Israel Dapat Dukungan AS di Tengah Serangan Hizbullah

AS ikut melacak serangan Hizbullah

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) memberikan dukungan intelijen kepada Israel selama operasi balasan Hizbullah pada Minggu (25/8/2024).

Sekretaris Pers Pentagon, Patrick Ryder, mengatakan bahwa dukungan itu diberikan dalam bentuk pelacakan serangan Hizbullah yang masuk.

"Kami memang menyediakan sejumlah dukungan pengintaian pengawasan intelijen, ISR, dalam hal melacak serangan Hizbullah Lebanon yang masuk, tetapi tidak melakukan operasi kinetik apa pun karena tidak diperlukan," katanya, dilansir Al Mayadeen.

Ryder juga menyatakan bahwa peningkatan pengerahan militer AS di Timur Tengah telah berkontribusi menjaga ketegangan terkini agar eskalasi konflik tidak meluas di kawasan tersebut.

1. Israel klaim berhasil tembak rudal Hizbullah

Israel Dapat Dukungan AS di Tengah Serangan HizbullahPasukan militer Israel dalam sebuah aksi penyelematan nyawa yang dilakukan oleh Unit 669 (Unit Penyelamatan Khusus Taktis) selama perang di Gaza. (instagram.com/@israeliairforce)

Pada Minggu, Hizbullah dilaporkan menembakkan sekitar 300 roket Katyusha dan drone serang ke arah Israel. Hizbullah menyerang sejumlah target militer dan vital Israel, termasuk pangkalan Glilot, yang terletak sekitar 1,5 kilometer dari Tel Aviv.

Israel mengklaim serangan tersebut berhasil ditangkal menggunakan serangan udara dan sistem pertahanan. Mereka juga melakukan serangan pendahuluan.

“Ribuan peluncur roket Hizbullah diserang secara bersamaan oleh sekitar 100 jet tempur IAF," kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Ia menyebut bahwa roket dan drone berhasil menembus pertahanan Israel di wilayah utara dan mengklaim operasinya berjalan sukses. 

Baca Juga: Abaikan Travel Warning, 180 Warga Korsel Kunjungi Israel

2. Hizbullah akan lakukan serangan lanjutan

Israel Dapat Dukungan AS di Tengah Serangan HizbullahBendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)

Hanya 12 jam seusai serangan itu, Nasrallah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap ancaman Israel. Serangan pada Minggu merupakan bentuk pembalasan atas terbunuhnya komandan senior Hizbullah, Fouad Shokor, bulan lalu.

Ia juga menyampaikan, tak menutup kemungkinan bakal ada serangan lanjutan dari kelompoknya. Serangan akan dilakukan jika dirasa serangan pada Minggu belum cukup.

"Jika hasilnya belum mencukupi, maka kami berhak menanggapi di lain waktu," kata Nasrallah, dilansir Reuters.

3. Eskalasi konflik meluas di kawasan

Israel Dapat Dukungan AS di Tengah Serangan HizbullahMiliter Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Saling serang pada Minggu merupakan gambaran betapa konflik di Timur Tengah semakin tereskalasi. Hizbullah telah melancarkan serangan terhadap Israel sejak awal perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

Hizbullah berjanji untuk setia membantu perjuangan warga di Gaza melawan pendudukan Israel. Sejak saat itu, konflik terus meningkat.

Sementara itu, konflik di Gaza juga masih terus berlanjut. Hingga saat ini, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 40 ribu lebih sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.

Baca Juga: Pesawat Bantuan Militer AS ke-500 Tiba di Israel 

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya