Pasukan Ukraina Mulai Masuk Wilayah Rusia, Balas Invasi?

Ribuan tentara Ukraina masuki Kursk

Jakarta, IDN Times - Pasukan Ukraina kini mulai memasuki wilayah Kursk, Rusia. Sudah enam hari pasukan Ukraina ini merangsek masuk ke teritori Rusia.

Dilansir Al Jazeera pada Senin (12/8/2024), pergerakan pasukan Ukraina ini adalah yang paling terdalam dan paling signifikan sejak diinvasi Rusia pada Februari 2022.

“Artileri, pesawat nirawak, mortir sudah masuk. Kami mencatat juga adanya serangan rudal dari Rusia dan serangan tersebut harus mendapat respons yang setimpal,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, ribuan tentara terlibat dalam operasi tersebut. Jumlah ini juga jauh lebih banyak dari pada yang dikerahkan di perbatasan dua negara.

1. Rusia siap hadang pasukan Ukraina

Sebaliknya, Rusia kini menyebut mereka siap untuk mengadang pasukan Ukraina yang mereka sebut sebagai pasukan teror di Kursk dan dua wilayah lain yang berbatasan langsung dengan Ukraina.

“Sudah dikoordinasikan dengan Komite Antiterorisme Nasional di Kursk, Belgorod dan Bryansk mencakup adanya pembatasan transportasi di wilayah tertentu, pengetatan keamanan di sekitar lokasi serta penyadapan telepon dan komunikasi lainnya,” sebut pernyataan pemerintah Rusia, menurut kantor berita RIA.

Baca Juga: Ukraina Akui Lancarkan Operasi Militer di Wilayah Rusia

2. Kemenhan Rusia sebut sudah gagalkan pergerakan Ukraina

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim sudah menggagalkan upaya pergerakan dari pasukan Rusia yang mengendarai kendaraan lapis baja menerobos masuk ke wilayah Rusia.

“Pasukan kami terlibat pertempuran dengan pasukan Ukraina di dekat Desa Tolpino dan Obshchy Kolodez, yang berjarak 25-30 km dari perbatasan Rusia dan Ukraina,” beber Kemenhan Rusia.

3. Rusia terapkan mode operasi kontra terorisme di tiga wilayah

Pihak berwenang Moskow menerapan mode kontra-teror di tiga wilayah untuk menghentikan gelombang serangan tentara Kiev. Tiga wilayah tersebut adalah Kursk, Belgorod dan Bryansk.

Mode kontra-teror itu membuat pasukan keamanan dan militer diberikan kekuasaan darurat untuk bertindak. Pergerakan warga sipil dibatasi, kendaraan dapat disita, panggilan telepon dipantau, beberapa daerah dinyatakan sebagai zona terlarang, pos pemeriksaan diberlakukan dan keamanan ditingkatkan.

 

Baca Juga: Donasi ke Ukraina, Warga AS-Rusia Terancam 15 Tahun Penjara

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya