Di Tengah Konflik, PBB Komitmen Tetap Antar Bantuan ke Gaza
Badan WFP PBB melakukan pengisian stok bantuan untuk wilayah Gaza. (twitter.com/@WFP)
Intinya Sih...
- PBB tetap komitmen memberikan bantuan di Gaza meski risiko ekstrim bagi staf dan pekerja kemanusiaan terus berkecamuk.
- Israel baru-baru ini memberikan perintah evakuasi massal kepada lebih dari 200 personel PBB di Gaza, menghambat kampanye vaksinasi polio.
- Krisis kemanusiaan masih terjadi di Gaza dengan serangan Israel yang menyasar wilayah Gaza tengah tanpa tanda-tanda gencatan senjata.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (27/8/2024) menyoroti risiko ekstrim yang dihadapi oleh stafnya dan pekerja kemanusiaan di Gaza. Namun badan tersebut tetap menjanjikan komitmen untuk terus melanjutkan pekerjaan penyelematan di tengah konflik yang terus berkecamuk.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa bertekad untuk tetap berada di Gaza guna memberikan bantuan yang menyelamatkan nyawa bagi warga sipil Palestina," kata Gilles Michaud, wakil sekretaris jenderal PBB untuk keselamatan dan keamanan, dilansir Anadolu Agency.
Ia lalu menekankan risiko serius yang saat ini dihadapi staf dan pekerja bantuan PBB di Gaza.
"Pekerja kemanusiaan telah menjadi sasaran selama krisis ini, yang sejauh ini merupakan krisis paling mematikan yang pernah tercatat bagi PBB," tambahnya.
1. Minimnya tempat aman bagi pekerja kemanusiaan di Gaza
Suasana Rumah Sakit di Gaza. (twitter.com/@ICRC)Michaud juga menyatakan kekhawatirannya atas perintah evakuasi massal baru-baru ini oleh Israel. Hal ini termasuk insiden pada akhir pekan di mana tentara Israel memberikan pemberitahuan hanya beberapa jam kepada lebih dari 200 personel PBB untuk mengevakuasi kantor dan tempat tinggal mereka di Deir Al Balah, pusat kemanusiaan utama.
"Seperti kebanyakan warga Palestina di Gaza, kami kehabisan tempat aman bagi staf kami sendiri," tambahnya.
Michaud mengatakan bahwa kendala keamanan akibat konflik sangat menghambat kemampuan PBB untuk memberikan bantuan, terutama dengan kampanye vaksinasi polio yang akan dimulai pekan depan.
2. Semua pihak harus menghormati hukum internasional
Rapat DK PBB pada Jumat 8 Desember 2023 (twitter.com/@antonioguterres)Editor’s picks
Ia mengimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk mematuhi hukum humaniter internasional. Mereka juga harus menghormati komitmen mereka berdasarkan Piagam PBB untuk melindungi keselamatan dan keamanan personel dan tempat PBB.
"Para wanita dan pria yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk memberikan bantuan kemanusiaan memerlukan tempat yang aman dan konsisten untuk bekerja," kata Michaud.
Ia menekankan perlunya semua pihak untuk menghormati hukum yang melindungi operasi kemanusiaan di zona konflik.
3. Krisis masih terus terjadi di Gaza
Pendistribusian bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza di tengah konflik Hamas dan Israel. (twitter.com/@UNRWA)Krisis kemanusiaan masih terus berlangsung di Gaza hingga saat ini. Jumlah korban terus meningkat hingga lebih dari 40 ribu jiwa.
Kondisi terbaru, pada Rabu (28/8/2024), Israel kembali melancarkan serangan ke wilayah Gaza tengah. Serangan itu menyasar mobil di jalan utama az-Zawayda dan Deir el-Balah.
”Tiga orang tewas di tempat dan beberapa orang yang lewat mengalami luka parah. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa,” ungkap Hani Mahmoud, koresponden Al Jazeera.
Sementara itu, belum ada tanda-tanda gencatan senjata akan segera disepakati. Pada Minggu negosiasi gencatan senjata kembali menemui kebuntuan.
SUMBER RUJUKAN:
- https://www.aa.com.tr/en/middle-east/un-determined-to-continue-life-saving-aid-in-gaza-despite-escalating-security-risks/3314513
- https://www.aljazeera.com/news/liveblog/2024/8/28/israels-war-on-gaza-live-many-still-buried-after-day-of-israeli-strikes
Baca Juga: Sekjen PBB Minta Hizbullah dan Israel Hentikan Baku Tembak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
