Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Dibunuh Pakai Bom Buatan AS

AS tambah pasukannya di Timur Tengah

Jakarta, IDN Times – Senator Amerika Serikat (AS), pada Minggu (29/9/2024), mengatakan bahwa bom yang digunakan Israel untuk membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut adalah senjata berpemandu buatan Amerika.

Mark Kelly, ketua Subkomite Angkatan Udara Senat, mengatakan Israel menggunakan bom seri Mark 84 seberat 2.000 pon (900 kg), selama wawancara dengan NBC. Pernyataannya menandai indikasi pertama AS tentang senjata apa yang digunakan oleh Israel.

"Kami melihat lebih banyak penggunaan amunisi berpemandu, JDAM, dan kami terus menyediakan senjata tersebut. Bom seberat 2 ribu pon yang digunakan, itu adalah bom seri Mark 84, untuk menghabisi Nasrallah," katanya, dikutip dari Reuters.

1. AS tambah pasukan di Timur Tengah

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Dibunuh Pakai Bom Buatan ASbendera negara Amerika Serikat (pexels.com/Danne)

Sementara itu, AS telah meningkatkan kemampuan dukungan udara di Timur Tengah dan menempatkan pasukan pada kesiapan yang lebih tinggi untuk dikerahkan ke wilayah tersebut, sambil memperingatkan Iran agar tidak memperluas konflik yang sedang berlangsung.

Pengumuman tersebut muncul dua hari setelah Presiden Joe Biden memerintahkan Pentagon untuk menyesuaikan postur pasukan AS di Timur Tengah, dengan kekhawatiran Teheran bakal segera merespons atas kematian Nasrallah.

"AS bertekad untuk mencegah Iran dan mitra serta proksi yang didukung Iran mengeksploitasi situasi atau memperluas konflik," kata juru bicara Pentagon, Patrick Ryder, dikutip dari The Straits Times.

Baca Juga: Iran Nyatakan Siap Terlibat dalam Perundingan Nuklir

2. Ancaman dari basis Iran dianggap meningkat

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Dibunuh Pakai Bom Buatan ASPresiden Iran, Masoud Pezeshkian, saat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. (x.com/@drpezeshkian)

Ia juga memperingatkan, Iran atau kelompok yang didukung Teheran menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di wilayah tersebut

“AS akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," ujar dia.

Pentagon tidak merinci soal ukuran atau cakupan pengerahan udara baru.

"Kami akan lebih memperkuat kemampuan dukungan udara defensif kami dalam beberapa hari mendatang,” kata Ryder.

3. Belum ada rencana evakuasi warga AS di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Dibunuh Pakai Bom Buatan ASbendera amerika serikat (unsplash.com/Brandon Day)

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa AS sedang mengamati apa yang dilakukan Hizbullah untuk mengisi kekosongan kepemimpinannya.

Departemen Luar Negeri AS belum memerintahkan evakuasi dari Lebanon. Namun, minggu lalu, pejabat AS mengatakan bahwa Pentagon mengirim beberapa lusin pasukan tambahan ke Siprus untuk membantu militer mempersiapkan skenario termasuk evakuasi warga AS dari Lebanon.

“Kami siap untuk menanggapi berbagai kemungkinan," kata Ryder.

Baca Juga: Serangan Dahsyat Israel di Ibu Kota Lebanon Buat Warga Trauma

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya