Temui Menlu Malaysia, Retno Usulkan Mekanisme Khusus untuk Kasus PMI
![Temui Menlu Malaysia, Retno Usulkan Mekanisme Khusus untuk Kasus PMI](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240206/whatsapp-image-2024-02-06-at-150756-d89ee149-db67ae42fb85a2b87e27206d96efdc09_600x400.jpg)
Intinya Sih...
- Retno Marsudi usulkan mekanisme bilateral khusus untuk penanganan PMI di Malaysia.
- Pentingnya akses pendidikan bagi anak-anak PMI di Malaysia disampaikan oleh Retno.
- Retno dan Menlu Malaysia bahas negosiasi batas darat dan maritim kedua negara.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marusdi menyampaikan usulan Indonesia kepada Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, agar ada mekanisme bilateral khusus untuk penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Pasalnya, isu perlindungan WNI dan PMI merupakan salah satu isu utama dari relasi bilateral antara kedua negara.
“Saya menyampaikan kembali usulan Indonesia untuk membentuk mekanisme bilateral khusus yang didedikasikan untuk penanganan dan koordinasi penyelesaian kasus-kasus pekerja migran kita di Malaysia,” kata Retno, dalam keterangannya, Kamis (4/7/2024).
Baca Juga: Menlu Retno-Menlu Malaysia Diskusikan Soal Batas Darat
1. Anak-anak PMI bisa diberi akses pendidikan
Selain itu, Retno juga menyampaikan bahwa pentingnya diberikan akses pendidikan bagi anak-anak PMI yang ada di Malaysia.
“Kita juga membahas kerja sama penanganan TPPO termasuk dalam konteks ASEAN, mengingat semakin meningkatnya kasus TPPO di kawasan,” lanjut Retno.
Ketika tiba di Kuala Lumpur, Retno bahkan sempat mengunjungi Sanggar Bimbingan dan bertemu dengan 150 siswanya, yang merupakan anak-anak dari PMI. Setidaknya ada 57 Sanggar Bimbingan di Malaysia untuk memberikan pendidikan ke anak PMI.
“Sanggar Bimbingan (SB) ini didirikan untuk memberikan pendidikan dasar bagi anak PMI, dan juga untuk mempersiapkan anak-anak pulang ke Indonesia untuk melanjutkan sekolah di Indonesia,” ucap Retno.
2. Bahas soal batas darat
Editor’s picks
Selain soal pekerja migran Indonesia, Retno dan Hasan juga membahas soal negosiasi batas darat kedua negara.
"Pertama, kembali kita bahas mengenai masalah isu perbatasan. Untuk batas darat, kita menyambut baik selesainya negosiasi dua segmen darat, yaitu di Pulau Sebatik dan Sinapad-Sesai. Langkah selanjutnya, kedua belah pihak akan menuangkannya dalam MOU," kata Retno.
Masih terkait dengan batas darat khususnya di segmen West Pillar ke AA-2 (di Pulau Sebatik), proses teknis sudah selesai atau proses teknis sudah mencapai tahap akhir.
"Langkah selanjutnya, kedua pihak akan
menyiapkan field plan yang akan digunakan sebagai lampiran MOU. Kita berharap, proses-proses tersebut dapat diselesaikan menjelang Pertemuan Para Pemimpin kedua negara tahun ini," ucap Retno.
Baca Juga: Menlu Retno: RI Komitmen Bantu Rakyat Afghanistan
3. Keselamatan nelayan harus diperhatikan di wilayah yang belum ditetapkan batas maritimnya
Sementara untuk batas maritim, negosiasi masih terus dilakukan yaitu di Intertidal dan Gap area di Laut Sulawesi.
"Di dalam pertemuan bilateral, saya juga mengangkat pentingnya kedua pihak untuk konsisten mematuhi MoU Common Guidelines, guna menjamin keselamatan para nelayan di wilayah yang belum ditetapkan batas maritimnya," tutur Retno.
Baca Juga: 3 Warga Lampung Ditangkap Kasus Perdagangan Orang, Modus PMI Malaysia