Kremlin Tepis Isu Presiden Rusia Vladimir Putin Sekarat 

Putin disebut terkena serangan jantung

Jakarta, IDN Times – Isu Presiden Rusia Vladimir Putin sakit keras santer terdengar. Beberapa pihak mengatakan bahwa Putin meninggal akibat serangan jantung dan menggunakan tokoh pengganti untuk tetap menunjukkan eksistensinya ke publik.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menepis spekulasi bahwa Putin menggunakan sosok pengganti untuk tampil di depan umum.

“Pembicaraan mengenai masalah kesehatan Vladimir Putin adalah sebuah omong kosong lain,” kata Peskov dikutip Politico, sembari menambahkan bahwa Putin sedang baik-baik saja.

1. Bukan kali pertama

Kremlin Tepis Isu Presiden Rusia Vladimir Putin Sekarat Bendera Rusia (Pixabay/IGORN)

Laporan spekulatif tersebut bersumber dari saluran Telegram SVR General yang menyebarkan teori konspirasi tentang kesehatan dan penampilan Putin. Laporan diterbitkan pada Senin di beberapa surat kabar Inggris, termasuk Daily Mirror dan Daily Express.

Ini juga bukan kali pertama Putin dituduh menggunakan tubuh ganda. Dalam sebuah wawancara pada 2020, Putin membantah rumor lama tersebut. Namun, dia mengatakan telah ditawari kesempatan untuk menggunakannya di masa lalu karena alasan keamanan.

Putin telah muncul dalam pertemuan-pertemuan di dalam dan luar Rusia dalam seminggu terakhir. Termasuk pada forum dua hari di China yang menandai peringatan 10 tahun kebijakan Belt and Road Initiative.

Baca Juga: Joe Biden: Warga AS Harus Melawan Diktator Putin dan Teroris Hamas

2. Serangan di Laut Hitam

Kremlin Tepis Isu Presiden Rusia Vladimir Putin Sekarat Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Isu terkait kesehatan Putin menguat setelah Ukraina melancarkan serangan sabotase bawah air terhadap armada Laut Hitam Rusia di dekat Sevastopol, Krimea.

Setelah itu, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menghancurkan tiga kapal tak berawak Ukraina di Laut Hitam di lepas semenanjung Krimea.

“Rudal dan bom anti-sabotase menghantam area di mana kapal tak berawak terdeteksi,” kata kementerian tersebut melalui aplikasi pesan Telegram, dilansir The Independent.

3. Kejahatan paling keji

Kremlin Tepis Isu Presiden Rusia Vladimir Putin Sekarat Seorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Perang Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk. Konflik ini sudah berlangsung selama hampir 2 tahun, dan tidak ada tanda-tanda akan berakhir.

Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin adalah penjahat paling keji yang pernah disaksikan dunia sejak Perang Dunia II.

“Putin dan pelaku kejahatan Rusia lainnya harus diadili atas kejahatan mereka. Mereka harus keluar dari Ukraina dan fokus pada penyelesaian permasalahan rakyatnya sendiri, bukannya membawa kematian dan kehancuran bagi negara lain,” ungkapnya melalui Twitter.

Kuleba juga mengatakan, Rusia telah menghabiskan sekitar 167 miliar dolar AS untuk perang melawan Ukraina antara Februari 2022 dan Agustus 2023.

Baca Juga: Intelijen AS Sebut Rusia Gencar Ganggu Pemilu Negara Lain

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya