Houthi Dituduh Serang Kapal Bantuan Kemanusiaan di Laut Merah 

Kapal berlayar menuju Yaman mengangkut gandum

Jakarta, IDN Times – Pusat Komando Amerika Serikat di Timur Tengah (CENTCOM) menuduh Houthi Yaman menargetkan kapal bantuan kemanusiaan.

“Pada 19 Februari, antara pukul 12.30 dan 13.50 (waktu Sanaa), Houthi yang didukung Iran menembakkan dua rudal balistik anti-kapal ke arah M/V Sea Champion, sebuah kapal curah milik AS yang berbendera Yunani menuju pelabuhan Aden di Yaman," kata CENTCOM dilasnir Anadolu.

Salah satu rudal meledak di dekat kapal dan menyebabkan kerusakan ringan. Namun, kru kapal tetap melanjutkan perjalanan menuju Yaman untuk mengirim gandum.

”M/V Sea Champion telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Yaman sebanyak 11 kali dalam lima tahun terakhir," kata CENTCOM pada Selasa (20/2/2024).

1. Memperburuk situasi kemanusiaan

Houthi Dituduh Serang Kapal Bantuan Kemanusiaan di Laut Merah Bantuan pangan WFP untuk warga Yaman (twitter.com/WFP in Yemen)

Aksi Houthi di Laut Merah dianggap telah memperburuk kebutuhan yang sudah tinggi di Yaman yang terkena dampak konflik.

Yaman masih menjadi salah satu wilayah krisis kemanusiaan terbesar di dunia, di mana hampir 80 persen penduduknya membutuhkan bantuan kemanusiaan.

“Kami berkomitmen untuk melawan aktivitas jahat Houthi, yang secara langsung membahayakan impor bahan makanan dan bantuan kemanusiaan ke Yaman,” tambah CENTCOM.

Baca Juga: Pejabat Militer Yaman Diduga Dibunuh oleh Houthi di Mesir  

2. Target Houthi

Houthi Dituduh Serang Kapal Bantuan Kemanusiaan di Laut Merah Kapal induk Gerald R Ford milik Amerika Serikat (twitter.com/CENTCOM)

Houthi telah menargetkan kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel sejak November tahun lalu. Blokade ini disebut sebagai salah satu upaya untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dalam konflik Gaza.

Namun, kapal yang menjadi target Houthi kini juga menyasar kapal-kapal AS dan Inggris. Pada Senin, Houthi melancarkan serangan terbarunya terhadap dua kapal AS, yakni Sea Champion dan Navis Fortuna di Teluk Aden.

Pada hari yang sama, Houthi juga mengklaim menargetkan kapal kargo Inggris dan menembak jatuh drone AS di atas wilayah Yaman.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini mengumumkan pembentukan misi multinasional, yakni Operation Prosperity Guardian untuk melawan serangan Houthi di wilayah itu. AS dan Inggris kerap melancarkan serangan balik terhadap Houthi di Yaman.

3. Houthi pantang menyerah

Houthi Dituduh Serang Kapal Bantuan Kemanusiaan di Laut Merah Arsip - Warga Yaman mengikuti unjuk rasa untuk memprotes serangan udara gabungan AS-Inggris terhadap kamp-kamp kelompok tersebut, di Sanaa, Yaman, 12 Januari 2024. (ANTARA/Xinhua/Muhammad Muhammad)

Kendati mendapatkan serangan balasan dari AS dan Inggris, Houthi mengaku akan tetap solid untuk melawan balik.

Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan serangan Washington dan sekutunya terhadap Houthi tidak akan memperlemah Yaman. Serangan itu disebutnya akan membuat Yaman semakin bersatu.

“AS dan Inggris harus menyadari bahwa posisi Yaman tidak akan berubah atau terpecah. Sebaliknya, Yaman menjadi lebih teguh dan berpegang teguh pada pendiriannya,” ungkapnya, dilansir Al Jazeera, Senin (19/2/2024).

Akibat maraknya serangan Houthi, saat ini jalur pelayaran internasional dialihkan ke Afrika bagian selatan. Diprediksi akan terjadi lonjakan harga dan inflasi global akibat tindakan tersebut.

Baca Juga: Pendapatan Mesir Turun 50 Persen akibat Aksi Houthi di Laut Merah

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya