PM Hasina Mundur, Militer Ambil Alih Bangladesh
ilustrasi bendera Bangladesh (pixabay.com/TheDigitalArtist)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Panglima militer Bangladesh, Waker Uz Zaman, menyatakan ia akan mengambil alih pemerintahan Bangladesh sementara, usai Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dan kabur dari Dhaka.
"Saya bertanggung jawab penuh dan kami akan membentuk pemerintahan sementara," kata Uz Zaman, dikutip dari NDTV, Senin (5/8/2024).
"Negara ini sudah menderita dan saatnya menghentikan kekerasan," ucap dia.
1. Hasina mengundurkan diri dan kabur dari Dhaka
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi (22/6/2024). (x.com/Narendra Modi)Hasina dilaporkan telah mengundurkan diri dari posisi perdana menteri setelah didesak ratusan ribu demonstran yang berunjuk rasa sejak Juli lalu.
Setelah pengunduran diri tersebut, Hasina dikabarkan kabur dari Dhaka. Namun belum diketahui ke mana Hasina melarikan diri dari kekacauan di negaranya.
Baca Juga: Demo Bangladesh Meluas, PM Sheikh Hasina Mundur dan Kabur
2. Hasina kabur naik helikopter
Editor’s picks
Sejumlah media lokal melaporkan bahwa Hasina kabur dari Dhaka menggunakan helikopter pada hari ini.
“Tim keamanan Hasina memintanya untuk pergi sementara, dia tidak punya waktu untuk bersiap,” kata seorang sumber pemerintahan, tanpa menyebutkan ke mana Hasina pergi.
Sementara itu, pemerintah terpaksa mengumumkan hari libur sementara mulai hari ini hingga Rabu besok. Sekolah dan universitas juga diliburkan di seluruh Bangladesh.
Baca Juga: Demo Bangladesh, Massa Bakal Serbu Ibu Kota Dhaka
3. Renggut 300 nyawa
Demo di Bangladesh sudah berlangsung sejak Juli, di mana massa yang kala itu kebanyakan adalah mahasiswa, mendesak agar pemerintah tidak menetapkan kuota untuk lowongan PNS. Namun desakan massa ini tak dihiraukan pemerintah.
Jika dijumlah sejak demo pada Juli lalu, korban tewas kini mencapai 300 orang. Pada hari ini, total ada 94 orang tewas dalam bentrokan dengan polisi, di mana mereka meminta Hasina segera mundur.
