Peran Strategis MIKTA Diperlukan untuk Kerja Sama Global

Dibahas berbagai isu termasuk soal Palestina

Intinya Sih...

  • Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, serukan MIKTA untuk peran strategis dalam kerja sama global di Sidang ke-79 Majelis Umum PBB.
  • MIKTA dibahas tantangan global, penguatan kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan, dan tata kelola global setelah disahkannya Pact of The Future.

New York, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi menyerukan agar kelompok MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) bisa berperan strategis untuk penguatan kerja sama global.

Pertemuan ini dilakukan di sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS).

Di pertemuan ini, dibahas berbagai tantangan global, serta mengeksplorasi upaya penguatan kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan dan tata kelola global, khususnya setelah disahkannya Pact of The Future (Pakta Masa Depan) pada Konferensi Tingkat Tinggi untuk Masa Depan (Summit of the Future) pada 22 September 2024.

MIKTA merupakan forum yang menyuarakan berbagai solusi dan tantangan dunia sebagai bridge builder. MIKTA berdiri sejak 2013, dengan keketuaan yang diemban secara bergilir. Tahun ini, keketuaan MIKTA dipegang oleh Meksiko.

1. Implementasi Pakta Masa Depan

Peran Strategis MIKTA Diperlukan untuk Kerja Sama GlobalMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara di Summit of the Future 2024. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno mendorong agar implementasi Pakta Masa depan harus didorong agar benar-benar terwujud dan tak hanya sekadar pakta.

“Banyak pihak kini mempertanyakan relevansi dari dokumen-dokumen PBB karena terlalu besarnya gap antara komitmen dan implementasi. MIKTA dapat berperan penting dalam menjembatani gap tersebut,” kata Retno di New York, AS, Selasa (24/9/2024).

Ia juga mengingatkan lagi bahwa multilateralisme tidak hanya harus bertahan, tetapi juga harus dapat memberikan manfaat.

Baca Juga: Menlu Retno Serukan Reformasi Dewan Keamanan PBB

2. Angkat soal pemberdayaan perempuan

Peran Strategis MIKTA Diperlukan untuk Kerja Sama GlobalMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi hadiri pertemuan MIKTA di New York, AS. (dok. Kemlu RI)

Selain itu, Retno juga menyinggung soal perbaikan tata kelola global dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs), di mana data menunjukkan bahwa ada gap yang sangat besar dari implementasi SDGs. Misalnya SDG 6, 60 persen dari target jalan di tempat.

Soal pemberdayaan perempuan, ia secara khusus mengajak para Menlu MIKTA untuk dapat berkolaborasi dalam mendukung pemenuhan hak-hak perempuan Afghanistan termasuk akses pendidikan dan pekerjaan.

3. Isu Palestina jadi topik

Peran Strategis MIKTA Diperlukan untuk Kerja Sama GlobalDemontrasi palestina di luar negeri (unsplash.com/mannyb)

Retno juga mengangkat soal isu Palestina dan kondisi para pekerja kemanusiaan terutama di zona konflik. Kondisi Lebanon juga disebut olehnya.

“Lalu terkait perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan. Saya menyayangkan adanya kampanye negatif terhadap UNRWA, yang merupakan Badan PBB untuk pemberian bantuan dan perlindungan kepada pengungsi Palestina,” tuturnya.

“Soal dinamika Timur Tengah, kita harus bersatu untuk menghentikan kekejaman kemanusiaan yang dilakukan Israel. Kita tidak boleh biarkan Lebanon menjadi ‘New Gaza’,” tambah Retno.

Baca Juga: Indonesia-Irlandia Kompak Perjuangkan Hak Rakyat Palestina

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya