Zelenskyy: Rusia Harus Hadir di KTT Perdamaian Kedua 

Namun belum tahu kapan KTT ini akan digelar

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta, Rusia hadir dalam pertemuan KTT Perdamaian kedua, yang bertujuan untuk mencari solusi damai antara Ukraina dan Rusia.

Pada KTT Perdamaian perdana yang digelar di Swiss, Juni kemarin, Rusia tidak hadir dalam pertemuan tersebut lantaran tidak diundang secara khusus sebagai pihak yang bertikai.

“Saya yakin perwakilan Rusia harus hadir pada KTT kedua nanti,” kata Zelenskyy, dikutip Channel News Asia, Kamis (18/7/2024).

1. KTT perdana digelar di resor mewah Swiss

Swiss, pada 15-16 Juni 2024, menjadi tuan rumah KTT Perdamaian yang membahas kelanjutan konflik di Ukraina. Gelaran KTT ini diselenggarakan di Burgenstock, kanton Nidwalden.

Dilansir laman resmi pemerintahan Swiss, KTT digelar dengan tujuan mengembangkan pemahaman terkait jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina.

Menindaklanjuti permintaan Ukraina, Swiss mengundang lebih dari 160 delegasi di seluruh dunia untuk turut serta dalam KTT Perdamaian pertama ini, termasuk Indonesia. Dari daftar kehadiran yang tertera di laman tersebut, tertulis bahwa dari Indonesia yang akan hadir yaitu Duta Besar RI untuk Swiss, Ngurah Swajaya.

Baca Juga: KTT NATO Dimulai, Fokus Dukungan untuk Ukraina

2. KTT keluarkan komunike bersama

Dari KTT yang digelar selama dua hari ini, dikeluarkanlah sebuah joint communique atau pernyataan bersama terkait situasi di Ukraina dan bagaimana bisa membangun perdamaian di sana.

“Kami berkumpul di Swiss pada tanggal 15-16 Juni 2024 untuk meningkatkan dialog tingkat tinggi mengenai jalan menuju perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi bagi Ukraina. Kami mengulangi resolusi A/RES/ES-11/1 dan A/RES/ES-11/6 yang diadopsi pada Majelis Umum PBB dan menggarisbawahi komitmen kami untuk menegakkan hukum internasional termasuk Piagam PBB,” sebut pernyataan itu.

Sejumlah aspek pun tertuang dalam pernyataan bersama ini, antara lain soal penggunaan nuklir dan instalasi nuklir yang harus aman, terjamin, terlindungi dan ramah lingkungan.
Pembangkit dan instalasi tenaga nuklir Ukraina, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, harus beroperasi dengan aman dan terjamin di bawah kendali kedaulatan penuh Ukraina dan sejalan dengan prinsip-prinsip IAEA serta di bawah pengawasannya.

Ketahanan pangan global bergantung pada produksi dan pasokan produk pangan yang tidak terputus. Lalu, semua tawanan perang harus dibebaskan melalui pertukaran penuh. Semua anak-anak Ukraina yang dideportasi dan dipindahkan secara tidak sah, serta semua warga sipil Ukraina lainnya yang ditahan secara tidak sah, harus dikembalikan ke Ukraina.

3. Siapa saja yang teken dan tidak teken komunike ini?

Zelenskyy: Rusia Harus Hadir di KTT Perdamaian Kedua Daftar negara yang mendukung pernyataan bersama KTT Perdamaian Ukraina di Swiss. (dok. Kedubes Ukraina Jakarta)

Dikutip dari laman resmi pemerintah Swiss pada Senin, 17 Juni 2024, ada 78 negara dan empat organisasi Eropa yang menandatangani pernyataan bersama ini.

Adapun negara tersebut adalah Albania, Andorra, Argentina, Australia, Austria, Belgia, Benin, Bosnia and Herzegovina, Bulgaria, Cabo Verde, Canada, Chile, Komoros, Kosta Rica, Côte d’Ivoire, Dewan Eropa, Kroasia, Siprus, Ceko, Denmark, Dominican Republic, Ekuador, Estonia, Komisi Eropa, European Council, Parlemen Eropa, Fiji, Finlandia, Prancis, Gambia, Georgia, Jerman, Ghana, Yunani, Guatemala, Hongaria, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Kenya, Kosovo, Latvia, Liberia, Liechtenstein, Lithuania, Luxemburg, Malta, Moldova, Monaco, Montenegro, Belanda, Selandia Baru, Makedonia Utara, Norwegia, Palau, Peru, Filipina, Polandia, Portugal, Qatar, Korea Selatan, Rumania, Rwanda, San Marino, Sao Tomé and Principe, Serbia, Singapura, Slovakia, Slovenia, Somalia, Spanyol, Suriname, Swedia, Swiss, Timor Leste, Turki, Ukraina, Inggris, Amerika Serikat, serta Uruguay.

Sementara itu, ada sejumlah negara yang absen menandatangani pernyataan bersama ini, salah satunya Indonesia. Ada juga India, Armenia, Arab Saudi, Libya, Bahrain, Kolombia, Afrika Selatan, Thailand, Meksiko dan Uni Emirat Arab. Rusia sendiri tidak diundang dalam KTT tersebut.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Masing-masing Tukar 95 Tawanan Perang 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya