Secret Service: Trump Ditembak dari Posisi Tinggi
Intinya Sih...
- Pelaku penembakan mantan Presiden AS Donald Trump berusia 20 tahun, melepaskan tembakan dari posisi tinggi di luar area kampanye.
- Biro Investigasi Federal (FBI) mengungkapkan bahwa pelaku bernama Thomas Matthew Crooks, masih dalam pemeriksaan terkait senjata api yang digunakan.
- Pelaku tewas ditembak oleh agen Secret Service, menyebabkan satu pendukung Trump tewas dan dua orang terluka parah, termasuk Trump yang luka di telinga kanannya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasukan Pengaman Presiden Amerika Serikat (AS) atau Secret Service mengungkapkan bahwa pelaku penembakan mantan Presiden AS Donald Trump melepaskan tembakan dari posisi tinggi.
Posisitinggi ini juga membantu sang pelaku dapat membidik Trump dengan cukup tepat. Akibat insiden ini, Trump terluka di telinga kanannya.
“Penembakan ini terjadi pada 18.15 di mana pelaku melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung dari posisi tinggi di luar area kampanye,” sebut pernyataan Secret Service, dikutip dari CNN, Minggu (14/7/2024).
1. Pelaku berusia 20 tahun
Biro Investigasi Federal (FBI) mengungkapkan bahwa pelaku penembakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sedang berkampanye adalah seorang pria yang berusia 20 tahun.
“Pria ini berusia 20 tahun bernama Thomas Matthew Crooks,” sebut pernyatan FBI.
Namun, FBI masih dalam pemeriksaan terkait senjata api yang digunakan pelaku hingga menyasar tepat di telinga kanan Trump di panggung.
2. Pelaku penembakan tewas ditembak Secret Service
Editor’s picks
Sementara itu, pelaku penembakan Trump dilaporkan telah tewas ditembak oleh agen Secret Service. Selain itu, ada satu pendukung Trump yang tewas dan dua orang terluka parah.
“Penembak sudah tewas dan dua korban lainnya sedang dibawa ke rumah sakit di Pittsburgh,” kata kepolisian setempat.
Baca Juga: Ini Pesan Donald Trump ke Pendukungnya Usai Ditembak
3. Trump terluka di telinga kanan
Penembakan yang mengenai telinga kanan Trump ini terjadi saat ia sedang berkampanye di atas panggung, di Butler, Pennsylvania.
"Dia sedang berbicara (Donald Trump). Dan tiba-tiba kami mendengar suara letusan mirip suara kembang api. Kemudian kami sadar kalau semua agen Secret Service (Dinas Rahasia), setidaknya empat orang di antaranya meloncat ke panggung dan mendorong Trump untuk merunduk," kata seorang saksi di lokasi.
Setelah telinganya terluka, Trump sempat merunduk dengan dilindungi agen Secret Service. Tak lama kemudian, Trump bangun dan sempat berteriak ke arah sang penembak sambil mengepalkan tangan.
Baca Juga: 12 Pelanggaran Berat Presiden AS ketika Menjabat, Ada Donald Trump