Negara Toleran, Inggris Jamin WNI dan Muslim Disambut Hangat

Kerusuhan anti-imigran dan Muslim pecah di Inggris

Jakarta, IDN Times - Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Downing, mengecam kekerasan dan kekacauan yang terjadi di sejumlah lokasi di Inggris saat ini. Ia menyebut, kerusuhan dilakukan sebagian kecil kelompok.

“Atas nama pemerintah Inggris, saya ingin secara terbuka mengutuk premanisme dan hooliganisme yang tidak masuk akal ini, yang dilakukan oleh sebagian kecil kelompok. Saya juga ingin meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa orang-orang yang berkunjung ke Inggris tetap disambut dengan hangat,” kata Downing, dalam pernyataannya, Selasa (6/8/2024).

1. Inggris adalah negara yang toleran dan terbuka

Negara Toleran, Inggris Jamin WNI dan Muslim Disambut HangatPotret London, Inggris (unsplash.com/bendavisual)

Downing juga menegaskan Inggris adalah negara yang toleran, terbuka, dan multikultural, dan apa yang disaksikan publik tidak mewakili nilai-nilai Inggris.

“Pemerintah Inggris dengan jelas menegaskan bahwa kami, sebagai negara, tidak akan menoleransi serangan terhadap masjid, komunitas Muslim, atau siapa pun karena agama atau warna kulit mereka. Para penjahat yang melakukan tindakan ini, dan mereka yang menghasut dengan kebencian dan disinformasi online, akan mendapat hukuman penuh,” ucap dia.

“Seiring kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kita tahun ini, persahabatan Inggris dengan Indonesia akan semakin berkembang. Saya percaya kita dapat memperkuat dan mengembangkan hubungan politik, budaya, pendidikan, perdagangan, dan investasi antara kedua negara,” tegas Downing.

Baca Juga: Masjid-Masjid di Inggris Mulai Dapat Ancaman Serangan 

2. Demo ditunggangi kelompok sayap kanan

Sejumlah pihak meyakini demo awalnya dilandasi kemarahan karena penikaman dan memakan korban tiga anak-anak tewas di Southport pekan lalu, ditunggangi sayap kanan yang menyebarkan informasi palsu.

Informasi palsu inilah yang diduga membuat demonstran menyasar komunitas Muslim dan imigran di Inggris, di mana disebutkan pelaku penikaman adalah imigran Muslim.

Dalam demo ini, masjid-masjid di Inggris juga mendapat penyerangan, terutama di Southport, lokasi insiden penikaman terjadi pada pekan lalu.

Aksi demo juga menyasar akomodasi pencari suaka di Manchester dan Aldershot, di mana pengunjuk rasa mengacungkan spanduk dengan pesan seperti "deportasi mereka, jangan dukung mereka" dan "tidak ada tempat untuk imigran ilegal."

Baca Juga: Kerusuhan Inggris, WNI Muslim Akui Hati-hati Keluar Rumah

3. Sebaran WNI di Inggris

Kementerian Luar Negeri RI merilis data WNI yang tercatat di beberapa kota di Inggris yang dilanda demo, antara lain 18 WNI di Sunderland, 532 WNI di Manchester, 467 WNI di Leeds, 290 WNI di Nottingham, 228 WNI di Bristol, 134 WNI di Liverpool dan 3.279 WNI di London.

Sementara itu, KBRI London juga mengeluarkan imbauan untuk WNI terkait kerusuhan, khususnya Sunderland. KBRI London mengimbau agar seluruh WNI yang berada di Inggris Raya dan Irlandia mempertimbangkan urgensi, serta meningkatkan kewaspadaan, khususnya jika harus bepergian atau beraktivitas di luar rumah.

“KBRI juga mengimbau agar para WNI mengikuti petunjuk dan arahan otoritas setempat, serta terus memantau komunikasi di media sosial KBRI London dan komunitas WNI setempat,” sebut pernyataan KBRI.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya