Paetongtarn Shinawatra Terpilih Jadi PM Thailand Usai Menang Voting

Paetongtarn adalah putri dari Thaksin Shinawatra

Intinya Sih...

  • Paetongtarn Shinawatra terpilih menjadi perdana menteri Thailand menggantikan Srettha Thavisin.
  • Pheu Thai mencalonkan Paetongtarn, putri dari taipan Thailand dan eks PM Thaksin Shinawatra.
  • Koalisi berkuasa harus mendukung Paetongtarn untuk membentuk pemerintahan baru setelah Srettha dipecat oleh pengadilan tinggi Bangkok.

Jakarta, IDN Times - Paetongtarn Shinawatra akhirnya memenangkan pemungutan suara di Parlemen Thailand. Dengan begitu, Paetongtarn terpilih menjadi perdana menteri Thailand. 

Paetongtarn yang berusia 37 tahun bakal menggantikan Srettha Thavisin yang dipecat oleh pengadilan tinggi Bangkok karena melanggar konstitusi. 

Partai berkuasa di Thailand, Pheu Thai, mencalonkan Paetongtarn, yang merupakan putri dari taipan Thailand serta eks PM, Thaksin Shinawatra.

Dilansir Al Jazeera, Jumat (16/8/2024), sidang digelar sejak pukul 10.00 waktu setempat tadi, dua hari setelah pengadilan tinggi Bangkok memecat Srettha karena dinilai telah melanggar konstitusi negara.

1. Koalisi punya 314 kursi

Pheu Thai sebagai partai berkuasa harus segera membentuk pemerintahan baru dan mengakukan Paetongtarn sebagai kandidat utamanya setelah rapat koalisi pada Kamis malam.

Dalam rapat tersebut, dilaporkan tak satu pun dari 10 partai koalisi yang mengajukan nama lain.

Bhumjaithai, partai terbesar ketiga di parlemen juga menyatakan setuju untuk mendukung kandidat dari Pheu Thai, siapa pun yang diajukan.

Koalisi berkuasa saat ini memiliki 314 kursi di parlemen. Agar Paetongtarn bisa menjadi PM Thailand, setidaknya ia harus mengantongi separuh suara dari anggota parlemen saat ini yang berjumlah 493 orang.

Baca Juga: Thailand Gejolak Politik, Sibuk Cari Pengganti PM Srettha Thavisin

2. Srettha dicopot dari posisi perdana menteri

Paetongtarn Shinawatra Terpilih Jadi PM Thailand Usai Menang VotingPerdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin. (dok. Twitter @Thavisin)

Srettha telah dicopot dari jabatannya oleh pengadilan usai disebut melanggar konstitusi. Thailand kini terjerumus dalam ketidakpastian politik sepeninggal Srettha.

Putusan tersebut dikeluarkan sepekan usai pengadilan membubarkan Partai Move Forward yang progresif. Move Forward juga sebenarnya adalah pemenang dari pemilu tahun lalu dengan meraup kursi parlemen terbanyak.

Mahkamah Konstitusi Bangkok memutuskan hari ini bahwa Srettha telah melanggar aturan dan etika lantaran mengangkat seorang pengacara yang pernah dipenjara untuk duduk di kabinet pemerintahan.

Baca Juga: PM Thailand Dicopot karena Langgar Konstitusi Negara

3. Lima hakim minta Sretta dicopot

Lima dari sembilan hakim pengadilan meminta agar Srettha diberhentikan. Begitu pun dengan jajaran kabinetnya.

“PM Srettha sangat menyadari bahwa ia telah mengangkat seseorang yang tidak memiliki integritas moral untuk duduk di kabinet,” bunyi putusan pengadilan.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya