Pakistan Gelar Pemilu Hari Ini
Bendera negara Pakistan (unsplash.com/Hamid Roshaan)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Warga Pakistan hari ini menggunakan hak suaranya untuk memilih pemimpin negara berikutnya. Pemilu di Pakistan digelar di tengah krisis politik serta kekerasan dan ledakan bom beberapa hari sebelumnya.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (8/2/2024), pemungutan suara dimulai pada pukul 08.00 pagi waktu setempat atau sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam pemilu kali ini, dikabarkan juga saluran telekomunikasi diputus untuk sementara waktu.
Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) digadang-gadang bakal memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu hari ini. Jika menang, PML-N bakal menjadikan Nawaz Sharif sebagai perdana menteri (PM).
Baca Juga: Pakistan Tetap Gelar Pemilu sesuai Jadwal meski Banyak Ancaman
1. Ledakan bom beberapa hari sebelum pemilu
Sekelompok militan dilaporkan telah menyerang kantor polisi di Pakistan pada pagi hari tadi, waktu setempat. Akibatnya, 10 anggota polisi tewas pada Senin kemarin.
Kelompok militan ini menyerang kantor polisi Chaudwan di Distrik Dera Ismail Khan.
Editor’s picks
Baca Juga: Militan Serang Kantor Polisi Pakistan, 10 Anggota Tewas
2. Sempat terjadi baku tembak
Kepala Polisi Khyber Pakhtunkhwa mengatakan bahwa lebih dari 30 teroris meluncurkan serangan dari berbagai arah.
“Sempat terjadi baku tembak selama lebih dari 2,5 jam,” ucap dia.
Sebelumnya, dilaporkan para militan ini sempat menduduki kantor polisi pada dini hari tadi.
3. Eks PM Pakistan Imran Khan dipenjara
Sementara itu, mantan PM Pakistan, Imran Khan, dan istrinya Bushra Khan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada Sabtu (3/2/2024), setelah pengadilan memutuskan pernikahan mereka pada 2018 melanggar hukum. Keduanya juga didenda masing-masing 500 ribu rupee (sekitar Rp28 juta).
“Setelah berjam-jam sidang yang terburu-buru di pengadilan, tidak ada pemeriksaan silang terhadap para saksi, dan tidak ada proses hukum, sebuah olok-olok terhadap hukum,” kata partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), dalam sebuah pernyataan.
