63 Staf PBB untuk Palestina Tewas sejak Perang Gaza

UNRWA terus melayani warga yang membutuhkan di Gaza

Jakarta, IDN Times - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA) berduka karena 63 stafnya tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.

“Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kesedihan atas 63 rekan UNRWA kami yang terbunuh di Gaza. Penderitaan yang tak terduga dan berkelanjutan yang terjadi setiap hari ini harus dihentikan sekarang,” kata UNRWA pada Senin (30/10/2023), dilansir Anadolu Agency.

UNRWA merupakan badan PBB terbesar yang beroperasi di Gaza. Meskipun terdapat risiko serius terhadap stafnya, UNRWA terus melayani warga yang membutuhkan di Gaza.

1. Korban jiwa mayoritas anak-anak dan wanita

63 Staf PBB untuk Palestina Tewas sejak Perang GazaApi dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww)

Lebih dari 600 ribu warga Palestina melarikan diri ke sekolah-sekolah di seluruh wilayah untuk mencari bantuan, di tengah meningkatnya serangan Israel terhadap Gaza.

Jumlah korban tewas di pihak Palestina akibat pengeboman Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 8.306 orang, kata Kementerian Kesehatan di Gaza pada Senin.

“Korban jiwa mencakup 3.457 anak-anak dan 2.136 wanita, sementara lebih dari 21.048 orang terluka,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra.

Sementara itu, lebih dari 1.538 warga Israel tewas dalam konflik tersebut.

Baca Juga: Nestapa Warga Gaza: Setiap 15 Menit Kami Menangis Ketakutan

2. Pertempuran semakin intens

63 Staf PBB untuk Palestina Tewas sejak Perang GazaTank-tank tempur Israel bersiaga di Kibbutz Beeri di Israel selatan, pada 14 Oktober 2023. (REUTERS/VIOLETA SANTOS MOURA)

Dilansir Al Jazeera, pasukan Israel telah maju lebih jauh ke Jalur Gaza dan bertempur melawan Hamas di dekat Kota Gaza.

Tentara dan tank Israel melakukan serangan dari dua sisi Kota Gaza di bagian utara jalur tersebut pada Senin. Pejuang Palestina mengatakan, mereka berhasil memukul mundur tank Israel di sebelah timur kota tersebut.

“Tugas kita hari ini adalah untuk berjuang dan berjuang,” kata kelompok Jihad Islam Palestina, seraya menambahkan bahwa bukan waktu yang tepat untuk membahas potensi gencatan senjata.

3. Israel menolak gencatan senjata

63 Staf PBB untuk Palestina Tewas sejak Perang GazaPerdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Twitter.com/Prime Minister of Israel)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata. Ia mengatakan bahwa tindakan tersebut sama saja dengan menyerah pada terorisme.

“Gencatan senjata berarti menyerah kepada Hamas, yang telah menewaskan 1.400 orang Israel dan menyandera labih dari 230 warga kami. Gencatan senjata ini tidak akan pernah terjadi. Israel akan berjuang sampai memenangkan pertempuran ini,” kata Netanyahu.

Sementara itu, sekutu setia Israel, Amerika Serikat (AS) juga menentang gencatan senjata di Gaza yang sudah diserukan PBB.

“Kami tidak percaya bahwa gencatan senjata adalah jawaban yang tepat saat ini,” ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

Namun, AS yakin bantuan kemanusiaan bisa masuk dengan lancar via perbatasan Rafah, Mesir. Ia mengeklaim ada sekitar 100 truk yang masuk setiap harinya.

Baca Juga: Soal Gencatan Senjata Gaza, Menlu: Indonesia Sudah All Out!

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya