PBB Sebut Indonesia Pemain Penting di Kancah Internasional

Indonesia juga konsisten mendukung perdamaian

Jakarta, IDN Times - Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Valerie Julliand menyebut Indonesia adalah satu dari sekian negara yang menjadi anggota sekaligus mitra penting bagi PBB.

“Bagi Indonesia, PBB penting. Sebaliknya, bagi PBB, Indonesia juga penting. Indonesia merupakan mitra penting untuk PBB karena berbagai alasan, salah satunya adalah Indonesia mendukung inisiatif yang dicanangkan PBB,” kata Julliand, ketika ditemui awak media di HUT ke-78 PBB di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

“Indonesia adalah salah satu negara anggota yang memperjuangkan sustanaible develeopment goals. Indonesia juga mencapai hasil pertumbuhan yang berada di atas rata-rata negara lain,” ucap dia.

Baca Juga: Hari Jadi PBB, Menlu Retno Paparkan Komitmen RI untuk Dunia

1. Indonesia jadi penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian

PBB Sebut Indonesia Pemain Penting di Kancah Internasional(Ilustrasi pasukan perdamaian PBB Indonesia bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Julliand menyinggung soal pasukan penjaga perdamaian dunia, di mana Indonesia merupakan negara terbesar yang menyumbang pasukan tersebut. Adapun sekitar 2.700 pasukan adalah warga Indonesia, termasuk perempuan.

“Artinya Indonesia secara rutin mengerahkan sebagian pasukannya untuk mendukung perdamaian. Dan benar, Indonesia juga terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2024-2026,” ungkapnya.

Bagi PBB, lanjut dia, Indonesia merupakan pemain penting di kancah hubungan internasional. Indonesia dinilai aktif mengadvokasi sejumlah isu, terutama isu perdamaian dan isu perempuan.

Baca Juga: Keren! Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB 2024-2026

2. Keenam kalinya Indonesia menjadi anggota Dewan HAM PBB

PBB Sebut Indonesia Pemain Penting di Kancah InternasionalWamenlu RI Pahala Mansury, Watap RI untuk PBB di AS Arrmanatha Nasir dan Dewatap I RI untuk PBB di Jenewa, Achsanul Habib. (dok. Kemlu RI)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memaparkan, terpilihnya Indonesia menjadi anggota Dewan HAM PBB tahun ini merupakan yang keenam kalinya. Sebelumnya, Indonesia pernah duduk di Dewan HAM PBB pada 2006-2007, 2007-2010, 2011-2014, 2015-2017, dan 2020-2022.

“Terpilihnya Indonesia sebagai Dewan HAM yang keenam kalinya dan kali ini memperoleh suara terbanyak merupakan wujud trust yang diberikan bagi Indonesia untuk terus dapat berkontribusi bagi pemajuan dan pelindungan HAM,” tegas Retno.

Pemungutan suara anggota Dewan HAM PBB ini digelar di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (10/10/2023) waktu setempat. Pemungutan suara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury, Wakil Tetap RI untuk PBB di AS Arrmanatha Nasir, Dewatap I RI untuk PBB di Jenewa Achsanul Habib, serta para delegasi Indonesia.

Baca Juga: Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Ini Prioritas Indonesia!

3. Kemitraan inklusif untuk majukan perlindungan HAM

PBB Sebut Indonesia Pemain Penting di Kancah InternasionalGedung Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss. twitter.com/UNHumanRights

Tema keanggotaan Indonesia di Dewan HAM PBB tahun 2024-2026 adalah Inclusive Partnership for Humanity. Retno menegaskan kembali bahwa kemitraan yang inklusif adalah kunci.

“Kemitraan inklusif diperlukan untuk kemanusian, untuk memajukan dan untuk pelindungan hak asasi manusia. Indonesia konsisten tidak ingin melihat isu HAM dipolitisasi,” ucap Retno.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya