Menteri Negara Arab Bertemu, Bahas Aksi Israel di Gaza
Intinya Sih...
- Pertemuan tingkat menteri Arab di Kairo membahas serangan Israel di Jalur Gaza
- Sekretaris Jenderal Liga Arab menyerukan penghentian serangan Israel meskipun Netanyahu menolak
- Pertemuan juga membahas cara mengakhiri serangan Israel dan situasi di negara Arab lainnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pertemuan tingkat menteri Arab diadakan di ibu kota Mesir, Kairo, pada Selasa, 10 September 2024, untuk membahas serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Dalam pidatonya pada pertemuan tersebut, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyerukan penghentian serangan Israel di wilayah kantong Palestina meskipun Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu tidak mau menyetujui gencatan senjata di Gaza.
“Tidak ada pilihan lain kecuali menghentikan perang,” kata Gheit, dikutip dari ANTARA, Rabu (11/9/2024).
1. Dihadiri kepala politik Uni Eropa
Pertemuan tingkat menteri yang dipimpin oleh Yaman itu juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, dan Koordinator Senior PBB untuk Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza Sigrid Kaag.
"Dunia Muslim akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga identitas Islam Haram al-Sharif dengan semangat yang sama," kata Fidan dalam pidatonya di pertemuan tersebut.
Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan di Khan Yunis Gaza, 40 Orang Tewas
Editor’s picks
2. Pendukung Israel juga terlibat dalam genosida di Gaza
Fidan juga mengingatkan para pendukung kepala otoritas Israel dengan mengatakan bahwa mereka juga adalah kaki tangan dalam genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
“Mereka juga akan dimintai pertanggungjawabannya,” tambahnya.
Baca Juga: Israel Bom Kamp Pengungsi Al Mawasi, 40 Orang Tewas
3. Minta Israel hentikan serangan di Gaza
Pertemuan tersebut turut membahas cara-cara untuk mengakhiri serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan Tepi Barat, serta langkah-langkah diplomatik dan hukum untuk menghentikan kebijakan agresif Israel yang bertujuan untuk menggusur warga Palestina dari tanah mereka, sesuai dengan agenda yang diumumkan.
Para petinggi juga membahas situasi di beberapa negara Arab seperti Libya, Yaman, Sudan, dan Somalia serta keamanan navigasi dan pasokan energi di wilayah Teluk.