan operasional IDF selama perang yang sedang berlangsung," kata Kementerian Pertahanan Israel, dilaporkan The Jerusalem Post.
Sejak 7 Oktober, Presiden Joe Biden telah mengirim lebih dari 50 ribu ton peralatan militer kepada Israel, baik ofensif maupun defensif. Selain pengiriman pasokan udara ke Israel oleh AS, Washington telah mengirimkan 107 kiriman pasokan militer ke Yerusalem melalui laut.
1. Pengiriman sempat kandas pada Mei
Bantuan senjata terhadap Israel sempat kandas pada Mei lalu setelah Biden menyatakan ketidaksetujuannya terhadap invasi Rafah.
Namun, pada Juni, Menteri Pertahanan Israel Yoaf Gallant mengunjungi Washington untuk menegosiasikan hal tersebut. Tetapi, perselisihan yang berlarut-larut antara Biden dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat kesepakatan menjadi sulit.
Keduanya kembali cair baru-baru ini. Pengiriman tersebut disalurkan, bahkan selama periode pembekuannya, pasokan militer AS dalam jumlah sangat besar terus mengalir ke Israel.
Baca Juga: Israel-Hizbullah Tegang, 2 Kapal Induk AS Siaga di Timur Tengah
2. Serangan di Gaza masih berlanjut
Editor’s picks
Pertempuran di Gaza masih terus berlangsung hingga saat ini. Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang sejak pertempuran dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.
Kondisi konflik yang tak berkesudahan akan memperburuk keadaan 2,3 juta rakyat Gaza, yang hampir semuanya kehilangan tempat tinggal di tenda-tenda atau tempat berlindung di antara reruntuhan. Banyak dari warga Gaza juga kekurangan gizi dan berbagai kekhawatiran lainnya.
“Tidak ada waktu yang terbuang,” kata utusan perdamaian PBB, Tor Wennesland, dilansir dari Al Jazeera.
3. Gencatan senjata kini menemui jalan buntu
Sementara itu, upaya gencatan senjata kini menemui jalan buntu. Hamas telah menolak persyaratan baru Israel yang diajukan dalam perundingan gencatan senjata Gaza di ibu kota Mesir, Kairo.
Delegasi Hamas meninggalkan Kairo pada Minggu setelah bertemu dengan para mediator dan menerima pembaruan mengenai putaran negosiasi terakhir.
Dua sumber keamanan Mesir mengatakan bahwa pembicaraan berakhir tanpa kesepakatan karena baik Hamas maupun Israel tidak menyetujui kompromi yang diusulkan oleh mediator.
Hamas juga menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan kesepakatan itu guna mencapai kepentingan rakyat Palestina dan menghentikan penghancuran Jalur Gaza. Mereka menekankan perlunya perjanjian apa pun untuk mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel dari Gaza.
Baca Juga: Sekjen PBB Minta Hizbullah dan Israel Hentikan Baku Tembak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.