Rumah Sakit di Gaza Terancam Kehabisan BBM

Dalam 48 jam ke depan bisa berhenti beroperasi

Intinya Sih...

  • Rumah sakit, pusat medis, dan depo oksigen di Jalur Gaza akan berhenti beroperasi dalam 48 jam karena kekurangan bahan bakar.
  • Norwegia akan menerima dan merawat warga Palestina yang terluka dari Jalur Gaza serta membantu evakuasi medis segera bagi 9 ribu warga Palestina.
  • Korban tewas di Jalur Gaza mencapai 37.800 orang akibat serangan Israel, dengan 86.800 orang lainnya terluka sejak Oktober 2023.

Jakarta, IDN Times - Sejumlah rumah sakit, pusat layanan medis, dan depo oksigen di Jalur Gaza terpaksa harus tutup dalam 48 jam. Hal itu terjadi karena mereka tak memiliki bahan bakar untuk mengoperasikan generator.

“Kementerian Kesehatan kembali memperingatkan bahwa rumah sakit, pusat medis,dan stasiun oksigen yang masih tersisa akan berhenti beroperasi dalam waktu 48 jam akibat krisis bahan bakar,” sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza, dikutip dari ANTARA, Senin (1/7/2024).

Para pejabat juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta organisasi-kemanusiaan segera melakukan intervensi untuk memasok bahan bakar dan generator.

Baca Juga: Hamas Diskusikan Gencatan Senjata Gaza dengan Intelijen Mesir

1. Norwegia bersedia menerima dan merawat warga Palestina

Rumah Sakit di Gaza Terancam Kehabisan BBMNorwegia (unsplash.com/Max van den Oetelaar)

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store memastikan negara Nordik tersebut akan menerima dan merawat warga Palestina yang terluka dari Jalur Gaza, lapor media setempat.

Norwegia akan berpartisipasi dalam upaya internasional untuk membantu warga Palestina yang sangat membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Pemberitahuan tersebut muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama Uni Eropa menyatakan ada 9 ribu warga Palestina yang membutuhkan evakuasi medis segera pada akhir 2024, di tengah serangan brutal Israel di Gaza.

Baca Juga: Palestina Sebut Israel Mulai Sasar Komunitas Kristen

2. Norwegia bakal bantu terbangkan warga Palestina ke negara lain untuk berobat

Rumah Sakit di Gaza Terancam Kehabisan BBMilustrasi anak-anak di Gaza, Palestina (pixabay.com/badwanart0)

Selain itu, Norwegia akan membantu menerbangkan warga Palestina yang membutuhkan perawatan ke negara-negara lain.

"Dengan cara ini, kami dapat berkontribusi membantu banyak orang daripada kemampuan kami untuk membawa mereka ke Norwegia untuk berobat,” kata Store.

Pemerintah Norwegia memutuskan menerbangkan 20 pasien beserta keluarganya dari Gaza. Mereka akan mendapatkan perawatan di rumah sakit negara tersebut.

“Situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk. Sistem kesehatan telah hancur. Oleh karena itu, hal terpenting yang dapat dilakukan Norwegia adalah mendukung pekerjaan kesehatan dan kemanusiaan di Gaza dan sekitarnya, misalnya dengan memperkuat rumah sakit,” tegasnya.

Baca Juga: Pertama sejak Invasi Rafah, Israel Izinkan Evakuasi Medis di Gaza

3. Jumlah korban tewas mencapai hampir 38 ribu orang

Rumah Sakit di Gaza Terancam Kehabisan BBMilustrasi anak di Gaza (pixabay.com/hosnysalah)

Korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza per Jumat, 28 Juni 2024, jumlah korban tewas mencapai 37.800 orang akibat serangan dari Israel.

Selain itu, 86.800 orang juga dilaporkan terluka sejak 7 Oktober 2023.

“Serangan terbaru dari Israel menewaskan 60 orang dan melukai 140 orang dalam 24 jam terakhir,” sebut Kemenkes Gaza.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya