Turki Kecam Menteri Israel yang Mau Bangun Sinagoge di Al-Aqsa
Intinya Sih...
- Menteri Keamanan Nasional Israel meminta pembangunan sinagoge di Masjid Al-Aqsa, memicu reaksi keras dari Turki dan Yordania.
- Turki menganggap permintaan tersebut sebagai ancaman terhadap stabilitas regional dan global, meminta komunitas internasional untuk menghentikan operasi Israel di Jalur Gaza.
- Bukan hanya itu, Ben-Gvir juga menilai kaum Yahudi berhak beribadah di Al-Aqsa, yang menuai kecaman dari Palestina dan Yordania.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pernyataan kontroversial Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang meminta agar kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dibangun Sinagoge, telah memancing reaksi keras dari sejumlah pihak. Salah satunya, Turki yang merasa permintaan itu bisa menimbulkan ancaman terhadap stabilitas regional dan global.
"Pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengenai pembangunan sinagoge di Masjid Al-Aqsa adalah contoh baru dan sangat berbahaya dari upaya Israel untuk mengubah status dan identitas, serta tempat suci di Yerusalem," kata Kemlu Turki melalui sebuah pernyataan, dikutip dari ANTARA, Rabu (28/8/2024).
"Serangan yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina semakin mengancam stabilitas regional dan global setiap harinya," lanjut pernyataan itu.
1. Turki minta komunitas internasional bertindak
Ankara meminta komunitas internasional dapat mengambil tindakan untuk bisa menghentikan operasi Israel di Jalur Gaza dan melindungi rakyat Palestina. Kompleks Masjid Al Aqsa di Bukit Bait Suci, yang juga dikenal umat Islam sebagai Haram al-Sharif, adalah situs tersuci ketiga dalam Islam.
Meski warga Yahudi kini diperbolehkan mengunjungi situs tersebut, tetapi mereka dilarang beribadah di sana karena berpotensi menimbulkan ketegangan antara umat Yahudi dan kaum Muslim.
Baca Juga: Indonesia Minta Menteri Israel Hormati Status Quo Al-Aqsa
Editor’s picks
2. Marah karena Yahudi tidak diizinkan berdoa di Al-Aqsa
Tak cuma minta didirikan sinagoge, Ben-Gvir merasa Yahudi berhak untuk beribadah di Al-Aqsa. Ben-Gvir menilai kaum Yahudi berhak berdoa di Al-Aqsa, tak hanya umat Muslim.
"Perdana Menteri tahu ketika saya bergabung ke pemerintahan, tidak akan ada diskriminasi. Umat Yahudi harus bisa berdoa di Temple Mount. Umat Muslim boleh, kenapa Yahudi tidak?" ucap dia.
3. Palestina protes keras
Sementara itu, juru bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh menegaskan ulah Ben Gvir ini bertujuan untuk memecah belah umat beragama di dunia.
Kementerian Luar Negeri Yordania juga mengecam keras permintaan Ben Gvir tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan hasutan yang tidak dapat diterima.
Baca Juga: Menteri Israel Berulah, Minta Sinagoge Dibangun di Kompleks Al-Aqsa