Sejarah Baru! Palestina Dapat Kursi di Sidang Majelis Umum PBB

Israel langsung meradang

Jakarta, IDN Times - Rangkaian Sesi Majelis Umum PBB (SMU PBB) sudah dimulai pada Selasa pekan ini. Sementara, Sidang Majelis Umum PBB akan dibuka pada 22 September 2024.

Dilansir The New Arab pada Kamis (12/9/2024), SMU PBB akan dibuka pekan depan dengan Summit of the Future di mana para pemimpin dunia akan berkumpul di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

Sementara, para pemimpin dunia akan menyampaikan pidato nasionalnya dimulai pada 24 September 2024.

SMU PBB ke-79 yang dipimpin Presiden Philemon Yang dari Kamerun, akan berfokus pada penyelesaian konflik di Gaza, Haiti dan Ukraina serta upaya mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan dan perubahan iklim.

1. Partisipasi Palestina di SMU PBB

Palestina akhirnya mendapat kursi di SMU PBB pada Selasa kemarin. Ini menjadi momen bersejarah di tengah penolakan keras Israel terhadap Palestina.

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour duduk di meja, bersama para negara anggota PBB. Di depannya ada tulisan ‘Negara Palestina’.

“Ini bukan sekadar masalah prosedural. Ini adalah hal yang bersejarah bagi kami,” kata Mansour.

Sementara untuk menjadi anggota penuh PBB, Palestina memerlukam pemungutan suara oleh Majelis Umum dan memerlukan rekomendasi dari Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: UNRWA Bantah Tuduhan Israel soal Hamas Ikut Konvoi PBB 

2. Didukung 143 anggota negara PBB

Dalam pemungutan suara 10 Mei 2024, 143 anggota PBB menyatakan mendukung kehadiran Palestina di PBB serta mendukung proses keanggotaan Palestina.

Sementara sembilan negara menentang, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Israel, serta 25 negara memilih abstain.

“Resolusi Majelis Umum PBB menetapkan bahwa Negara Palestina harus diterima sebagai anggota dan merekomendasikan agar Dewan Keamanan PBB bisa mempertimbangkan terkait ini,” sebut resolusi itu.

3. Israel ungkapkan rasa tidak senangnya

Melihat tulisan Negara Palestina ada di antara negara-negara anggota PBB, Israel langsung menunjukkan penolakannya.

“Setiap keputusan atau tindakan yang meningkatkan status Palestina, saat ini merupakan hadiah untuk terorisme yang dilakukan oleh Hamas,” kata Wakil Duta Besar Israel untuk PBB, Jonathan Miller.

Baca Juga: Militer Israel Perintahkan Warga Palestina Dievakuasi dari Gaza

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya