Putin-Kim Jong Un Teken Perjanjian Kemitraan Strategis

Amerika Serikat (AS) ketar-ketir

Intinya Sih...

  • Kunjungan Presiden Rusia Putin ke Korea Utara menjadi sorotan, terutama oleh negara Barat seperti AS.
  • Putin dan Kim Jong Un menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif Rusia dan Korut serta perjanjian antarpemerintah lainnya.

Jakarta, IDN Times - Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara (Korut) hari ini, menjadi sorotan. Sejumlah negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) ketar-ketir dengan pertemuan Putin dan Kim Jong Un.

Seperti prediksi banyak pihak, Putin dan Kim telah menandatangani kesepakatan perjanjian kerja sama yang lebih tinggi, yaitu Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif Rusia dan Korut.

“Selama kunjungan Putin ke Korut, kedua pihak juga menandatangani perjanjian antarpemerintah mengenai pembangunan jembatan lintas batas dan kerja sama di bidang perawatan kesehatan, pendidikan kedokteran dan sains,” sebut pernyataan dari Kremlin, Rabu (19/6/2024).

Baca Juga: AS Ketar-Ketir Usai Putin-Kim Jong Un Bertemu

1. Prioritas penguatan hubungan yang sudah terjalin lama

Putin-Kim Jong Un Teken Perjanjian Kemitraan StrategisPresiden Rusia Vladimir Putin disambut Kim Jong Un di Pyongyang, Juni 2024. (dok. Kremlin)

Dalam pidatonya, Putin menegaskan bahwa ia sangat memprioritaskan hubungan dengan Korut, yang sudah terjalin sejak dahulu kala.

“Izinkan saya mengingatkan Anda bahwa Uni Soviet memainkan peran penting dalam membebaskan Korea dari kekuasaan kolonial Jepang. Tahun ini, Korut memperingati 75 tahun sejak penandatanganan perjanjian internasional pertamanya – dan itu adalah perjanjian dengan negara kita,” tutur Putin.

“Kami mendukung rakyat Korea selama Perang Pembebasan Tanah Air pada tahun 1950–1953 dan membantu memulihkan kehidupan dan perekonomian yang damai,” imbuh dia.

Baca Juga: Mesra! Putin Disambut Kim Jong Un di Pyongyang

2. Beberkan kerja sama antardua negara

Selain itu, Putin juga memaparkan sejumlah kerja sama dua negara yang berjalan lancar dan terus akan ditingkatkan. Namun Putin juga mengingatkan ada bidang lain yang tak kalah penting, yaitu kerja sama antarpejabat senior, parlemen, penegak hukum, keamanan, badan kebijakan luar negeri hingga antarwarga negara.

“Hari ini, kami mengadakan pembicaraan konstruktif yang mencakup seluruh lingkup kerja sama praktis kami. Kami menandatangani perjanjian antarnegara baru, Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif, yang menguraikan tujuan dan pedoman berskala besar untuk memperdalam hubungan Rusia-DPRK untuk jangka panjang, termasuk di bidang politik, perdagangan dan investasi, kebudayaan, urusan kemanusiaan, dan keamanan,” kata Putin.

3. Kunjungan perdana Putin ke Korut setelah 24 tahun

Putin tiba di ibu kota Pyongyang, pada Rabu (19/6/2024) malam waktu setempat. Dia berencana melakukan kunjungan selama dua hari di negara tersebut.

Lawatan itu disebut sebagai kunjungan kenegaraan persahabatan Presiden Rusia, yang juga merupakan perjalanan resmi pertama Putin ke negara tersebut dalam 24 tahun.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya