Negara Arab Kecam Menteri Israel yang Masuki Al-Aqsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir menuai kecaman dari sejumlah negara Arab lantaran memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur dan mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Sebelumnya, Ben-Gvir juga pernah melakukan kunjungan serupa pada Desember 2022 dan membuat murka sejumlah negara Arab. Kini, Israel kembali panen kecaman dari negara Arab, tak terkecuali Palestina sendiri akibat kunjungan Ben-Gvir tersebut.
Baca Juga: Ben Gvir Kembali Lancarkan Provokasi: Kami Berkuasa di Yerusalem
1. Negara Islam diminta untuk bersatu
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani mengecam tindakan Ben-Gvir tersebut. Ia lantas meminta masyarakat internasional dan negara-negara Islam untuk mengecam tindakan Ben-Gvir.
“Situs Al-Aqsa akan tetap menjadi ibu kota Palestina yang abadi,” kata Kana’ani, dikutip dari Tehran Times, Selasa (23/5/2023).
Senada dengan Iran, Bahrain, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab juga mengeluarkan kecaman serupa. Yordania bahkan menyebut aksi Ben-Gvir ini sangat provokatif dan tidak dapat diterima oleh umat Muslim.
Kunjungan ini juga merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan status quo dari Al-Aqsa.
Baca Juga: Menlu AS Akan Kunjungi Yerusalem, Turunkan Tensi Israel-Palestina
2. Menyatakan bahwa Al-Aqsa di bawah kendali Israel
Selain berkunjung secara mendadak dan mendapat perlindungan dari polisi Israel, Ben-Gvir juga melontarkan pernyataan yang cukup provokatif selama di Al-Aqsa.
“Kepolisian bekerja dengan baik dan kembali mengingatkan siapa yang berkuasa di Yerusalem. Hamas tidak akan menakuti kami,” ucap Ben-Gvir.
Baca Juga: Para Pemimpin Gereja Kesal Israel Batasi Jemaah Paskah di Yerusalem
3. Status quo tidak memperbolehkan Yahudi beribadah di kompleks Al-Aqsa
Sementara itu, sejak 2003, Israel telah mengizinkan pemukim Yahudi memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari, kecuali hari Jumat dan Sabtu.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa adalah situs suci ketiga bagi mereka, setelah Mekkah dan Madinah. Sementara umat Yahudi menyebut kompleks tersebut adalah Temple Mount, situs kuil Yahudi kuno yang dihormati. Selain Islam dan Yahudi, agama Kristen juga menganggap kompleks tersebut sebagai situs suci mereka.
Status quo yang selama ini digaungkan mengatur agar hanya umat Islam yang boleh beribadah di Al-Aqsa. Untuk umat Yahudi, hanya boleh untuk berkunjung, bukan beribadah. Meski demikian, masih banyak umat Yahudi yang melanggar status quo tersebut. Hal ini menimbulkan bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina.
Israel sendiri menduduki Yerusalem Timur, tempat di mana Al-Aqsa berdiri, selama perang Arab-Israel 1967. Israel lantas mencaplok keseluruhan kota dan belum ada penyelesaian hingga sekarang.