Tanah Longsor di Pembuangan Sampah di Uganda, 21 Tewas

Investigasi sudah dilakukan

Intinya Sih...

  • 21 orang tewas dalam longsor sampah di Kampala, Uganda
  • Kiteezi merupakan satu-satunya tempat pembuangan sampah di Kampala, berdampak pada empat juta penduduk
  • Presiden Museveni memerintahkan investigasi dan relokasi penduduk serta operasi penyelamatan masih berlangsung

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 21 orang diketahui tewas setelah tanah longsor di salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di ibukota Uganda, Kampala (11/8).

Tim penyelamat masih berusaha menggali tumpukan sampah dengan harapan menemukan korban jiwa lain yang masih bisa diselamatkan karena tertimbun longsoran sampah tersebut. Diketahui beberapa hari sebelumnya hujan deras mengguyur area setempat.

1. Tempat pembuangan sampah dengan luas 14 hektar tersebut merupakan satu-satunya di seluruh Kampala

https://www.youtube.com/embed/JsdU8VglfBM

Tempat pembuangan sampah Kiteezi dengan luas 14 hektar tersebut merupakan satu-satunya di seluruh Kampala, daerah yang dihuni sekitar empat juta penduduk.

Walikota Kampala Erias Lukwago melapor ke AFP bahwa hal tersebut merupakan "sebuah bencana yang memang sudah diprediksi akan terjadi", dan "bisa jadi masih banyak orang yang mungkin tertimbun."

Pemerintah kota dilaporkan sudah berusaha mencari beberapa tempat baru untuk menggantikan Kiteezi selama beberapa tahun terakhir. Gundukan bukit besar terbentuk dari tumpukan sampah yang runtuh pada Jumat malam, mengubur beberapa rumah yang terdapat di pinggiran tempat pembuangan sampah tersebut ketika penduduk sedang tidur lelap, dilansir Reuters.

2. Presiden Yoweri Museveni telah memerintahkan inevstigasi tentang kenapa warga diperbolehkan tinggal terlalu dekat

https://www.youtube.com/embed/OdPgNE-yF9w

Presiden Yoweri Museveni telah memerintahkan inevstigasi tentang kenapa warga diperbolehkan tinggal terlalu dekat dengan "tumpukan yang berpotensi membahayakan dan berbahaya", serta memerintahkan untuk merelokasi penempatan penduduk yang berada di daerah yang ia anggap berbahaya.

Melansir AFP, juru bicara kepolisian Kampala Patrick Onyango menyatakan bahwa hingga hari Minggu sudah 14 warga berhasil diselamatkan.

"Operasi penyelamatan masih berlangsung hingga kami bisa memastikan bahwa tak ada lagi orang yang terjebak," ungkapnya.

Onyango menyatakan bahwa ribuan orang sudah dipaksa untuk pergi dari rumah mereka karena peristiwa longsor ini. Ia tak menyatakan dengan spesifik berapa warga yang menghuni di tempat pembuangan sampah tersebut, atau apakah mereka tinggal di sekitarnya.

Banyak warga sekitar yang mendapatkan penghasilan dengan menjadi pemulung dan mencari barang-barang di sekitar tumphkan sampah yang bisa dijual kembali. Kini Palang Merah Uganda telah menyediakan tenda darurat untuk warga yang membutuhkan.

3. Tempat pembuangan sampah yang dikenal sebagai Kiteezi itu sudah puluhan tahun beroperasai

https://www.youtube.com/embed/JqXSpx-_kyk

Kiteezi diketahui telah menjadi tempat pembuangan sampah tunggal Kampala selama berpuluh-puluh tahun yang telah berubah menjadi sebuah bukit yang besar. Warga sekitar telah lama komplain tentang limbah berbahaya yang mencemari lingkungan dan membahayakan penduduk.

Usaha pemerintah dalam mencari lahan pengganti situs pembuangan sampah tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun. Dilaporkan ada beberapa tragedi di Afrika terkait tentang buruknya penanganan sampah kota yang menggunung.

Pada 2017 dilaporkan 115 orang tewas di Ethiophia, tertimbun oleh longsoran sampah di Addis Ababa. Di Mozambik, setidaknya 17 orang tewas di bencana serupa pada 2018 di Maputo.
 

Baca Juga: Longsor Sampah di Uganda Renggut 8 Nyawa

Tamara Rangkuti Photo Verified Writer Tamara Rangkuti

Living proof that overthinking can be a full-time hobby.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya