Korban Pemerkosaan Suami di Prancis Sempat Kira Ia Kena Alzheimer

Hal ini terjadi karena ia begitu mudah melupakan banyak hal

Intinya Sih...

  • Mantan istri Prancis meracuni dan diperkosa puluhan laki-laki selama satu dekade.
  • Gisèle Pélicot mengalami kehilangan ingatan signifikan dan mengira dirinya menderita Alzheimer.
  • Polisi menemukan ribuan foto dan video di komputer suaminya yang menunjukkan Gisèle dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Jakarta, IDN Times - Mantan istri laki-laki Prancis yang mengaku telah meracuni dan membiarkan puluhan laki-laki memperkosanya selama satu dekade mengatakan bahwa ia sempat "yakin" bahwa dirinya menderita penyakit Alzheimer karena kehilangan ingatan yang signifikan yang dialaminya selama masa penyiksaan tersebut.

Gisèle Pélicot, 71 tahun, bersaksi pada hari Kamis, 5 September, di Pengadilan Kriminal Vaucluse di Avignon dalam persidangan mantan suaminya, Dominique Pélicot.

1. Gisèle bahkan sampai berhenti menyetir karena terlalu sering kehilangan kesadaran

Korban Pemerkosaan Suami di Prancis Sempat Kira Ia Kena Alzheimerilustrasi menyetir (unsplash.com/@kxvn_lx)

Tersangka, yang juga berusia 71 tahun, mengakui telah mengundang 83 laki-laki: termasuk petugas pemadam kebakaran, tukang batu, tukang kebun, penjaga penjara, tentara, dan jurnalis, yang kini berusia antara 26 hingga 73 tahun, untuk melakukan pelecehan seksual terhadap Gisèle saat dia tidak sadarkan diri, seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh surat kabar Prancis Le Parisien.

Dalam kesaksiannya, Gisèle menceritakan kebingungannya ketika mulai mengalami "kehilangan kesadaran total," yang dimulai pada tahun 2011. Perempuan pensiunan asal Mazan, Prancis, itu mengatakan kepada pengadilan pada hari Kamis bahwa sekitar tahun 2013 ia mulai merasa lebih buruk: rambutnya mulai rontok, berat badannya turun, dan ia terus mengalami gangguan ingatan di berbagai waktu sepanjang hari.

Kehilangan kesadaran ini menjadi begitu mengkhawatirkan sehingga ia memutuskan untuk berhenti mengemudi, jelasnya di pengadilan.

"Aku tidak mengerti mengapa aku mengalami momen-momen seperti ini," ungkap Gisèle di pengadilan, melansir The Telegraph.

2. Terlalu sering kehilangan kesadaran sempat membuatnya berpikir terkena Alzheimer's Disease

Dilansir The New York Times, dia mengatakan kepada pengadilan: "Aku yakin aku mengalami Alzheimer tahap awal atau tumor otak." Saat itu, suaminya yang telah dinikahinya selama hampir 50 tahun, seorang pensiunan pekerja listrik, bahkan membawanya ke dokter untuk mencari jawaban.

Gisèle mengatakan bahwa dia tidak pernah membayangkan, bahkan untuk sesaat pun, bahwa dia telah diracuni bahkan oleh suaminya sendiri.

Namun pada tahun 2020, Gisèle dikejutkan oleh kebenaran saat polisi Prancis memberitahunya bahwa mereka diduga menemukan ribuan foto dan video di komputer suaminya Dominique yang menunjukkan dirinya dalam keadaan tidak sadarkan diri. Polisi telah menggerebek rumah Gisèle dan Dominique setelah Dominique dituduh mencoba merekam di bawah rok beberapa perempuan di sebuah toko grosir lokal, menurut laporan The Times.

Melansir The Times, hukum Prancis memungkinkan perempuan mencari keadilan untuk dugaan kejahatan semacam itu secara pribadi daripada melalui persidangan yang terbuka untuk umum. Namun, Gisèle dilaporkan mengatakan kepada pengadilan pada hari Kamis bahwa ia ingin mantan suaminya diadili secara terbuka.

Gisèle juga tetap menggunakan nama belakang mantan suaminya, Pélicot, untuk persidangan ini, dengan rencana untuk kembali ke nama gadisnya setelah persidangan selesai, menurut laporan The Times.

3. Kejahatan terhadap perempuan yang semakin mengkhawatirkan

Menurut data WHO, kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah global yang mendalam dan meluas. Sekitar 1 dari 3 perempuan di seluruh dunia mengalami kekerasan fisik atau seksual oleh pasangan mereka atau kekerasan non-pasangan dalam hidup mereka. Lebih dari 30 persen perempuan mengalami kekerasan fisik atau seksual dari pasangan intim, dengan prevalensi ini bervariasi di berbagai wilayah.

Selain itu, sekitar 7 persen dari semua perempuan pernah mengalami pemerkosaan atau kekerasan seksual yang tidak diinginkan. Kekerasan ini juga berdampak pada kesehatan; korban sering kali mengalami trauma psikologis, gangguan fisik, dan risiko kesehatan jangka panjang. Meskipun demikian, banyak kasus tidak dilaporkan, dengan kurang dari 40 persen kasus yang dilaporkan kepada pihak berwenang atau layanan sosial, menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dukungan dan kesadaran global tentang masalah ini.

Kejahatan terhadap perempuan mencakup berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi, termasuk kekerasan fisik, seksual, psikologis, dan ekonomi. Bentuk umum kejahatan ini meliputi kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, pemerkosaan, perdagangan manusia, dan pembunuhan berbasis gender. Faktor-faktor seperti ketidaksetaraan gender, norma sosial yang tidak adil, dan kurangnya penegakan hukum berkontribusi pada tingginya angka kejahatan ini. Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk melindungi perempuan melalui hukum dan kebijakan, kekerasan berbasis gender tetap menjadi isu global yang memerlukan perhatian serius dan tindakan berkelanjutan.

Baca Juga: Laki-Laki di Prancis Didakwa Atas Dugaan Perkosaan terhadap Istri

Tamara Rangkuti Photo Verified Writer Tamara Rangkuti

Living proof that overthinking can be a full-time hobby.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya