Mesir Sebut Ada Harapan di Negosiasi Gencatan Senjata Gaza
Intinya Sih...
- Mesir, Qatar, dan Hamas berusaha mencapai gencatan senjata di Gaza setelah perundingan serius di Doha.
- Israel terus menolak tuntutan Hamas untuk menghentikan perang, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata.
- Hamas siap menerapkan gencatan senjata tanpa persyaratan baru, namun masih ada pembahasan terkait kontrol koridor Philadelphi dan tanah perbatasan Gaza-Mesir.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mesir menyatakan bahwa perundingan gencatan senjata untuk Jalur Gaza di Ibu Kota Qatar, Doha, telah berakhir dan berlangsung serius.
Negosiasi kali ini juga memberikan harapan akan berakhirnya perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di daerah kantong tersebut.
Negosiasi ini dihadiri oleh Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan delegasi Hamas yang dipimpin Khalil al-Hayya.
1. Negosiasi sempat buntu
Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Namun, upaya mediasi terhenti karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.
Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza sejak serangan awal Oktober tahun lalu, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.
2. Hamas siap terapkan gencatan senjata
Editor’s picks
Kelompok pejuang Palestina, Hamas menyatakan bahwa mereka siap untuk menerapkan gencatan senjata segera dengan Israel di Gaza, berdasarkan proposal AS sebelumnya tanpa persyaratan baru dari pihak mana pun.
Hingga saat ini negosiasi gencatan senjata memang belum mencapai kesepakatan. Pasalnya masih ada beberapa hal yang dibahas seperti kontrol koridor Philadelphi serta hamparan tanah di perbatasan Gaza dan Mesir.
“Perwakilan kami sudah pertemu dengan para mediator dari Qatar dan Mesir serta AS di Doha, untuk membahas perkembangan terbaru di Gaza,” sebut pernyataan Hamas.
3. Jumlah korban tewas mencapai 40 ribu orang
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza kini terus meningkat hingga 41.020 orang, menurut data per 10 September 2024.
Selain itu, 94.925 orang juga dinyatakan terluka dalam serangan demi serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
“Pasukan Israel juga menewaskan 32 orang dan melukai 100 orang dalam 24 jam terakhir,” sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambah kementerian tersebut.