PM Jepang Batal ke Luar Negeri Setelah Ada Peringatan Gempa Besar

Peringatan ini merupakan pertama kalinya

Intinya Sih...

  • Fumio Kishida membatalkan kunjungan ke Asia Tengah karena peringatan risiko gempa besar di lepas pantai Pasifik Jepang.
  • Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan pertama tentang risiko gempa besar di sepanjang pantai Pasifik setelah gempa dengan magnitude 7,1 terjadi pada Kamis.
  • Palung Nankai di Samudra Pasifik telah menjadi lokasi gempa bumi besar dan dapat menyebabkan tsunami berbahaya di sepanjang pantai selatan Jepang.

Jakarta, IDN Times - Perdana menteri Jepang, Fumio Kishida, membatalkan kunjungannya ke Asia Tengah akhir pekan ini setelah para ahli di Jepang memberi peringatan akan risiko adanya "megaquake" atau gempa besar di lepas pantai Pasifik Jepang meningkat setelah gempa dengan magnitude 7,1 yang terjadi pada Kamis di barat daya Jepang. Keputusan tersebut diumumkan Fumio Kishida dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat (9/8).

1. Fumio Kishida seharusnya bertemu dengan pemimpin Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan di ibu kota Kazakhstan, Astana

PM Jepang Batal ke Luar Negeri Setelah Ada Peringatan Gempa BesarKonferensi pers Fumio Kishida di Teheran 6 Oktober 2015 (Tasnim News Agency, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Dia seharusnya mengadakan pertemuan puncak dengan para pemimpin Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan di ibu kota Kazakhstan, Astana, pada Jumat malam, dan bertemu dengan presiden Mongolia di Ulaanbaatar pada hari Senin, menurut kantor berita Kyodo.

Badan Meteorologi Jepang pada hari Kamis mengeluarkan peringatan pertama tentang risiko gempa besar di sepanjang pantai Pasifik setelah gempa di pulau utama paling selatan, Kyushu, memicu peringatan tsunami. Tidak ada laporan kematian atau kerusakan besar dalam gempa ini.

Peringatan badan tersebut menyebutkan bahwa risiko terjadinya gempa besar di sepanjang Palung Nankai lebih tinggi dari biasanya tidak berarti bahwa gempa pasti akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. NHK mengatakan perjalanan luar negeri Kishida dibatalkan agar dia bisa mempersiapkan segala kemungkinan.

2. Peringatan megaquake dari badan meteorologi tersebut memperingatkan bahwa "jika gempa besar terjadi, getaran kuat dan tsunami besar akan terjadi"

Peringatan tersebut menambahkan: "Kemungkinan terjadinya gempa besar baru lebih tinggi dari biasanya, tetapi ini bukan indikasi bahwa gempa besar pasti akan terjadi dalam jangka waktu tertentu."

Peringatan ini berkaitan dengan "zona subduksi" Palung Nankai di antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik, tempat gempa bumi besar pernah terjadi di masa lalu.

Palung bawah laut sepanjang 800 kilometer ini membentang dari Shizuoka, sebelah barat Tokyo, hingga ujung selatan Kyushu dan telah menjadi lokasi gempa-gempa dahsyat berkekuatan 8 atau 9 setiap 100 hingga 200 tahun.

Gempa "megathrust" ini, yang seringkali terjadi berpasangan, telah memicu tsunami berbahaya di sepanjang pantai selatan Jepang, salah satu negara dengan aktivitas seismik tertinggi di dunia.

3. Sejarah gempa bumi Jepang

Pada tahun 1707, semua segmen Palung Nankai pecah sekaligus, menyebabkan gempa bumi yang tetap menjadi yang terkuat kedua dalam catatan Jepang setelah gempa bumi Maret 2011 di sepanjang pantai timur laut.

Gempa tersebut memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 18.000 orang dan menyebabkan tiga kali kerusakan di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi.

Meskipun tidak mungkin untuk memprediksi waktu pasti terjadinya gempa bumi – selain dari peringatan otomatis bahwa gempa bisa terjadi dalam hitungan detik – para ahli pemerintah percaya ada kemungkinan 70 persen hingga 80 persen terjadinya gempa besar berkekuatan 8 atau 9 di sekitar palung tersebut dalam 30 tahun ke depan.

Dalam skenario terburuk, bencana tersebut akan menewaskan 300.000 orang, dengan beberapa ahli memperkirakan dampak finansial sebesar 13 triliun dolar AS.

"Sejarah gempa besar di Nankai sangat menakutkan," tulis ahli geologi Kyle Bradley dan Judith A. Hubbard dalam newsletter Earthquake Insights mereka, tetapi menambahkan bahwa publik tidak perlu panik.

Baca Juga: Gempa M 7,1 Guncang Jepang, Kemlu RI Pastikan WNI Aman 

Tamara Rangkuti Photo Verified Writer Tamara Rangkuti

Living proof that overthinking can be a full-time hobby.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya