Militer Israel Perintahkan Warga Palestina Dievakuasi dari Gaza

Klaim bakal ada pertempuran besar

Jakarta, IDN Times - Militer Israel kembali memerintahkan evakuasi di beberapa lingkungan dan kota di Jalur Gaza. Mereka menyebutkan bahwa sebentar lagi akan ada pertempuran setelah roket diluncurkan dari daerah tersebut.

Dilansi Channel News Asia pada Selasa (10/9/2024), militer Israel juga menunjukkan beberapa daerah di barat laut Gaza yang harus dikosongkan dan diklasifikasikan sebagai zona pertempuran berbahaya.

“Para pejuang Palestina akan kembali menembakkan roket ke Israel dari barat laut Gaza yang menjadi fokus operasi militer Israel pada tahap perang,” kata militer Israel.

1. Jihad Islam tembak roket ke Israel selatan

Sebelumnya, sayap bersenjata Jihad Islam, kelompok Palestina yang berjuang bersama Hamas, mengaku bertanggung jawab atas roket yang diluncurkan ke Israel selatan.

Dua proyektil ini diidentifikasi melintas dari Gaza utara ke wilayah Israel pada Minggu malam. Satu berhasil dicegat dan satu lainnya jatuh ke laut.

 

Baca Juga: Negosiator Israel: Konflik Gaza Akan Berakhir dalam 3 Pekan 

2. Netanyahu dituding abaikan sandera demi politik

Militer Israel Perintahkan Warga Palestina Dievakuasi dari GazaPerdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (x.com/@IsraeliPM)

Benny Gantz, pemimpin partai Kesatuan Nasional Israel, melancarkan kritik tajam terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Gantz menuduh Netanyahu lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan negara dalam penanganan krisis di Gaza.

Kritik ini muncul setelah Netanyahu bersikeras bahwa Israel harus mempertahankan kontrol atas Koridor Philadelphi, jalur sepanjang 14 kilometer di perbatasan Gaza-Mesir. Netanyahu menyatakan hal tersebut sangat penting untuk mencapai tujuan perang Israel.

Namun, Gantz berpendapat berbeda. Mantan Menteri Pertahanan ini menegaskan bahwa prioritas utama Israel seharusnya adalah pengembalian sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza, bukan Koridor Philadelphi.

3. Koridor Philadelphi jadi bahasan di negosiasi

Perdebatan mengenai Koridor Philadelphi telah menjadi isu sentral dalam upaya negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera. Netanyahu menolak membuat konsesi dalam pembicaraan atau menyerah pada tekanan untuk mengakhiri perang.

"Kami tidak akan keluar. Pentingnya Koridor Philadelphi sangat krusial untuk mengeluarkan para sandera, memastikan Hamas dihancurkan, dan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi kita," tegas Netanyahu.

Namun, Gantz membantah argumen ini. Ia menyatakan bahwa Israel dapat kembali ke Koridor Philadelphi jika diperlukan di masa depan, sama seperti pasukan IDF yang kembali ke area-area kunci lainnya di Gaza.

"Jika dia tidak cukup kuat untuk menahan tekanan internasional terhadap kembalinya Israel ke jalur perbatasan di masa depan biarkan dia meletakkan kunci dan pulang," sindir Gantz kepada mantan bosnya.

Sementara, Hamas telah lama menuntut penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza. Sementara itu, Mesir menyatakan kehadiran militer Israel yang besar di perbatasannya mengancam perjanjian perdamaian antara kedua negara.

 

Baca Juga: Israel Akan Tambah Rp13 Triliun untuk Anggaran Perang Tahun 2024

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya