Hamas Janji Bebaskan Sandera jika Israel Hentikan Serangan ke Gaza 

Hamas bantah tuduhan membunuh warga sipil

Jakarta, IDN Times – Salah satu pemimpin senior Hamas, Khaled Meshaal, berjanji membebaskan sandera jika Israel menghentikan serangannya ke Gaza. Lebih dari 200 warga Israel ditawan oleh Hamas sejak penyerangan 7 Oktober dimulai.

“Hentikan agresi ini dan Anda akan menemukan mediator seperti Qatar, Mesir, dan beberapa negara Arab, serta negara lainnya akan menemukan cara untuk membebaskan mereka dan kami akan mengirim mereka ke rumahnya,” kata Meshaal.

Ia menegaskan bahwa pembebasan sandera tidak dapat dilakukan jika serangan udara Israel masih gencar.

“Kami ingin menghentikan pemboman secara acak, kehancuran total, genosida sehingga tentara al Qassam dapat mengambil mereka dari tempat mereka dan menyerahkannya ke Palang Merah atau siapapun. Kami membutuhkan kondisi yang tepat agar mereka bisa dibebaskan,” tambahnya, dilansir Sky News

1. Penyanderaan warga Israel

Hamas Janji Bebaskan Sandera jika Israel Hentikan Serangan ke Gaza Ilustrasi sandera ditangkap (istockphoto.com/cyano66)

Dalam laporan The Jerussalem Post, Hamas disebut membantah klaim bahwa mereka melakukan penyanderaan terhadap warga sipil. Meshaal menyalahkan Israel atas terbunuhnya 22 sandera sejak eskalasi konflik.

Hamas tidak mengatakan dari negara mana para sandera berasal, namun menyampaikan kalau mereka yang tewas adalah warga Israel. Hamas juga akan menghentikan perundingan penyanderaan sepenuhnya jika Israel melakukan invasi darat ke Gaza.

Sejauh ini, baru dua sandera yang dibebaskan Hamas. Mereka adalah Yocheved Lifshitz yang berusia 85 tahun dan Nurit Cooper yang berusia 79 tahun. Mereka dilepas dengan alasan kemanusiaan dan kesehatan yang buruk.

Baca Juga: Menlu Retno Cecar DK PBB soal Konflik Gaza: Kapan Bergerak?

2. Hamas tidak berniat membunuh warga sipil

Hamas Janji Bebaskan Sandera jika Israel Hentikan Serangan ke Gaza Seorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

Meshaal mengatakan, Hamas tidak pernah berniat untuk membunuh warga sipil. Mengenai kematian warga sipil itu diklaim sebagai bentuk ketidaksengajaan. Dia juga membantah klaim Israel bahwa Hamas telah mengadopsi taktik baru yang lebih brutal.

“Tidak ada perubahan dalam strategi Hamas, dan apa yang terjadi pada 7 Oktober sepenuhnya merupakan strategi Hamas. Mereka yang membunuh perempuan dan anak-anak, ibu dan ayah adalah orang Israel,” katanya.

Ada banyak bukti video yang menunjukkan warga sipil tak bersenjata di kedua pihak terbunuh sejak hari itu.

3. Solusi damai

Hamas Janji Bebaskan Sandera jika Israel Hentikan Serangan ke Gaza ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Meshaal menegaskan bahwa di awal bulan merupakan inisiatif Hamas, tanpa ada campur tangan Iran. 

“Apa yang terjadi adalah murni keputusan Hamas Palestina. Hizbullah, Iran, Turki diharuskan untuk berdiri bahu-membahu, tetapi semua orang mengambil keputusannya sendiri,” katanya.

Ia juga mengusulkan jalan keluar kepada Israel dan dunia internasional untuk menghentikan konflik kedua negara.

"Pertama, sehubungan dengan konflik saat ini, perang kriminal di Gaza, pemboman dan agresi terhadap Gaza harus dihentikan dan Israel harus berhenti secara paksa memindahkan penduduk Gaza dari bagian utara ke selatan. Semua titik persimpangan harus dibuka, bantuan harus diizinkan masuk," bebernya.

Israel mungkin terguncang oleh perang, namun Meshaal mengatakan saat ini masih ada peluang untuk negosiasi damai.

“Jika hal ini terjadi dan ada gencatan senjata, kita akan dihadapkan pada pertanyaan besar, apa akar penyebab kejadian ini dan kita akan menemui bahwa ini adalah penjajahan,” katanya.

“Jadi, Israel harus menarik diri dari seluruh wilayah yang didudukinya dan kita akan memiliki peluang dan peluang nyata,” tambahnya.

Baca Juga: Indonesia Kritik PBB Lamban Tangani Situasi Gaza

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya