Uni Eropa Kritik Hungaria, Kurang Dukung Ukraina

Hungaria batal jadi tuan rumah forum informal luar negeri

Intinya Sih...

  • Hungaria tidak akan menjadi tuan rumah pertemuan informal urusan luar negeri Uni Eropa pada Agustus 2024 karena sikapnya terkait Ukraina.
  • Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengecam Hungaria karena menuduh Uni Eropa "pro perang" dan dianggap pro Rusia.
  • 25 negara anggota Uni Eropa menentang posisi dan kebijakan Hungaria terkait Rusia dan Ukraina, ingin mempertahankan kebebasan serta kemerdekaan Ukraina.

Jakarta, IDN Times - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan Hungaria tidak akan menjadi tuan rumah pertemuan informal urusan luar negeri blok tersebut pada Agustus 2024. Meski statusnya sejak 1 Juli 2024 menjadi Ketua Bergilir Uni Eropa selama enam bulan, Hungaria tak akan menjadi tuan rumah karena sikapnya terkait Ukraina.

"Saya telah memutuskan untuk menyelenggarakan pertemuan informal Menteri Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Uni Eropa di Brussel, setelah liburan musim panas. Pada pertemuan #FAC hari ini, Negara-negara Anggota Uni Eropa mengkritik keras kurangnya kerja sama yang tulus dan loyal dari Hungaria," tulis Borrell di akun X miliknya pada Senin, usai pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri EU di Brussel, dikutip ANTARA, Selasa (23/7/2024).

1. Rusia yang bertanggung jawab atas perang di Ukraina

Uni Eropa Kritik Hungaria, Kurang Dukung UkrainaWakil Presiden Uni Eropa (HRVP) untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Joseph Borrell. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sebelumnya dalam konferensi pers setelah pertemuan di Brussel, Borrell mengecam Hungaria karena menuduh Uni Eropa "pro perang". Dia menegaskan kembali, Rusia bertanggung jawab atas perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Apalagi Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, seakan dianggap lebih pro Rusia, terlebih usai kunjungannya ke Moskow belum lama ini dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: Negara Eropa Boikot Presidensi Hungaria di Uni Eropa

2. Uni Eropa inginkan perdamaian langgeng

Uni Eropa Kritik Hungaria, Kurang Dukung UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan utusan luar negeri UE Joseph Borrell (Twitter.com/Volodymyr Zelenskyy)

Borrell juga menekankan, EU menginginkan perdamaian yang abadi,  langgeng, dan mempertahankan kebebasan serta kemerdekaan Ukraina. Makanya, menurut Borrell, 25 negara anggota Uni Eropa menentang posisi dan kebijakan Hungaria terkait Rusia dan Ukraina.

"Setiap 'misi perdamaian' yang mengabaikan dasar-dasar ini, pada akhirnya, hanya menguntungkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin, dan tidak akan membawa perdamaian," ujarnya.

3. Hungaria tanggapi kritik Uni Eropa

Uni Eropa Kritik Hungaria, Kurang Dukung UkrainaPerdana Menteri Hungaria, Viktor Orban dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, dalam sebuah konferensi pers menyebut langkah Borrell kekanak-kanakan. Szijjarto menegaskan, Hungaria dan Slovakia telah memulai prosedur pembahasan Uni Eropa soal Ukraina sebagai tanggapan atas keputusan pemerintah Ukraina untuk menghentikan transit minyak mentah perusahaan minyak Rusia, Lukoil. 

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, sebelumnya juga mengatakan negaranya tidak akan menjadi "sandera" dalam hubungan Ukraina-Rusia. Meski Uni Eropa memberlakukan saksi terhadap Rusia, Hungaria dan Slovakia yang terkurung daratan terus menerima gas alam serta minyak melalui Ukraina.

Baca Juga: Rusia Akui Ukraina Timbulkan Kerusakan di Kilang Minyaknya

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya