PM Hongaria Temui Zelenskyy, Bahas Gencatan Senjata Ukraina

Menurut Orban, gencatan senjata harusnya dipercepat

Intinya Sih...

  • Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengunjungi Ukraina dan menyerukan gencatan senjata untuk mempercepat perundingan perdamaian. Hongaria ingin meningkatkan hubungan dengan Ukraina, dan menawarkan bantuan untuk memodernisasi perekonomiannya. Hongaria sepakat tidak memveto dukungan NATO terhadap Ukraina, namun tidak akan menyediakan dana atau personel militer.

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menerima kunjungan ‘mengejutkan’ dari Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, di Kiev. Bahkan, Orban menyerukan gencatan senjata di Ukraina.

Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (3/7/2024), Orban yang kerap mengkritik aksi Barat mengirim bantuan militer ke Ukraina, menyatakan gencatan senjata yang cepat dapat mempercepat perundingan perdamaian. Selama ini, Orban juga dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Hongaria ingin meningkatkan hubungannya dengan Ukraina, dan menawarkan bantuan untuk memodernisasi perekonomiannya,” kata Orban kepada Zelenskyy.

Kunjungan Orban ke Ukraina ini juga perdama kalinya dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

1. Ukraina butuh perdamaian yang adil

Menanggapi Orban, Zelenskyy kembali menegaskan Ukraina membutuhkan perdamaian yang adil.

Orban mengatakan ia akan melaporkan hasil pembicaraannya dengan Zelenskyy kepada Uni Eropa, sehingga Uni Eropa bisa mengambil keputusan terkait konflik ini.

Saat ini, Hongaria memang memegang kepresidenan Uni Eropa.

Baca Juga: AS Sumbang Paket Bantuan Militer Lagi ke Ukraina

2. Hongaria tak bakal veto dukungan NATO ke Ukraina, tapi ada syaratnya

Hongaria sepakat tidak memveto dukungan NATO terhadap Ukraina. Namun, Orbán bersikeras pemerintahnya tidak akan menyediakan dana atau personel militer untuk bantuan bersama aliansi tersebut terhadap Kiev.

Pada pertemuan puncak di Washington bulan depan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dan NATO diperkirakan akan menyetujui sistem baru untuk memberikan bantuan keamanan dan pelatihan militer jangka panjang, yang lebih dapat diprediksi kepada angkatan bersenjata Ukraina.

"Hungaria menegaskan pada pertemuan hari ini bahwa mereka tidak ingin menghalangi keputusan-keputusan di NATO, yang merupakan keputusan-keputusan yang disepakati dan didukung oleh negara-negara anggota lainnya," kata Orban, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Dubes Ukraina Yakin dengan Kepemimpinan Prabowo di Kancah Global

3. Hongaria sempat bersitegang dengan Ukraina

Sebelumnya, kedua negara sempat bersitegang terkait etnis minoritas. Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto sempat berkunjung ke Ukraina pada awal tahun ini dan membicarakan hal tersebut.

Szijjarto mengatakan Hongaria ingin membangun hubungan baik dengan seluruh negara tetangganya, termasuk Ukraina. Ia pun menyatakan siap meningkatkan relasi dan menyudahi tensi antara kedua negara. 

"Kami datang ke sini untuk membangun hubungan bertetangga yang baik, kami masih punya jalan yang panjang, tetapi kami dari sisi Hungaria siap bekerja untuk mewujudkan ini. Di Zakarpattia, warga etnis Hungaria dan Ukraina selama ini hidup dengan damai," terang dia.

Szijjarto mengakui relasi Hungaria-Ukraina berada dalam situasi yang sulit, dan menghadapi masalah yang sulit. 

"Sejak 2017, sudah ditetapkan hukum yang mengurangi hak-hak milik etnis minoritas Hungaria. Kami meminta agar etnis Hungaria mendapatkan hak seperti mereka dapatkan sebelum 2015. Kami tidak meminta hal-hal lainnya," sambungnya. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya