PBB: Stok Pangan di Gaza Hanya Bertahan untuk 5 Hari 

Warga Gaza butuh bantuan lebih

Jakarta, IDN Times - Direktur Program Pangan Dunia (WFP) dari PBB, Cindy McCain, mengatakan bahwa persediaan komoditas pangan bagi masyarakat di Gaza saat ini hanya cukup untuk lima hari ke depan

"Kami harus bisa mendatangkan truk-truk kami. Bukan hanya makanan, tapi juga air, seperti yang Anda tahu, bahan bakar juga merupakan salah satu hal yang penting, serta pasokan medis. Kami juga terus mendapatkan bantuan," kata McCain pada Senin (6/11/2023), dilansir Middle East Eye.

Warga di Gaza telah mengalami krisis sejak dimulainya perang pada 7 Oktober. Israel memberlakukan blokade terhadap beberapa akses vital seperti air, listrik, dan bantuan kemanusiaan sebagai bentuk pembalasan terhadap Hamas yang berbasis di Gaza.

1. Beberapa negara kirim bantuan ke Gaza

PBB: Stok Pangan di Gaza Hanya Bertahan untuk 5 Hari Bantuan UNRWA untuk pengungsi Palestina. (twitter.com/UNRWA)

Pada Sabtu, Indonesia telah mengirim bantuan tahap pertama ke Gaza. Bantuan ini mencakup bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang logistik, yang dikirim menggunakan tiga pesawat milik TNI.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan, bantuan ke Palestina masih akan dilanjutkan dan dibahas pada Senin. Menhan akan bertemu dengan Duta Besar Palestina terlebih dahulu untuk membicarakan terkait hal ini.

Sementara itu, Raja Yordania Abdullah mengatakan bahwa angkatan udara Yordania juga telah menjatuhkan bantuan medis dari udara ke rumah sakit lapangannya di Gaza.

Infrastruktur medis Gaza sangat membutuhkan bantuan. Beberapa rumah sakit menjadi sasaran serangan udara Israel. Selain rumah sakit, 175 personel medis tewas bersama 34 awak pertahanan sipil.

Baca Juga: Gaza Memanas, AS Kirim Kapal Selam Tenaga Nuklir ke Timur Tengah 

2. Serangan Israel berlanjut

PBB: Stok Pangan di Gaza Hanya Bertahan untuk 5 Hari Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Di Gaza, serangan udara terus terjadi. Sementara di kota lain Palestina juga terjadi aksi serupa yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Pada Minggu malam, Israel kembali mengadakan serangan terhadap beberapa kota lain di Palestina. Pukul 02.00 di Tepi Barat, pasukan Israel kembali memulai penggerebekan.

Penggerebekan Israel dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Shuafat yang terletak di Yerusalem Timur, selain kota Nablus. Pasukan Israel juga memasuki kota Tubas, yang terletak di utara Nablus.

Serangan terhadap kamp pengungsi Shuafat tampaknya berskala besar, dengan tentara, kendaraan militer, dan sebuah pesawat Israel dilaporkan terbang di atas daerah tersebut. Outlet berita Palestina mengatakan Israel menangkap beberapa warga Palestina selama penggerebekan di Shuafat.

3. Jumlah korban meningkat

PBB: Stok Pangan di Gaza Hanya Bertahan untuk 5 Hari Gedung-gedung di kamp pengungsi Jabalia di Gaza hancur setelah serangan Israel pada Rabu, 1 November 2023. (twitter.com/@UNHumanRights)

Pengeboman besar-besaran masih terus berlangsung sepanjang malam di seluruh Gaza seiring dengan jumlah korban tewas yang terus meningkat.

Menurut laporan Al Jazeera, per 6 November, setidaknya 9.770 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Sebanyak 4.008 di antaranya merupakan anak-anak.

Partai politik utama di Palestina, Fatah, kembali mengeluarkan kecaman pada Minggu. Menurut mereka, pengeboman yang terus dilakukan di Israel tidak dapat dibenarkan.

Mereka sekali lagi mengulangi seruan kepada dunia internasional untuk diakhirinya kekejian Israel terhadap warga Palestina, termasuk anak-anak. Mereka juga mendesak agar bantuan segera disalurkan ke wilayah Gaza.

Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Minta Perlindungan dari Pemerintah Indonesia

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya