Banjir Besar di Afrika Tengah dan Barat Rusak Rumah Warga

Di Maiduguri, 15 persen kota masih terendam air

Intinya Sih...

  • Hujan lebat di Afrika Tengah dan Barat menyebabkan banjir paling dahsyat dalam beberapa dekade
  • Lebih dari 1.000 orang tewas, ratusan ribu mengungsi, dan krisis kemanusiaan memburuk
  • Banjir juga merusak kebun binatang, menimbulkan ketakutan akan binatang buas, serta merobohkan bangunan publik

Jakarta, IDN Times - Hujan lebat di Afrika Tengah dan Barat telah menyebabkan banjir paling dahsyat dalam beberapa dekade. Warga Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno di Nigeria yang rentan—yang telah menjadi pusat pemberontakan ekstremis Islam—mengatakan bahwa mereka telah menyaksikan semuanya.

Awal pekan ini, pihak berwenang Nigeria mengatakan lebih dari 270 narapidana hilang setelah melarikan diri dari penjara ketika banjir besar merusaknya. Gubernur negara bagian Borno, Babagana Zulum, menggambarkan kerusakan di daerah tersebut sebagai "di luar imajinasi manusia."

1. Banjir ini menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi di seluruh wilayah tahun ini

Banjir Besar di Afrika Tengah dan Barat Rusak Rumah WargaDua pria di atas perahu di sungai di Maiduguri, Negara Bagian Borno (Zakariya Fika, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Banjir ini, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi di seluruh wilayah tahun ini, memperparah krisis kemanusiaan yang sudah ada di negara-negara yang paling terdampak: Chad, Nigeria, Mali, dan Niger. Lebih dari empat juta orang telah terdampak oleh banjir di Afrika Barat tahun ini, tiga kali lipat dari tahun lalu, menurut PBB.

Operasi penyelamatan masih berlangsung, sehingga sulit untuk menghitung dengan tepat jumlah nyawa yang hilang. Hingga kini, setidaknya 230 orang dilaporkan tewas di Nigeria, 265 di Niger, 487 di Chad, dan 55 di Mali, yang mengalami banjir paling dahsyat sejak tahun 1960-an.

Meskipun Afrika bertanggung jawab atas sebagian kecil emisi gas rumah kaca global, kawasan ini adalah salah satu yang paling rentan terhadap cuaca ekstrem, kata World Meteorological Organization atau Organisasi Meteorologi Dunia awal bulan ini. Di Afrika sub-Sahara, biaya adaptasi terhadap cuaca ekstrem diperkirakan mencapai antara 30 hingga 50 miliar dolar AS per tahun selama dekade berikutnya. Laporan itu memperingatkan bahwa hingga 118 juta orang Afrika bisa terdampak oleh cuaca ekstrem pada tahun 2030.

Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno, berada di bawah tekanan besar. Selama dekade terakhir, Borno telah dilanda serangan terus-menerus dari militan Boko Haram, yang ingin mendirikan negara Islam di Nigeria dan telah menewaskan lebih dari 35.000 orang dalam dekade terakhir.

2. Pihak berwenang setempat kewalahan oleh skala bencana ini

Lebih dari 600.000 orang di negara bagian Borno telah mengungsi, sementara setidaknya 100 tewas dan 58 terluka, menurut PBB.

Melansir CBS News, minggu lalu, banjir menewaskan sekitar 80 persen hewan di Taman Museum Negara Borno, dan sejumlah reptil tidak diketahui jumlahnya berhasil melarikan diri. Ali Donbest, pengelola Kebun Binatang Sanda Kyarimi, mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak tahu persis berapa banyak hewan liar yang kabur dari kebun binatang itu, tetapi pencarian sedang dilakukan untuk menemukan mereka. Dia juga mengatakan bahwa kandang singa dan hyena telah terendam air banjir, tetapi kebun binatang tidak dapat menentukan apakah mereka telah melarikan diri.

Warga Maiduguri, Ishaq Sani, mengatakan kepada BBC bahwa ketakutan terbesarnya adalah bertemu dengan binatang buas. Dia meninggalkan rumahnya karena banjir dan sekarang tinggal bersama seorang teman di lokasi lain.

Air banjir juga merobohkan tembok kantor polisi setempat dan beberapa kantor pemerintah.

Operasi penyelamatan masih berlangsung setelah 10 hari, dengan beberapa bagian kota kembali normal seiring surutnya air.

3. Banjir juga menghancurkan infrastruktur penting, termasuk dua tanggul besar bendungan di sepanjang Danau Alau

Ketika bendungan runtuh, 540 miliar liter air membanjiri kota. Jembatan-jembatan utama yang menghubungkan Maiduguri runtuh, mengubah kota menjadi sungai sementara.

Gubernur Babagana Zulum dengan cepat mengajukan permohonan bantuan internasional. "Sumber daya kami sudah terbatas, dan kami tidak bisa melakukannya sendirian," katanya.

Program Pangan Dunia telah mendirikan dapur yang menyediakan makanan bagi para pengungsi di Maiduguri serta bantuan makanan darurat dan uang tunai bagi orang-orang di daerah yang paling parah terkena dampak. USAID mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah memberikan bantuan kemanusiaan lebih dari 3 juta dolar AS ke Afrika Barat dan Tengah, termasuk 1 juta dolar AS yang diberikan segera setelah banjir.

Di Maiduguri, 15 persen kota masih terendam air, menurut pihak berwenang setempat. Dengan perkiraan cuaca yang memprediksi lebih banyak hujan di seluruh wilayah, pihak berwenang Nigeria memperingatkan awal pekan ini bahwa lebih banyak banjir diperkirakan akan terjadi.

Baca Juga: Austria Hingga Polandia Dilanda Banjir, 7 Orang Tewas

Baca Juga: Ukraina Tawarkan Bantuan kepada Negara Eropa Terdampak Banjir

Tamara Rangkuti Photo Verified Writer Tamara Rangkuti

Living proof that overthinking can be a full-time hobby.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya