Putin Bertemu Kim Jong Un, Sindir Tingkah AS dan Sekutunya

Putin dan Kim Jong Un pererat kerja sama bilateral

Intinya Sih...

  • Putin dan Kim Jong Un bahas isu global dan independensi
  • Rusia dan Korut menentang sanksi politik Barat
  • Putin kritik AS dan sekutunya di Asia Timur Laut

Jakarta, IDN Times - Isu kondisi global dan internasional menjadi salah satu bahasan utama antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, saat bertemu di Pyongyang, Rabu (19/6/2024). 

Putin menegaskan bahwa Rusia dan Korut secara konsisten memiliki gagasan untuk menciptakan tatanan dunia multipolar yang adil dan demokratis, yang didasari pada hukum internasional, keragaman budaya dan peradaban.

“Baik Rusia maupun Korut menjalankan kebijakan luar negeri yang independen dan otonom serta tidak menerima bahasa pemerasan dan kediktatoran. Kami menentang praktik penerapan sanksi dan pembatasan bermotif politik. Tindakan tidak sah ini hanya akan menghancurkan sistem politik dan ekonomi dunia,” kata Putin, dikutip dari laman resmi Kremlin, Kamis (20/6/2024).

Baca Juga: Mesra! Putin Disambut Kim Jong Un di Pyongyang

1. Menentang sanksi dari Barat dan resolusi DK PBB soal Korut

Putin Bertemu Kim Jong Un, Sindir Tingkah AS dan SekutunyaPresiden Rusia Vladimir Putin disambut Kim Jong Un di Pyongyang, Juni 2024. (dok. Kremlin)

Putin juga mengatakan bahwa terlepas dari tekanan eksternal, Rusia dan Korut berhasil bangun menjadi negara berdaulat dan mandiri, yang terus memberikan dukungan satu sama lain sebagai teman sejati.

“Kami juga akan terus menentang praktik sanksi kejam sebagai alat yang biasa digunakan Barat untuk mempertahankan hegemoninya di bidang politik, ekonomi, dan banyak bidang lainnya. Dalam konteks ini, saya ingin mencatat bahwa rezim Dewan Keamanan PBB yang bersifat restriktif dan tidak terbatas yang diilhami oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sehubungan dengan Korut harus direvisi,” ucap Putin.

2. Sindir tingkah AS dan sekutunya

Putin Bertemu Kim Jong Un, Sindir Tingkah AS dan SekutunyaVladmir Putin Bertemu Kim Jong Un di Pyongyang (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Putin juga menyindir tingkah AS selama ini, beserta para sekutu Barat-nya yang terus melontarkan narasi propaganda, terutama di Asia.

“Hal ini termasuk kebijakan konfrontatif AS dalam memperluas infrastruktur militernya di sub-kawasan, yang disertai dengan peningkatan substansial dalam cakupan dan intensitas berbagai latihan militer yang melibatkan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, yang bersifat permusuhan terhadap Korut,” ucap dia.

“Langkah-langkah seperti itu merusak perdamaian dan stabilitas di semenanjung serta mengancam keamanan seluruh negara di Asia Timur Laut. Kami dengan tegas menolak upaya untuk meminta pertanggungjawaban Korut atas memburuknya situasi. Pyongyang berhak mengambil tindakan yang wajar untuk memperkuat kapasitas pertahanannya, menjamin keamanan nasional, dan melindungi kedaulatan,” katanya.

3. Kunjungan Putin ke Korut perdana setelah 24 tahun

Putin tiba di Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang, pada Rabu (19/6/2024) malam waktu setempat. Dia berencana melakukan kunjungan selama dua hari di negara tersebut hingga hari ini.

Lawatan itu disebut sebagai kunjungan kenegaraan persahabatan Presiden Rusia, yang juga merupakan perjalanan resmi pertama Putin ke negara tersebut dalam 24 tahun.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya