Mesir, Qatar, AS Berunding Lagi Minta Gencatan Senjata di Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Delegasi dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS) bakal bertemu di Doha untuk merundingkan kembali negosiasi gencatan senjata Jalur Gaza.
Dilansir Al Arabiya pada Rabu (5/6/2024), sebelumnya Qatar telah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyampaikan proposal gencatan senjata kepada Hamas. Di dalam proposal ini, terdapat tiga fase gencatan senjata yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
“Kesepakatan gencatan senjata harus segera disepakati untuk mengakhiri penderitaan panjang warga Gaza, membebaskan para sandera dan tahanan Palestina serta mengakhiri krisis kemanusiaan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari.
Namun, dilaporkan bahwa Hamas belum sepenuhnya setuju dengan proposal tersebut, kecuali Israel membuat komitmen yang jelas terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukannya dari Gaza.
Sama seperti Hamas, Israel pun disebut menolak proposal yang diajukan Biden tersebut karena tidak memuat keinginan Israel, yakni memusnahkan Hamas.
1. Jumlah korban tewas di Gaza bertambah
Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Per 4 Juni 2024 malam, korban tewas tercatat ada 36.550 orang.
Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat ada 82.959 orang yang terluka sejak 7 Oktober 2023.
"Pasukan Israel membunuh 71 orang, dan melukai 182 lainnya dalam tujuh ‘pembantaian’ terhadap keluarga di Gaza, dalam 24 jam terakhir,” kata kementerian tersebut.
Editor’s picks
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Biden Sebut Netanyahu Perpanjang Perang Gaza demi Keuntungan Politik
2. PM Israel akui belum siap setop perang
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut belum siap menghentikan perang di Gaza. Dia juga menampik usulan proposal gencatan senjata yang diajukan sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
“Saya belum siap menghentikan perang,” kata Netanyahu, dalam sebuah peretmuan di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Israel, dua hari lalu.
“Garis besar di proposal yang diajukan Biden adalah parsial. Perang akan dihentikan dengan tujuan mengembalikan sandera dan baru kita akan berdiskusi,” ucap dia.
3. Proposal tidak memfasilitasi Israel untuk tetap buru Hamas
Selain itu, Netanyahu merasa proposal tersebut tidak memfasilitasi tujuan Israel yakni memburu Hamas sampai habis di seluruh Gaza.
“Ada detail yang dirahasiakan. Kami bisa berhenti berperang dalam gencatan senjata, tapi kami tidak akan menyerah pada tujuan utama kami untuk meraih kemenangan penuh,” beber dia menegaskan.